Penerapan Model PJBl Melalui Kegiatan Membuat Topi Caping Petani Untuk Meningkatkan Kemampuan Sosial Emosional Pada Anak Kelompok B di TK Plus Roudhoh Purwakarta.

Ibu Rian Purwanti, S.Pd Guru TK Plus Roudhoh Purwakarta, Kec. Nagri Kaler, Kab Purwakarta - Jawa Barat

RadarJateng.com, Pendidikan Anak adalah anugerah yang diberikan Tuhan pada setiap orang tua. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, anak memiliki arti generasi kedua atau keturunan pertama; manusia yang masih kecil; orang yang berasal dari atau dilahirkan di (suatu negeri, daerah , dan sebagainya). Setiap orang tua memiliki kewajiban untuk memberikan pendidikan kepada anaknya, baik pendidikan formal maupun non formal. Hal ini berkaitan dengan UUD 1945 Pasal 31 ayat (1) yang menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Pasal ini menjelaskan bahwa setiap manusia yang berkewarganegaraan Indonesia berhak mendapatkan pendidikan, baik itu orang dewasa, remaja, maupun anak-anak. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan formal yang diterima anak sejak usia 3-6 tahun. Pendidikan ini mengembangkan berbagai aspek, yaitu aspek perkembangan nilai agama dan moral, perkembangan fisik-motorik, perkembangan kognitif, perkembangan bahasa, perkembangan sosial emosional, dan perkembangan seni yang dibutuhkan oleh anak pada usia tersebut.

Dalam keenam aspek tersebut, perkembangan sosial emosional anak menjadi faktor yang memerlukan perhatian lebih karena jika perkembangan sosial emosional anak terhambat, maka anak akan mengalami kesulitan dalam bersosialisasi dan mengontrol emosinya dengan orang-orang di lingkungan kehidupannya. Saat ini, hal yang menjadi permasalahan perkembangan anak adalah sosial emosional yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Permasalahan ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis mengenai meningkatkan kemampuan sosial emosional pada anak tingkat PAUD dengan penerapan model PJBL melalui kegiatan membuat topi caping petani. Penelitian ini dilakukan di TK Plus Roudhoh Purwakarta pada kelompok B rentang usia anak 5-6 tahun yang berjumlah 13 anak.

Antusias AnakAnak Membuat Topi Caping Petani Untuk Meningkatkan Kemampuan Sosial Emosional Pada Anak Kelompok B di TK Plus Roudhoh Purwakarta

Pendidikan Anak Usia Dini menekankan enam aspek dalam pembelajarannya, yaitu agama dan moral, fisik-motorik, sosial emosional, kognitif, bahasa, dan seni. Perkembangan sosial emosional dapat dilihat dari empat sub indikator, yaitu terlatihnya sikap sabar anak untuk mengantri dan menunggu giliran, lebih menghargai dan mengenal profesi, antusias dalam pembelajaran, dan mau bekerja sama dengan teman-temannya. Ketercapaian anak dalam perkembangan sosial emosional juga ditandai dengan penilaian Belum Berkembang (BB) bila anak melakukannya harus dengan bimbingan atau dicontohkan oleh guru, Mulai Berkembang (MB) bila anak melakukannya masih harus diingatkan atau dibantu oleh guru, Berkembang Sesuai Harapan (BSH) bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri tanpa diingatkan atau dicontohkan guru, dan Berkembang Sangat Baik (BSB) bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan sudah dapat membantu temannya yang belum mencapai kemampuan sesuai dengan indikator yang diharapkan.

Read More

Metode pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah metode PJBL (Project Based Learning). Metode PJBL adalah teknik yang memberikan inovasi dalam seni pengajaran. Metode ini berpusat pada anak dan memposisikan guru sebagai fasilitator. Pada kegiatan pembelajaran berbasis proyek, setiap anak diarahkan untuk bekerja secara individual atau berkelompok untuk mengeksplorasi dan mengolah informasi yang didapat dari guru dan melaksanakan sesuai dengan arahan yang telah diberikan.

Pada kegiatan pembelajaran membuat topi caping petani, anak diarahkan untuk membuat topi caping secara berkelompok dengan media kertas karton yang telah disiapkan oleh guru. Di awal pembelajaran anak akan menyimak sebuah tayangan yang berkaitan dengan profesi petani. Hal ini dilakukan agar tumbuh rasa ingin tahu tentang profesi petani. Kemudian anak akan diminta untuk membuat topi caping dan simulasi menanam padi secara berkelompok dengan media yang telah disiapkan. Setelah melakukan kegiatan berkelompok, anak diberikan sebuah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) yang memuat tulisan untuk membaca, menulis, dan berhitung gambar padi berdasarkan warna.

Penulis, Rian Purwanti, S.Pd Guru TK Plus Roudhoh Purwakarta, Kec. Nagri Kaler, Kab Purwakarta – Jawa Barat

Related posts