Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini Menggunakan Metode Bermain Kolase Pada Anak Usia 5-6 Tahun Di Tk Bina Mandiri Desa Kawungluwuk Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang.

Metode Bermain Kolase Pada Anak Usia 5-6 Tahun Di Tk Bina Mandiri Desa Kawungluwuk Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang

RadarJateng.com, Pendidikan Pendidikan anak perlu dilakukan sejak dini untuk menunjang program peningkatan pendidikan yang merupakan salah satu program pemerintah yang dapat dilaksanakan dengan berbagai macam upaya yang salah satunya dengan pendirian Kelompok Bermain. Pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana tidak terlepas dari tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”

Antusias anakanak bermain dan belajar kolase di TK Bina Mandiri, Kec. Tanjungsiang Kab. Subang – Jawa Barat

Program pendidikan fisik/motorik sangat penting bagi anak karena perkembangan fisik seorang anak akan menentukan ketrampilan anak dalam bergerak. Perkembangan fisik anak berjalan seiring dengan perkembangan motorik. Perkembangan motorik berarti perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang terkoordinasi. Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri, contoh kemampuan menendang, berlari. Sedang motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk berlatih dan belajar, misalnya menggunting, kolase, menggambar, menulis dan sebagainya. Perkembangan motorik merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan kepribadian anak secara keseluruhan. Kolase adalah motorik halus komposisi artistik yang dibuat dari berbagai bahan (kain, kertas, kayu)yang ditempelkan pada permukaan gambar (Depdiknas 2001,580). Bendabenda yang dapat dipergunakan itu antara lain potongan daun, biji-bijian, kulit buah,yang dalam satu tema gambar tersebut menggunakan potongan semua, hanya berbeda-beda warnanya yang berasal dari alam.

Read More

Kegiatan kolase dapat meningkatkan kemampuan motorik halus karena kegiatan kolase melibatkan koordinasi mata, otot dan otak. Berdasarkan observasi yang dilakukan dalam menilai kemampuan motorik halus anak di TK Bina Mandiri Desa Kawungluwuk, Kec. Tanjungsiang, Kab. Subang masih rendah. Terdapat 50% anak belum mencapai ketuntasan pada kegiatan kolase, hal ini dikarenakan guru hanya memberi ulasan atau cara membuat sesuatu (proses) membuat kolase tanpa gambar proses pembuatan yang dapat dilihat oleh semua anak, guru tidak menyajikan proses yang berurutan dan yang mudah diterima anak, gambar yang akan digunakan sebagai media dalam kegiatan kolase terlalu besar, sehingga anak kesulitan dalam menempelkan bahan alami pada gambar.

Suasana KBM di TK Bina Mandiri, Kec. Tanjungsiang Kab. Subang – Jawa Barat

Untuk meningkatkan kemampuan fisik motorik halus anak peneliti akan menerapkan suatu tindakan dalam bentuk penggunaan media Alat Permainan Edukatif berupa kegiatan kolase dengan media bahan alam. Bahan alam adalah bahan yang tersedia di alam. Ketersediaan bahan alam yang cukup dan mudah mendapatkannya di sekitar lingkungan ini dapat digunakan untuk menunjang pembelajaran pada materi cetak timbul. Bahan alam tersebut berupa daun-daunan, biji-bijian, dan kulit buah yang menjadi media pembelajaran sekaligus acuan menempelkan pada media dengan biaya yang relatif murah. Penggunaan bahan alam sebagai media dalam kegiatan kolase dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mewujudkan hasil karya, merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut, melakukan eksplorasi dan inovasi serta dapat memberikan pengalaman langsung kepada Anak.

Menurut Arsyad (2011: 10) hasil belajar seseorang yang diperoleh dari pengalaman langsung (konkret) akan memberikan kesan paling utuh dan paling bermakna mengenai informasi dan gagasan yang terkandung dalam pengalaman itu, yang kesemuanya itu dapat memberikan dampak langsung terhadap pemerolehan dan pertumbuhan pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Penulis, Yulia Nugrahawati, S.Pd Guru TK Bina Mandiri, Kec. Tanjungsiang Kab. Subang – Jawa Barat

Related posts