RadarJateng.com, Pendidikan – Pendidikan di Taman Kanak-kanak dilaksanakan dengan prinsip “Bermain sambil belajar, atau belajar sambil bermain”. Seorang pendidik diharapkan memiliki pemikiran yang kreatif dan inovatif agar anak bisa merasakan senang, tenang, aman, dan nyaman selama dalam proses belajar mengajar, sehingga dapat mencapai sesuai dengan perkembangan anak.
Dalam standar kompetensi kurikulum Taman Kanak-kanak tercantum bahwa tujuan pendidikan di Taman Kanak-kanak adalah membantu mengembangkan berbagai potensi anak baik fisik maupun psikis yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, social emosional, kognitif, bahasa, fisik motorik, kemandirian dan seni untuk memsuki pendidikan selanjutnya.
Masa usia dini adalah masa yang sangat menentukan bagi perkembangan dan pertumbuhan anak selanjutnya karena merupakan masa peka dan masa dalam kehidupan anak. Pada anak usia Taman Kanak-kanak (TK) aspek perkembangan anak akan sangat jelas terlihat pula. Salah satu kemampuan anak yang berkembang dengan pesat adalah kemampuan fisik atau motorik.
Perkembangan motorik adalah keterampilan mengendalikan gerak tubuh melalui kegitan terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, dan tulang sendi. Perkembangan motorik pada dasarnya dibedakan menjadi 2 yaitu keterampilan motorik halus dan motorik kasar. Motorik kasar adalah keterampilan gerak tubuh yang menggunakan otot-otot besar, sebagian besaratau seluruh anggota tubuh dan diperlukan agar anak dapat memfungsikan otot-otot tubuhnya dengan benar, seperti kemampuan duduk, menendang, berlari, naik turun tangga dan sebagainya. Sedangkan motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otor-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu (tangan dan jari-jari) dan dipergunakan untuk memanipulasi lingkungan. 27/1/2024
Berdasarkan kegiatan yang dapat mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini para guru pendidik di TK Dharma Wanita Ketindan – Lawang memilih kegiatan membentuk untuk meningkatkan keterampilan motorik pada anak. Kegiatan membentuk dipilih para guru karena membentuk termasuk dalam salah satu kegiatan yang dapat melatih perkembangan motorik pada anak.
Dalam kegiatan membentuk gerak tangan yang dapat dilatih seperti gerak tangan dalam memegang pewarna, gerak tangan saat menggunting, dan gerak tangan saat mewarnai kertas,menyunsun batu hingga terbentuk suatu hasil karya. Keterampilan motorik anak dapat meningkat melalui kegiatan membentuk karena pada kegiatan membentuk anak mampu menggerakkan anggota tubuh yang berhubungan dengan kemampuan gerak tangan dan gerak jari-jemari serta mampu mengkoordinasikan indra mata dan aktivitas tangan.
Bukan hanya belajar keterampilan di dalam kelas para guru pendidik di TK Dharma Wanita Ketindan – Lawang juga secara berkala melalakukan kegiatan di luar lingkungan sekolah. Seperti mengajak para siswa untuk berolahraga di lapangan, belajar baris berbaris di luar kelas, dan juga mengikuti kegiatan menari, Drum band dan lain sebagainya, untuk meningkatkan ketrampilan motorik pada anak.
Siswa TK B Nizar ( 6 ), Dia mengatakan sangat menyukai kegiatan bermain seperti mewarnai, membuat bentuk dari baru, dan membuat bentuk dari kertas. Nizar juga bercerita tentang kegiatan Drumband yang baru di ikuti nya akhir pekan lalu. “ kalua di kelas paling suka mewarnai sama mengambar, kemarin juga habis drumband di lapangan, banyak orang, baju nya juga bagus jadi seneng” Kata Nizar
Semakin banyak yang dilihat dan didengar anak, semakin banyak yang ingin diketahuinya. Jika kurang mendapatkan rangsangan anak akan bosan. Pernyataan di atas memperkuat asumsi bahwa anak perlu mendapatkan kesempatan untuk menggunakan kemampuan motoriknya. Tantangan bagi guru atau pendidik adalah menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif bagi proses perkembangan kemampuan motorik anak. Upaya yang dapat dilakukan oleh pendidik atau guru untuk meningkatkan kemampuan motorik anak adalah melalui media yang kreatif dan menyenangkan bagi anak.
Etik Nurhayati Guru TK Dharma Wanita Ketindan – Lawang (50) mengatakan saat ini para guru sedang berusaha untuk membuat kegiatan yang sekiranya dapat membantu meningkatkan ketrampilan para siswa. Tidak hanya dengan belajar membaca atau menulis, para guru juga mengajak para siswa untuk bermain di dalam kelas, seperti mewarnai, membuat bentuk dari kertas, mengambar sesuai dengan imajinasi mereka. Jika terus didalam kelas para siswa mungkin akan merasa bosan, tidak kehabisan ide, para guru mengajak mereka untuk mengikuti kegiatan yang ada di luar sekolah, seperti perlombaan antar sekolah, pertumjukan tari , drumband dan lain sebagainya.
Bukan hanya Guru sebagi pensisik , Orang tua memiliki peran penting dalam membantu anak mengembangkan keterampilan motorik pada Anak. Berikan waktu dan perhatian khusus untuk bermain dan berlatih bersama anak-anak. Sediakan juga fasilitas yang dibutuhkan anak untuk bermain terutama untuk mengembangkan keterampilan motorik pada Anak.
Dukung mereka dalam eksplorasi dan percobaan gerakan baru. Bantu anak mengintegrasikan keterampilan motorik dalam kegiatan sehari-hari mereka. Misalnya, minta mereka membantu merapikan mainan mereka, menyapu lantai, atau membantu dalam tugas-tugas ringan lainnya yang melibatkan gerakan fisik. Jangan lupa untuk selalu memberikan pujian dan dorongan yang positif agar anak termotivasi dan percaya diri dalam mengembangkan keterampilan motorik dasar mereka. Berikan pujian ketika mereka mencoba, berlatih, dan berhasil melakukan gerakan atau aktivitas tertentu.
Penting untuk diingat bahwa setiap anak unik, dan perkembangan mereka akan berbeda. Jadi, biarkan mereka berkembang sesuai dengan kemampuan mereka sendiri dan berikan dukungan yang diperlukan untuk membantu mereka tumbuh dan berkembang dengan baik.
Penulis : Etik Nurhayati, S. Pd Guru TK Dharma Wanita Ketindan – Lawang – Malang – Jawa Timur