RadarJateng.com, Pendidikan – Anak usia dini berada pada usia golden age. Usia golden age atau fase emas anak ini merupakan masa dimana otak anak mengalami perkembangan yang paling cepat dalam pertumbuhannya. Pada usi 0-6 tahun inilah sebesar kurang lebih 80% otak anak mengalami perkembangan dan anak menyerap informasi yang didapat dari lingkungannya baik perilaku, kata-kata baik ataupun buruk yang akan menjadi dasar terbentuknya kepribadian, karakter anak serta kemampuan kognitif anak.
Kognitif diartikan sebagai suatu kegiatan yang berkaitan erat dengan kemampuan berfikir sehingga anak dapat memecahkan suatu masalah berdasarkan pengalaman belajar anak. Oleh karena itu maka diperlukannya fasilitas bermain anak untuk mendukung perkembangannya. Salah satu permainan yang dapat memberikan stimulus kognitif anak adalah melalui permainan Lego. Lego sendiri adalah permainan yang berupa kepingan plastik warna yang dapat dirangkai dan disusun menjadi bentuk.
Anak usia dini berada pada tahap pemikiran pra operasional yaitu perkembangan kemampuan anak terbentuk berdasarkan pengalaman mereka terkait dunia melalui proses adaptasi simbolik menggunakan benda atau objek. Objek tersebut akan dapat diutarakan oleh anak melalui kata-kata.
Manfaat bermain lego diantaranya dapat mengenalkan konsep warna, pola, tekstur, ukuran dan geometri pada anak sehingga konsep tersebut dapat mengungkapkan pendapat mereka berdasarkan ingatan yang tersimpan tersebut. Lego juga dapat melatih kreatifitas dan keterampilan anak dalam menyusun atau merancang sesuatu. Dari manfaat – manfaat tersebut maka kemampuan anak dalam mengenal simbol- simbol juga meningkat diikuti dengan perkembangan kognitif anak yang semakin optimal pula.
Memang terkadang bermain lego membuat ruangan menjadi agak berantakan dikarenakam berserakan kesana kemari. Tetapi bermain lego banyak sekali manfaatmya dalam perkembangan kognitif anak. Maka dari itu kita selaku guru harus mencontohkan dan memberitahukan kepada anak untuk merapikan kembali setelah kegiatan bermain lego selsesai. Sebagai bentuk tanggung jawab mereka setelah bermain.
Penulis, Herayanti, S.Pd Guru TK An-Najah, Kec. Kalidoni, Palembang – Sumatra Selatan.