RadarJateng.com, Pendidikan – Dalam Perda Purwakarta Bab 1 Pasal 1 no 16 dijelaskan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Anak usia 5 sampai 6 tahun merupakan bagian dari anak usia dini yang berada di rentan usia lahir sampai 6 tahun.
Anak usia dini merupakan anak yang sedang membutuhkan upaya-upaya pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek perkembangan baik perkembangan fisik maupun psikis yang memiliki perkembangan bahasa motorik, intelektual, dan sosial emosional. Masa-masa ini dikenal sebagai masa golden age. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan dengan bertujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh karena di masa ini adalah fase yang fundamental dalam mempengaruhi perkembangan anak sesuai dengan karakteristik anak usia dini yang aktif, rasa ingin tahunya tinggi, banyak bertanya dan senang bereksplorasi dengan lingkungannya, yang tercermin dalam kegiatan pembelajaran yang menyenangkan bagi anak (Sugiyono, 2004:24).
Pentingnya mengoptimalkan aspek-aspek perkembangan anak termasuk dalam hal mengenal huruf. Pembelajaran pengenalan huruf yang sangat konvensional atau monoton dapat menyebabkan anak bosan dan tidak termotivasi dengan kegiatan mengenal huruf. Oleh karena itu diperlukan media-media pembelajaran yang bervariasi dalam mengenalkan huruf pada anak. Menurut Sanaky (2013:4) media pembelajaran sebagai sarana atau alat bantu pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pengajaran. Sedangkan menurut Briggs dalam Mulyadi (1997: 21) “Media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang anak untuk belajar”.
Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan mudah bila dibantu dengan sarana visual. Oleh data 11% dari yang dipelajari melalui indera pendengaran dan 83% melalui indera penglihatan. Bentuk-bentuk stimulus yang bisa dipergunakan sebagai media diantaranya adalah hubungan atau interaksi manusia yang menggembirakan, realita, gambar, film, tulisan yang menarik dan suara yang direkam.
Di TK Madani Kids, Desa Cigelam – Purwakarta, Penulis menggunakan metode Project Based Learning (PJBL) dengan media dadu huruf dan play mat abjad. Metode dan media tersebut sangat membantu dan efektif untuk meningkatkan rendahnya pemahaman anak dalam mengenal huruf.
Project based learning (PJBL) membuat dadu huruf merupakan model pembelajaran yang menjadikan peserta didik sebagai subjek atau pusat pembelajaran dalam membuat dadu huruf. Proses belajar yang memiliki hasil akhir berupa produk dan game untuk dimainkan bersama-sama. Peserta didik diberi kebebasan untuk aktif mempelajari huruf secara mandiri, mengerjakan proyek pembelajaran dengan berkolaborasi sampai diperoleh hasil berupa dadu huruf. Pembelajaran ini sangat dipengaruhi oleh keaktifan peserta didik dan kepiawaian guru dalam berinteraksi untuk mengkomunikasikan bagaimana membuat proyek dadu huruf tersebut. Setelah itu dadu dimainkan dan setiap anak yang telah mendapatkan hasil dari lemparan dadunya, melakukan lompatan menuju ke huruf yang keluar sebagai hasil tersebut di atas play mat abjad.
Metode PJBL membuat dadu huruf sangat efektif untuk pembelajaran anak usia dini mengenal huruf. Karena menyenangkan bagi anak, meningkatkan motivasi belajarnya dan dapat mengembangkan imajinasinya. Metode ini bermanfaat untuk dapat meningkatkan pertumbuhan perkembangan anak, melatih dengan cepat untuk anak mengenal perbedaan huruf, menjadikannya lebih komunikatif dan juga kreatif, sekaligus mampu mengenal bentuk geometri dan warna pada dadu. Menambah pengetahuan dan pengalaman baru, serta memudahkan guru untuk menyampaikan informasi dan melakukan variasi penyampaian materi.
Dengan menggunakan metode PJBL pun anak-anak bukan hanya akan dengan mudah mengenal dan menghafal huruf, namun juga akan membuat anak menjadi dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, mengembangkan kemampuan komunikasi, memberikan pembelajaran praktik dalam mengorganisasi suatu proyek, sampai dapat membuat alokasi waktu untuk menyelesaikan tugas (membuat dadu huruf).
Penulis, Tupah Nurlaela,S.Pd Guru TK Madani Kids Purwakarta