Meningkatkan Kemampuan Mengenal Angka 1-10 di Kelompok TK A dengan Menggunakan Permainan Modifikasi Bowling Angka.

Permainan Bowling Angka di TK Plus Al Ihsan, Kab. Purwakarta Jawa Barat

RadarJateng.com, Pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada hakikatnya adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan seluruh aspek kepribadian dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada pengembangan seluruh aspek kepribadian anak. Oleh karena itu, PAUD memberi kesempatan bagi anak untuk mengembangkan kepribadian dan potensi secara maksimal. Atas dasar ini, lembaga PAUD perlu menyediakan berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan seperti kognitif, bahasa, sosial emosional, fisik dan motorik. Menurut Piaget (Soetjiningsih, 2012) pada tahap ini pemikiran anak makin kompleks dan mampu menggunakan pemikiran simbolis. Pada berpikir simbolis, anak mengembangkan kemampuan untuk membayangkan secara mental suatu objek yang tidak ada. Kemampuan untuk berpikir simbolis semacam itu disebut fungsi simbolis. salah satu berpikir simbolis yaitu mengenal lambang bilangan 1-10. Sehingga kegiatan pembelajaran yang diberikan di Taman Kanak-kanak dalam mengembangkan aspek kognitif yaitu mengenalkan lambang bilangan, membilang/menyebut bilangan 1 sampai 10 serta dapat mengurutkan lambang bilangan.

Inovasi pada pembelajaran yang telah dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan anak usia 4-5 tahun yang masih rendah dalam kemampuan mengenal angka 1-10 adalah memodifikasi permainan bowling angka dengan memanfaatkan barang bekas yang dapat ditemukan. Permainan modifikasi bowling angka dengan memanfaatkan barang bekas dari botol plastik  menjadi inovasi dalam pembelajaran yang akan menarik minat anak dalam meningkatkan kemampuan mengenal angka 1-10 pada kelompok TK A. Menurut Kartina & Harjani (2022), mengemukakan bahwa Media bahan bekas yang biasanya disebut sebagai sampah ini dapat berupa plastik, kaleng, kertas, dan kardus yang ketika dikreasikan akan menghasilkan benda baru, yang memiliki fungsi lain, dan dapat dimanfaatkan untuk alat permainan dalam pembelajaran anak usia dini dan dapat dimanfaatkan menjadi sebuah benda yang memiliki nilai tinggi. Dalam hal ini botol plastik dan kardus dimanfaatkan sebagai alat bermain anak usia 4 tahun sampai usia 5 tahun untuk kegiatan bermain. Sesuai dengan pendapat Badruzzaman (2012, halaman 8), ada 6 kriteria pembuatan APE dari bahan bekas yaitu

  • APE dirancang sesuai dengan tujuan, fungsi sarana (tidak menimbulkan kesalahan konsep).
  • APE hendaknya multiguna.
  • APE dibuat dengan menggunakan bahan yang mudah didapat di lingkungan sekitar, murah atau dari bahan bekas dan sisa.
  • APE menjaga keselamatan, kesehatan, dan keamanan anak.
  • APE hendaknya awet, kuat dan tahan lama.
  • APE mudah dalam pemakaian, menambah kesenangan anak untuk bereksperimen, dan bereksplorasi. APE dapat digunakan secara individual,kelompok, dan klasikal.

Menurut Kamtini (2017), Dunia anak adalah dunia bermain, sehingga salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan 1-10 pada anak usia 4-5 tahun adalah melalui permainan. Hal ini sejalan dengan pendapat Susanto (2012:107) yang menyatakan memahami konsep bilangan melalui permainan sangat penting karena dengan permainan anak akan dapat cepat memahami maksud dari pembelajaran. Sedangkan menurut Rangkuti dkk (2020), Permainan bowling modifikasi merupakan permainan edukatif yang dapat digunakan dalam pembelajaran anak usia dini di Taman Kanak-Kanak. Permainan bowling modifikasi diperuntukkan untuk anak usia 4-5 tahun dalam mengenal konsep bilangan. Disebut modifikasi karena pada permainan bowling sebelumnya tidak terdapat angka-angka disetiap pin bowlingnya, sedangkan bowling modifikasi ini terdapat angka-angka (1-10) disetiap pin bowlingnya dan warna botol yang disesuaikan dengan karakter anak. Diharapkan dengan permainan bowling modifikasi ini, kemampuan mengenal konsep bilangan anak dapat berkembang dengan baik.

Read More
Antusias AnakAnak Bermain Bowling Angka di TK Plus Al Ihsan, Kab. Purwakarta Jawa Barat

Permainan yang dapat digunakan adalah permainan bowling modifikasi. Wulandari (2012:38) menjelaskan bahwa “Permainan bowling merupakan suatu jenis olahraga atau permainan yang dimainkan dengan menggelindingkan bola dengan menggunakan tangan, bola bowling akan digelindingkan ke pin yang berjumlah sepuluh buah yang telah disusun menjadi bentuk segitiga bila dilihat dari atas. Permainan ini ditujukan untuk anak usia dini, agar sesuai dengan perkembangan kemampuan anak usia 4-5 tahun maka permainan ini dimodifikasi atau diubah dalam bahan, alat, dan aturan permainannya.

Langkah-langkah permainan modifikasi bowling adalah sebagai berikut :

  1. Permainan menggunakan alat yang terdiri dari sebuah bola dan pin / botol plastik dengan jumlah 10 buah yang disusun dalam bentuk segitiga.
  2. Kemudian bola bowling digelindingkan ke arah pin / botol tersebut agar pin itu terjatuh.
  3. Dalam permainannya anak diminta untuk mundur enam langkah dari susunan pin / botol plastik, dan menggelindingkan bola bowling ke arah pin/botol tersebut agar pin/botol itu terjatuh.
  4. Setelah pin / botol plastik terjatuh, anak diminta untuk menyebutkan angka berapa saja yang berhasil ia jatuhkan.

Kelebihan Media Bermain Bowling Modifikasi

  1. Permainan bowling angka sudah disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif anak yaitu berfikir simbolik.
  2. Bola bowling yang bertuliskan angka membuat anak lebih familiar dengan bentuk bilangan 1-10.
  3. Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat permainan bowling angka mudah didapat dengan harga terjangkau.
  4. Saat menggunakan permainan bowling angka pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

Adapun menurut Purnomo (2013: 96-97) dengan melakukan permainan ini, ada 6 kecerdasan yang dapat dikembangkan:

  1. Kecerdasan spasial, dan kinestetik – jasmani, ketika anak mencari strategi, memperkirakan kekuatan yang digunakan, melempar bola, dan berusaha menjatuhkan botol sebanyak mungkin,
  2. Kecerdasan logis – matematis, anak dapat menghitung botol – botol yang telah jatuh,
  3. Kecerdasan intrapersonal dan inter personal, ketika bekerja sama untuk membereskan kembali botol – botol yang telah jatuh.
  4. Kecerdasan verbal / linguistik dapat berkembang ketika anak berdiskusi mengenai permainan ini.

Semoga bermanfaat dan menginspirasi.

Penulis, Dewi Robiatul Adawiyah, S.Pd Guru TK Plus Al Ihsan, Kab. Purwakarta Jawa Barat

Related posts