RadarJateng.com, Pendidikan – Anak usia dini sering disebut sebagai golden age, Dimana pada usia ini anak memiliki kemampuan dan semangat untuk belajar yang luar biasa khususnya pada masa awal kanak-kanak. Mengingat anak usia dini merupakan usia emas maka pada masa itu perkembangan anak harus dioptimalkan. Melalui kegiatan bermain, banyak hal yang bisa dikembangkan dari seorang individu anak, yaitu saraf-saraf motoriknya, baik kasar maupun halus, sikap emosional, sosial, sikap mandiri, disiplin dan kerjasamanya. Semua perkembangan tersebut hanya bisa diperoleh jika kegiatan yang dirancang untuk mereka adalah kegiatan yang bermakna. Kegiatan yang bermakna adalah kegiatan bermain yang diarahkan dan dibuat dengan metode, prinsip dan tujuan yang menekankan pada unsur terciptanya kesenangan, motivasi berkembangnya motorik yang memicu bekerjanya neuron/saraf otak dan bukan paksaan, sekaligus berisi pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, salah satunya melalui kegiatan home activity.
Home activity merupakan salah satu kegiatan belajar sambil bermain. Dimana kegiatan ini akan memberikan pengalaman kepada anak untuk belajar dan bermain di rumah teman dengan cara yang menyenangkan. Kegiatan home activity ini bertujuan agar anak mampu berkegiatan, belajar dan bermain secara nyata di rumah teman. Pada hari rabu, tepatnya tanggal 15 November 2023 anak-anak kelompok B1 TKIT Zaid Bin Tsabit Mungkid, melakukan kegiatan home activity di rumah salah satu teman yaitu Callista yang terletak di Desa Rambeanak Mungkid. Kegiatan ini diikuti semua siswa kelompok B1 dengan jumlah 27 anak.
Kegiatan ini sama seperti saat anak berkegiatan di sekolah, hanya tempatnya saja yang kemudian berpindah di rumah teman. Anak-anak diantar dan dijemput oleh orang tua di lokasi home activity. Dalam kegiatan ini anak-anak bisa belajar mengenal lingkungan sekitar, karena kebetulan lokasi home avtivity berdekatan dengan sawah dan ada pabrik keripik singkong.
Setelah kegiatan salam dan do’a, anak-anak diajak jalan-jalan di lingkungan sekitar melihat area persawahan yang kebetulan sedang ada petani membajak dan mengolah sawahnya. Dari apa yang anak-anak lihat dan amati, anak-anak belajar mengenal asal mula nasi dengan penjelasan dari guru. Setelah itu anak-anak diajak mengunjungi pabrik keripik singkong. Disana anak-anak melihat cara pengolahan keripik, mulai dari mengupas singkong, pengirisan, penggorengan sampai pada pengemasan keripik singkong. Anak-anak pun diperbolehkan mencicipi keripik singkong. Semua kegiatan dilakukan anak-anak dengan suka cita dan antusias. Dan tentunya kegiatan ini akan sangat berkesan untuk anak-anak. Kegiatan berakhir dengan anak-anak makan siang kemudian shalat dhuhur berjamaah dan kemudian dijemput kembali oleh orang tua.
Penulis, Wahyu Latri, S. Pd. Guru TKIT Zaid Bin Tsabit, Ambartawang, Mungkid, Magelang – Jawa Tengah