Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Melalui Pembelajaran Berpusat Pada Siswa (Student Centered) Pada Mata Pelajaran IPS.

Bp. Dimas Arianto, S.Pd. Guru SMP Pahoa, Kab Tangerang - Banten

RadarJateng.com, Pendidikan – Pendahuluan. Motivasi belajar peserta didik memiliki peran yang sangat penting dalam pemahaman Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Peserta didik yang termotivasi cenderung akan lebih aktif dalam proses pembelajaran, mereka lebih terlibat dalam diskusi kelas, bertanya, dan berpartisipasi. Oleh karena itu, penting juga bagi pendidik untuk mencari cara-cara untuk merangsang motivasi belajar peserta didik dalam pembelajaran IPS. Pembelajaran yang berfokus pada peserta didik, atau yang sering disebut sebagai pembelajaran student-centered, dapat menjadi solusi efektif untuk meningkatkan motivasi peserta didik dalam memahami materi IPS.

Pembahasan. Topik pembahasan dalam Pembelajaran IPS yaitu materi tentang kebutuhan manusia, siswa pada tujuan akhirnya mampu menganalisis pentingnya kebutuhan manusia dibanding keinginan manusia yang tanpa batas.

Perencanaan pembelajaran dibuat dalam backward design, yaitu pembelajaran ditetapkan dalam tiga langkah, pertama tujuan pembelajaran, kedua bukti penilaian, dan ketiga langkah pembelajaran. Salah satu model pembelajaran student-centered yang dipilih yaitu model Problem based Learning (PBL).

Read More

Tujuan Pembelajaran

Tujuan Kognitif

  1. Melalui literasi gambar, peserta didik dapat mengidentifikasikan urutan kebutuhan manusia dengan benar
  2. Melalui media video yang disajikan tentang krisis pangan, peserta didik dapat menganalisis penyebab kebutuhan utama manusia berada dalam tahap krisis menggunakan kata-kata sendiri dengan benar.
  3. Melalui diskusi, peserta didik dapat menyusun solusi cara masyarakat mengupayakan menyelamatkan krisis pangan menggunakan kata-kata sendiri dengan benar.
  4. Melalui media infografis, peserta didik dapat mengidentifikasi jenis-jenis kebutuhan manusia dengan benar

Tujuan Keterampilan

  1. Melalui diskusi, peserta didik dapat mengomunikasikan gagasannya terhadap kelompok dengan tepat.
  2. Melalui presentasi hasil diskusi, peserta didik dapat mengomunikasikan hasil kerja nya dengan baik

Tujuan Sikap.

  1. Melalui kerjasama kelompok, peserta didik dapat melakukan kolaborasi antar anggota
  2. Melalui kesepakatan aturan, peserta didik dapat bersikap baik selama proses pembelajaran.

Penilaian.

  • Asesmen formatif (LKPD) bentuk tes, soal uraian dan pilihan ganda
  • Asesmen keterampilan diskusi
  • Asesmen sikap
Suasana KBM di SMP Pahoa, Kab Tangerang – Banten

Langkah Pembelajaran.

  • Peserta didik mengamati gambar kebutuhan manusia, kemudian menjawab pertanyaan pemantik, “Menurut kalian, manakah yang menjadi kebutuhan utama saat ini?”.Peserta didik mengaitkan jawaban dengan relevansi kehidupan peserta didik saat ini
  • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
  • Guru membagi peserta didik dalam kelompok
  • Orientasi masalah, Guru menyajikan video ancaman krisis pangan dunia melalui platform youtube, peserta didik diberi pertanyaan Bagaimana cara masyarakat memenuhi kebutuhan pangannya dalam kondisi cuaca ekstrem dan tidak menentu, temukan solusi dari kelompokmu!
  • Peserta didik bekerja dalam kelompok mengidentifikasi permasalahan yang dapat diangkat berdasarkan stimulus video
  • Peserta didik bekerja dalam kelompok menyusun solusi pemecahan masalah dengan berkolaborasi dalam kelompoknya
  • Peserta didik mengomunikasikan hasil pemecahan masalah melalui presentasi kelompok.
  • Peserta didik mengamati tampilan infografis jenis-jenis kebutuhan manusia berdasarkan kriterianya.
  • Peserta didik dapat menyusun perbedaan kebutuhan dan keinginan dengan benar melalui permainan ambil undian yang diisi kertas bertuliskan kata-kata yang berkaitan dengan kebutuhan dan keinginan.
  • Peserta didik mengerjakan LKPD
  • Peserta didik menyimpulkan dan merefleksikan pembelajaran

Peserta didik mulai fokus dan termotivasi melalui apersepsi dan pertanyaan pemantik yang diberikan. Guru memotivasi juga dengan variasi ice breaking tebak gambar sebelum memulai apersepsi.  Pertanyaan pemantik menjadi dasar untuk membekali peserta didik dan mengkonstruksi pemikiran peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat berhasil. Tantangan dan kendala yang dihadapi, manajemen waktu dalam setiap sesi pergantian dalam langkah pembelajaran perlu diperhatikan dengan detil.

Kesimpulan

Upaya meningkatkan motivasi belajar peserta didik melalui pembelajaran berpusat pada peserta didik (Student Centered) pada mata pelajaran IPS dapat disimpulkan:

  1. Peserta didik termotivasi dan fokus dalam kegiatan pembelajaran melalui pembelajaran student centered model PBL. Hal ini dapat terlihat ketika siswa berpartisipasi aktif dalam kegiatan diskusi dan presentasi.
  2. Peserta didik bersikap baik dan penuh semangat dalam proses pembelajaran IPS.
  3. Peserta didik semakin termotivasi dalam pembelajaran IPS karena topik yang dipilih dan didiskusikan sangat relevan atau dekat dengan permasalahan di sekitar mereka
  4. Dengan memungkinkan siswa untuk mengambil peran aktif dalam pembelajaran mereka, pendekatan ini dapat meningkatkan motivasi intrinsik mereka karena mereka merasa lebih memiliki pengalaman belajar mereka sendiri.
  5. Pembelajaran berpusat pada siswa mendorong pemikiran kritis, penalaran, dan analisis yang lebih mendalam karena siswa diberi kesempatan untuk memecahkan masalah dan mengambil keputusan sendiri.

 Daftar Pustaka

Penulis, Dimas Arianto, S.Pd. Guru SMP Pahoa, Kab Tangerang – Banten

Related posts