RadarJateng.com, Pendidikan – Pada semester 2 tahun pembelajaran 2021-2022, para guru TK Islamic Center mengangkat tema pembelajaran Rihlatul Ashab berasal dari bahasa Arab yang artinya Perjalanan Sahabat. Tema ini diangkat dengan tujuan mengenalkan kepada anak-anak beragam tempat wisata di kota Tepian Samarinda (tempat tinggal mereka) yang dapat dikunjungi ketika liburan atau rekreasi bersama keluarga tercinta.
Tema Rihlatul Ashab terbagi menjadi dua subtema pembahasan. Minggu pertama dan kedua pembelajaran ibu guru menyampaikan materi Wisata Pesona Mahakam. Anak-anak dikenalkan dan melakukan kegiatan pengalaman bermain seputar tempat-tempat wisata yang ada di kota Samarinda seperti Mahakam Lampion Garden, Kampung Tenun, Taman Bebaya, Pelabuhan Samarinda, Masjid Tua serta wiasata Kapal.
Pada penghujung subtema Wisata Pesona Mahakam, ibu guru mengajak anak-anak melakukan kunjungan wisata ke Masjid Tua dan Kampung Tenun dengan menggunakan kendaraan angkutan umum berwarna hijau. Selama perjalanan anak-anak merasa senang menikmati perjalanan di dalam angkutan umum, kami melwati perjalanan dari jalan Slamet Riyadi menuju Samarinda Sebrang. Anak-anak bersorak gembira ketika melewati Taman Lampion Garden, Taman Bebaya dan melewati Jembatan Mahakam. Anak-anak juga mengamati berbagai rambu-rambu lalu lintas yang ada di jalan.
Minggu ketiga dan keempat pembelajaran ibu guru menyampaikan materi Aku Paham Membaca Simbol Rambu. Anak-anak dikenalkan dan melakukan kegiatan pengalaman bermain seputar rambu lalu lintas yaitu, rambu perintah, rambu petunjuk arah, rambu tempat, rambu larangan dan rambu peringatan.
Pada penghujung subtema Aku Paham Membaca Rambu, ibu guru berencana melakukan kegiatan bermain dan bekerjasama melalui kegiatan projek Miniatur Lalu Lintas Kota Tepian Samarinda. Dalam kegiatan projek ini bertujuan agar anak dapat bekerjasama dalam membuat projek miniatur lalu lintas kota tepian Samarinda serta anak dapat meletakkan rambu lalu lintas pada maze yang dibuat berdasarkan pengalaman yang telah mereka lakukan ketika melakukan perjalanan ke Masjid Tua dan Kampung Tenun.
Kegiatan projek ini berlangsung selama dua hari yaitu hari Senin dan Selasa. Pada kegiatan ini ibu guru meminta kerjasama orangtua dalam membantu menyiapkan mainan yang dapat dibawa anak ke sekolah, dengan tujuan setelah miniatur lalu lintas kota tepian Samarinda selesai dibuat, anak-anak dapat memainkannya dengan mainan yang mereka bawa masing-masing.
Sebelum hari pertama pembuatan projek miniatur di kelas KH. Dja’far Sabran, saya sebagai ibu guru menyiapkan settingan tempat main di dalam kelas serta alat-alat dan bahan yang akan digunakan. Langkah pertama saya merapikan ruang kelas dan menggulung karpet besar karena akan membuat langsung rute lalu lintas di atas lantai kelas yang luas dengan tujuan anak dapat bergerak bebas dan membuat rute jalan yang besar. Langkah kedua ibu guru menyiapkan alat-alat yang akan digunakan anak dalam membuat projek seperti gunting, lem, lakban dan solasi, serta menyiapkan bahan-bahan seperti gambar-gambar bangunan, rambu-rambu lalu lintas, sedotan, stik es krim, playdough, dan plastik.
Tibalah di hari pertama kegiatan projek dimulai, masing-masing anak telah membawa beragam mainan kendaraan dan diletakkan pada tempat yang telah ibu guru siapkan. Pada hari pertama projek saya mengajak anak-anak terlebih dahulu berdoa berasama kemudian lanjut membuat rambu-rambu lalu lintas. Masing-masing anak saya beri tugas untuk menggunting gambar 2 rambu, beberapa anak dapat menggunting dengan lancar dan masih ada 2 anak yang masih perlu bantuan saya dalam menggunting, dan saya pun memotivasinya dengan mengatakan ayo coba lagi, cara di buka tutup guntingnya sambil di gerakan maju. Setelah selesai menggunting, saya mengarahkan untuk menempelkan hasil guntingan pada sedotan atau stik es krim sebagai tiang rambu, dan memberi palydough pada bagian bawah tiang rambu. Setelah rambu-rambu selesai dibuat, anak-anak meletakkan hasil karya rambunya di atas lemari yang telah ibu guru siapkan. Alhamdulillah kegiatan projek di hari pertama dapat berjalan dengan lancar dan anak-anak dapat bertanggung jawab akan tugas yang diberikan oleh ibu guru.
Selanjutnya kegiatan projek di hari kedua, ibu guru mengajak anak-anak untuk membuat rute jalan lalu lintas di atas lantai, rute yang dibuat yaitu perjalanan dari sekolah menuju ke Masjid Tua dan Kampung Tenun (perjalanan yang pernah dilakukan saat kunjungan wisata). Ibu guru bekerjasama dengan anak-anak membuat rute dengan mengunakan lakban berwarna hitam. Beberapa anak membantu ibu guru untuk menarik dan menekan lakban di lantai. Sedangkan beberapa anak yang lain bekerjasama untuk membuat jembatan Mahakam dengan menggunakan beberapa balok kayu. Setelah rute jalan dan jembatan selesai, anak-anak bergantian meletakkan rambu-rambu lalu lintas sesuai dengan yang mereka ingat dan amati langsung saat perjalanan serta menambahkan beberapa aksesori seperti tanaman-tanaman, orang-orangan dan gambar-gambar bangunan seperti gambar sekolah, gambar masjid Islamic Center, gambar kantor polisi, gambar SPBU/ Pom Bensin, gambar bangunan Big Mall serta gambar bangunan Masjid Tua.
Setelah Miniatur Lalu Lintas Kota Tepian Samarinda selesai dibangun dengan bekerjasama, tibalah saatnya anak-anak memainkan langsung dengan kendaraan mainan mereka masing-masing, ibu guru meberi waktu 15 menit untuk memainkannya. Alhamdulillah dengan antusias dan ceria mereka menjalankan mobil-mobilan, sepeda, bus di atas rute jalan yang telah mereka buat bersama. Ada anak yang berkata saya mau lewatin jembatan Mahakam yang panjang dan indah, ada juga yang berkata saya mau singgah ke masjid dulu untuk melaksanakan shalat, ibu guru pun berkata masyaAllah ada anak ibu guru yang tidsk melupakan waktu shalatnya. Ada juga anak yang berkata, ibu ini rambu lalu lintasnya terbalik arahnya, dan ibu guru berkata: apakah kamu dapat membantu memperbaikinya? dia menjawab: iya bu saya akan bantu perbaiki.
Setelah waktu bermain selesai dan anak-anak puas telah mengeksplor keinginan bermainnya, ibu guru mengajak anak-anak berfoto bersama dan mengucapkan terimakasih karena telah dapat bekerjasama dengan baik, serta dpat bertanggung jawab dengan tugas yang diberikan, serta ibu guru juga menanyakan bagaiamana perasaan mereka saat membuat miniatur? Ada yang mengatakan senang, seru dan beberapa anak juga mengatakan ingin main lagi. Dan di akhir kegiatan ibu guru mengajak anak-anak untuk berdoa bersama sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah karena dapat melakukan kegiatan projek bersama anak-anak hebat dan amazing.
Penulis, Siti Rodiyah, S.Pd Guru TK. Islamic Center, Samarinda – Kalimantan Timur.