RadarJateng.com, Pendidikan – Permainan tradisional adalah suatu aktifitas bermain yang dilakukan oleh anak-anak sejak zaman dahulu dengan aturan-aturan tertentu guna memperoleh kegembiraan. Permainan tradisional memiliki kandungan nilai dan manfaat yang tersimpan di dalamnya dan dapat memberikan efek positif bagi siapa saja yang memainkannya.
Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar dalam sepanjang rentang pertumbuhan serta perkembangan kehidupan manusia. Pada masa ini ditandai oleh berbagai periode penting yang fundamen dalam kehidupan anak selanjutnya sampai periode akhir perkembangannya. Salah satu periode yang menjadi penciri masa usia dini adalah the Golden Age atau periode keemasan ( masa-masa emas tersebut berada dalam rentang antara usia 0 sampai 6 tahun ). Banyak konsep dan fakta yang ditemukan memberikan penjelasan periode keemasan pada masa usia dini, di mana semua potensi anak berkembang paling cepat. Beberapa konsep yang disandingkan untuk masa anak usia dini adalah masa eksplorasi, masa identifikasi/imitasi, masa peka, dan masa bermain.
Ada berbagai macam permainan yang dapat meningkatkan kreativitas, salah satunya adalah permainan tradisional, banyak terdapat berbagai macam permainan tradisional salah satu nya adalah permainan Congklak ,kuwuk, bakiak, endog-endogan dsb.pengaruh permainan tradisional dalam perkembangan anak usia dini sangatlah penting, tidak hanya permainan yang modern saja, permaiann tradisionalpun sangat membantu untuk menstimulasi perkembangan anak sesuai dengan tahapan usia perkembangannya.
Apabila dihubungkan dengan pendidikan anak usia dini maka, pendidikan karakter atau moral ini sangatlah penting. Dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter anak usia dini bisa dilakukan dengan cara bermain. Karakteristik pembelajaran yang terdapat di pendidikan anak usia dini adalah melalui “ Belajar sambil bermain, bermain seraya belajar”, maka salah satu alat bermain yang bisa digunakan adalah permainan tradisonal.
Menurut Anne pengaruh dan manfaat permainan tradisonal terhadap perkembangan jiwa anak adalah :
- Anak menjadi lebih kreatif. Permainan tradisonal biasanya dibuat lansung oleh para pemainnya. Mereka menggunakan barang-barang atau benda-benda bahkan tumbuhan yang ada di sekitar para pemain. Hal ini mendorong mereka lebih kreatif menciptakan alat permainan.
- Bisa digunakan sebagai terapi terhadap anak. Saaat bermain anak-anak akan melepaskan emosinya. Merka berteriak, tertawa dan bergerak. Kegiatan semacam ini bisa digunakan sebagai terapi untuk anak-anak yang memerlukan kondisi tersebut.
- Mengembangkan kecerdasan majemuk anak
- Mengembangkan kecerdasan natural anak.
- Mengebangkan kecerdasan spasial anak.
- Mengembangkan kecerdasan musikal anak.
- Mengembangkan kecerdasan spiritual anak
Kegiatan permainan kaulinan sunda / tradisional ini sudah diterapkan di TK Family Fest kecamatan Cicendo Kota Bandung, dalam tema Tanah Airku dengan sub tema Kebudayaan, respon anak sangat antusias melakukan kegiatan permainan ini, anak-anak merasakan senang dan menikmati permainan tradisional ini dengan bahagia, kegiatan permainan tradisional ini ditutup dengan acara puncak tema dalam kegiatan pagelaran festival budaya sunda.
Penulis, Neng Elin Supriatin, S.Pd Guru TK Family Fest, Kec. Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat
Daftar pustaka:
- Slamet Suyanto. 2005. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Depdiknas, Dirjen PT, Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan PT. Jakarta
- Sofia Hartati. 2005. Perkembangan Belajar Pada Anak Usia Dini. Depdiknas, DIRJEN DIKTI, Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.
- Sukirman, dkk., 2004, Permainan Tradisional Jawa, Kepel Press, Yogyakarta