RadarJateng.com, Pendidikan – Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila biasa disebut dengan P5, merupakan pembelajaran yang memberikan pengalaman langsung sesuai dengan karakteristik lingkungan sekitar agar anak memiliki kompetensi global dan berperilaku yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai sekolah penggerak angkatan pertama untuk fase fondasi di Samarinda Kalimantan Timur, TK. Islamic Center tentunya mengaplikasikan kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka, hal ini merupakan pembelajaran yang bertujuan untuk menguatkan kompetensi dan karakter dalam profil pelajar pancasila.
Dalam pelaksanaan P5, guru dapat langsung menentukan dimensi, maupun elemen sebagai tujuan Projek. Penerapan pendekatan project yang disarankan dalam pengembangan P5 dapat diawali dengan melakukan observasi atau penyelidikan tentang topik-topik yang dipilih serta menyesuaikan dengan minat dan kebutuhan pada anak, serta mengacu pada empat tema besar yang telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu: 1) aku sayang bumi, 2) aku cinta Indonesia, 3) bermain dan bekerja sama/kita semua saudara, 4) imajinasiku/imajinasi dan kreativitasku, artinya empat tema besar ini dapat digunakan untuk memudahkan guru dalam penerapan P5 tersebut, dimana nantinya turunan dari tema ini; sub tema dan topik disesuaikan dengan karakterisik daerah/lingkungan yang dekat dengan anak.
Islamic Center pada kegiatan P5 kali ini memilih tema aku cinta Indonesia dengan tujuan agar anak dapat mengenal identitas dan karakteristik negara, keberagaman budaya dan ciri khas lainnya tentang Indonesia sehingga mereka memahami identitas dirinya sebagai anak Indonesia, serta bangga menjadi anak Indonesia. Berkaitan dengan pengenalan seni tari khas daerah pada anak, maka dipilihlah Tari Gantar yang berasal dari Suku Dayak Tunjung dan suku Dayak Benuaq di Kalimantan Timur. Tari Gantar adalah tarian pergaulan antara muda mudi. Tarian tersebut menggambarkan kegembiraan dan keramahan suku Dayak dalam menyambut tamu, baik investor, wisatawan, atau tamu yang dihormati. Para tamu juga diajak menari bersama. Pada zaman dahulu, tarian ini hanya dilakukan untuk upacara adat, yaitu saat upacara pesta menanam padi dan penyambutan para pria saat usai berperang.
Kegiatan P5 dengan tema Aku Cinta Indonesia, mengangkat topik seni tari tradisional yaitu “Tari Gantar”. Selama pelaksanaan P5, anak mendapat pengetahuan dan keterampilan mengenai Tari Gantar. Diawali dengan seminggu sebelum acara, guru dan anak mempersiapkan bersama properti tari yang digunakan pada acara tari gantar massal yaitu kusak/Bambu yang berisi biji-bijian dan Pesapu/lkat kepala yang banyak dikenakan oleh para penari pria suku Dayak Benuaq dan Tunjung di Kalimantan Timur.
Bertempat di halaman masjid Baitul Muttaqien Islamic Center. Kegiatan Tari Gantar Massal digelar. Acara begitu semarak, karena dihadiri lebih dari 300 peserta dengan mengenakan pakaian tari gantar. kegiatan ini melibatkan Kepala Sekolah, Guru, Anak, Orang tua, Yayasan Islamic Center, Sanggar Tari, Pengawas PAUD kecamatan Sungai kunjang dan Bunda Paud kota samarinda HJ. Rinda Wahyuni, S.Pd.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan topik “Tari Gantar”, tentunya dengan menari dapat memperkuat kemampuan anak untuk mengkoordinasikan gerakan dengan orang lain dan bergerak mengikuti musik atau irama yang mengiringi tarian. Dengan kata lain, menari dapat meningkatkan gerak tubuh anak, baik dari segi pertumbuhan fisik maupun koordinasi gerak. Sesuai dengan tema P5 Aku Cinta Indonesia, anak juga dapat mengenal keberagaman budaya dan ciri khas lainnya tentang Indonesia, salah satunya Seni Tari Gantar yang ada dikota tempat tinggalnya sendiri. Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Penulis, Melda Fitriani K, S. Pd Guru TK. Islamic Center, Samarinda – Kalimantan Timur