RadarJateng.com, Pendidikan – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu dari satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah. Adapun tujuan pendidikan di SMK agar membentuk lulusan yang siap untuk memasuki dunia kerja, dipekerjakan, atau sebagai wiraswasta..
Pembelajaran di SMK memiliki karakteristik yang berbeda dengan pembelajaran di sekolah menengah umum (SMU). Begitu juga dengan lulusan SMK memiliki karakteristik yang berbeda dengan lulusan SMA. Karakteristik lulusan SMK antara lain memiliki kompetensi kejuruan yang sesuai dengan bidang keahlian yang dipilih, memiliki keterampilan praktik yang mumpuni, memiliki kemampuan bekerja mandiri dan berkelompok, memiliki kemampuan berkomunikasi dan beradaptasi.
Sedangkan untuk pembelajaran, perbedaan itu meliputi antara lain pada fokus pembelajaran, metode pembelajaran, dan penilaian hasil belajar. Pembelajaran di SMK berfokus kepada penguasaan kompetensi kejuruan yang nantinya dibutuhkan di dunia kerja. Kompetensi kejuruan tersebut meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan bidang keahlian yang dipilih. Metode pembelajaran di SMK dirancang untuk mengembangkan kompetensi kejuruan peserta didik. Metode pembelajaran yang umum digunakan di SMK antara lain sebagai berikut:
- Pembelajaran berbasis proyek
- Pembelajaran berbasis kompetensi
- Pembelajaran berbasis kerja sama
- Pembelajaran berbasis praktik
Penilaian hasil belajar di SMK dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi kejuruan peserta didik. Untuk penilaian hasil belajar di SMK dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
- Penilaian portofolio
- Penilaian proyek
- Penilaian kinerja
- Penilaian tertulis
Meskipun memiliki karakteristik yang berbeda, lulusan SMK masih menghadapi beberapa tantangan. Baik dalam pembelajaran maupun setelah lulus SMK. Berikut beberapa tantangan yang dihadapi di SMK, antara lain:
- Peserta didik yang belum siap mengikuti pembelajaran kejuruan
- Kurikulum yang belum sesuai dengan kebutuhan dunia kerja
- Fasilitas dan sarana prasarana yang belum memadai
- Lowongan kerja yang tersedia belum sesuai dengan kompetensi lulusan SMK
- Lulusan SMK belum sepenuhnya siap bekerja di dunia kerja
Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan beberapa upaya untuk peningkatan pembelajaran juga mutu lulusan. Pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya telah berupaya untuk meningkatan pembelajaran dan meningkatkan lulusan SMK agar siap kerja dengan berbagai cara, antara lain:
- Meningkatkan motivasi belajar peserta didik
- Mengembangkan kurikulum sesuai kebutuhan dunia kerja
- Meningkatkan sarana prasarana pendidikan
- Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan
- Mengembangkan kurikulum SMK yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja
- Meningkatkan kualitas pembelajaran di SMK
- Menjalin kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI)
Salah satu program studi yang ditawarkan di SMK adalah APHP (Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian). Program studi ini mempelajari tentang teknik pengolahan hasil pertanian, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga pemasaran. Program studi APHP memiliki peluang yang besar untuk mencetak generasi wirausaha. Hal ini dikarenakan program studi ini memberikan kompetensi yang dibutuhkan untuk memulai usaha di bidang pengolahan hasil pertanian.
Kompetensi yang dapat diperoleh oleh lulusan program studi APHP antara lain:
- Pengetahuan tentang teknik pengolahan hasil pertanian
- Keterampilan praktik pengolahan hasil pertanian
- Kemampuan berwirausaha
Lulusan program studi APHP dapat bekerja di berbagai bidang, baik di industri pengolahan hasil pertanian, maupun di bidang usaha mandiri. Berikut ini adalah beberapa contoh peluang usaha yang dapat dikembangkan oleh lulusan program studi APHP:
- Usaha pengolahan makanan dan minuman. Usaha pengolahan makanan dan minuman merupakan salah satu peluang usaha yang paling populer di bidang pengolahan hasil pertanian. Usaha ini dapat dijalankan dengan modal yang relatif kecil, dan dapat dilakukan di rumah.
- Usaha pengolahan olahan hasil pertanian. Usaha pengolahan olahan hasil pertanian juga merupakan peluang usaha yang menjanjikan. Usaha ini dapat dijalankan dengan memanfaatkan hasil pertanian yang tersedia di daerah setempat.
- Usaha pengolahan produk pertanian organik. Usaha pengolahan produk pertanian organik merupakan peluang usaha yang sedang berkembang. Usaha ini dapat memberikan nilai tambah pada produk pertanian, dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang peduli dengan kesehatan.
- Usaha pengolahan produk pertanian berbasis teknologi. Usaha pengolahan produk pertanian berbasis teknologi merupakan peluang usaha yang inovatif. Usaha ini dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk pertanian.
Dengan kompetensi yang dimiliki, lulusan program studi APHP dapat menjadi generasi wirausaha yang sukses di bidang pengolahan hasil pertanian.
Penulis, Dian Fithriyanti Izudin, S.P. Guru SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam, Kec.Seri Kuala Lobam, Kab. Bintan – Kepri
Daftar Pustaka
- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2022).
- Kurikulum SMK Pusat Keunggulan (PK). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Setiawan, D. (2020).
- Strategi Pembelajaran SMK. Yogyakarta: Deepublish. Wibowo, A. (2019).
- Pembelajaran SMK. Jakarta: Bumi Aksara.
Referensi :
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/PTB/article/view/81205