RadarJateng.com, Pendidikan – Pendidikan merupakan hal fundamental dalam peradaban manusia di dunia, melalui pendidikan pembangunan sumber daya manusia dapat mewujudkan insan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam memenuhi modernisasi yang semakin kompleks. Salah satu kemampuan mendasar yang harus dimiliki siswa dalam pendidikan adalah membaca. Kemampuan membaca harus dimiliki karena termasuk kemampuan pokok dalam kegiatan belajar mengajar. Oktadiana (2019: 145) mengemukakan bahwa kemampuan membaca mempunyai peranan untuk membantu siswa mempelajari banyak hal sehingga kemampuan membaca harus dikuasai dengan baik. Berdasarkan data Pusat Penelitian Pendidikan Kemdikbud (2019: 52) diperoleh informasi bahwa nilai siswa Indonesia di bidang membaca lebih rendah 42 poin dibandingkan rata-rata negara ASEAN dalam Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2018. Bersumberkan informasi tersebut, siswa Indonesia memiliki kemampuan membaca yang dikategorikan rendah. Oleh karena itu, usaha untuk meningkatkan kemampuan membaca di Indonesia perlu dimaksimalkan mengingat kemampuan membaca mutlak menjadi kebutuhan dalam proses belajar.
Implikasi membaca dengan kehidupan memiliki peran penting untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemampuan membaca akan mempermudah siswa mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru di sekolah bahkan, dalam aktivitas sehari-hari kemampuan ini juga sangat diperlukan. Contoh aktivitas yang memerlukan kemampuan membaca yaitu untuk mengetahui petunjuk penggunaan suatu alat atau petunjuk melakukan sesuatu dan untuk memperoleh informasi dari suatu bacaan. Membaca akan memperluas nuansa pemikiran dan menunjang perolehan informasi (Artana, 2015: 22).
Upaya untuk memaksimalkan potensi siswa agar memiliki kemampuan membaca yang baik dimulai dengan mengajarkan siswa SD membaca permulaan yang merupakan pembelajaran dasar untuk mempelajari kemampuan membaca.
Purnanto dan Mahardika (2017: 228) menyebutkan bahwa membaca permulaan ditandai dengan melek huruf. Selaras dengan pendapat tersebut, Muammar (2020: 12) menjelaskan bahwa dalam membaca permulaan siswa belajar mengenal huruf atau deretan huruf menjadi bunyi bahasa dengan menitikberatkan pada aspek ketepatan menyuarakan tulisan, lafal, dan intonasi yang wajar. Membaca permulaan adalah tahap mula dalam belajar membaca. Tahapan siswa mempelajari bunyi huruf, bentuk huruf, dan deretan huruf yang membentuk bunyi bahasa dengan dilafalkan inilah yang disebut tahap membaca permulaan.
Menyadari pentingnya pembelajaran literasi dalam kehidupan sehari-hari, maka guru menciptakan media untuk melatih kemampuan literasi anak yaitu kantong kata. Maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas atau kegiatan yang menyenangkan yang dilaksanakan untuk kepentingan kegiatan itu sendiri dan dapat membantu anak mencapai perkembangan yang utuh.. Salah satu kegiatan aktivitas permainan yang bisa digunakan untuk anak kelas 2 SD dalam pembelajaran literasi adalah Permainan kantong pintar. Permainan kantong pintar adalah permainan yang memasukkan gambar kadalam kantong kata yang sesuai dengan gambar.
Langkah-langkah :
- Pertama-tama kita print macam-macam gambar dan kata yang menunjukkan gambar tersebut.
- Kemudian gunting kotak susu atau kardus sesuai dengan ukuran gambar yang sudah diprint lalu tempelkan gambar pada kardus.
- Kemudian tempelkan tusuk sate pada bagian belakang gambar
- Selanjutnya sediakan kertas karton dan tempelkan kertas origami yang sudah dibentuk menjadi kantong kata pada kertas karton tadi
- Selanjutnya tempel kata pada masing-masing origami
Pada kegiatan aktivitas bermain ini minta setiap anak untuk maju kedepan untuk mengambil gambar secara acak, lalu minta anak untuk memasukkan gambar pada kata yang sesuai. Lalu tanyakan siswa yang lain apakah gambar yang dimasukkan anak kedalam kantong susah sesuai dengan katanya.
Penulis, Ramlinah Berutu, S.Pd. Guru SD N 030414 Kecupak, Kab. Pakpak Bharat – Sumatra Barat