Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Pada Anak Untuk Mengemukakan Ide dan Kemampuannya Dengan Membentuk Huruf Menjadi Kata Topi, Baju, Tas dan Bekal Di TK PK 3A Semarang.

Antusias belajar anak - anak di TK PK 3A Semarang, Kec. Semarang Timur Kota Semarang – Jawa Tengah

RadarJateng.com, Pendidikan Kondisi yang menjadi latar belakang masalah,mengapa praktik ini penting dibagikan ,apa yang menjadi peran dan tanggung jawab dalam praktik ini. Adapun  latar belakang  masalah dari praktik pembelajaran ini,diidentifikasikan bahwa akar permasalahannya adalah : kemampuan   anak   untuk   mengemukakan   ide   dan   kemampuannya   dalam   setiap kegiatan masih kurang,media yang digunakan kurang menarik untuk anak,rasa ingin tahu anak masih rendah.Praktik ini penting untuk dibagikan untuk menunjukkan praktik baik yang sudah dilakukan,berbagi pengalaman kepada orang lain,memotivasi guru lain untuk berbuat yang terbaik bagi anak .Peran dan tanggung jawab dalam praktik ini sebagai guru ,membuat rancangan perangkat RPP(Rencana Perangkat Pembelajaran),alat dan bahan media, evaluasi dan melaksanakan pembelajaran sesuai perangkat yang telat dibuat.

Praktik baik (Best Practice) pada pembelajaran ini sangat perlu untuk dibagikan karena model pembelajaran yang digunakan adalah Project Based Learning (PJBL) yakni model pembelajaran yang lebih banyak mengutamakan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran,baik secara individu maupun kelompok.Melalui model pembelajaran ini peserta didik mendapatkan pembelajaran bermakna sehingga  mampu berpikir kritis untuk menyelesaikan masalah,melakukan inisiatif  untuk mengemukakan idenya.

Dalam mencapai tujuan pembelajaran adalah anak yang belum terbiasa dengan kegiatan main yang beragam dan  inovatif  dan pengalaman guru yang terbatas.Lalu yang terlibat dalam  mencapai tujuan pembelajaran ini meliputi guru,rekan sejawat,kepala sekolah,dan siswa .Lalu langkah-langkah  yang dapat dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut adalah koordinasi dengan kepala sekolah maupun rekan sejawat untuk memberikan ide-ide masukan.Strategi yang dapat digunakan  adalah menggunakan ragam main menyusun kepingan geometri menjadi bentu topi ,media yang digunakan menggunakan kardus bekas untuk papan untuk membentuk huruf menjadi kata.Kemudian penilaian yang bisa dilakukan dengan cara menggunakan catatan anekdot,foto berseri,hasil karya dan check list.

Read More
Kegiatan belajar di TK PK 3A Semarang, Kec. Semarang Timur Kota Semarang – Jawa Tengah

Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut.

1.Menyusun  rencana pelaksanaan pembelajaran berbasis Students Centered  yang mengandung unsur nilai agama dan budi pekerti,dasar-dasar  literasi ,matematika,sains,teknologi,rekayasa dan seni dan jatidiri.

2.Mengkomunikasikan RPP kepada kepala sekolah dan rekan guru  serta dosen pembimbing  atau guru pamong agar dapat diberikan saran dan rekomendasi  agar RPP dapat disusun lebih baik.

3. Memilih model dan metode pembelajaran inovatif yang efektif sesuai karakteristik anak.

4.Membuat media ajar yang menarik menggunakan video pembelajaran.

5. Menyediakan ragam main yang akan dipraktekkan

6.Mempersiapkan pertanyaan pemantik dalam  RPP

7.Membuat instrumen penilaian asesment

8.Mempersiapkan sarana dan fasilitas penunjang pembelajaran  seperti laptop,speaker dan video pembelajaran.

Sumber daya /sarana yang diperlukan

1.Ruang kelas yang tenang,nyaman dan bersih

2.Dokumen perangkat pembelajaran

3.Laptop untuk menampilkan materi pembelajaran

4.Kamera untuk perekaman proses pembelajaran

5.Speaker aktif

6.Media dan bahan ajar

7.Ragam main

8.Instrumen penilaian

Kesimpulannya:

1.Bagi Guru. Inovasi pembelajaran dapat membuat pembelajaran lebih inovatif dan terampil  dalam aspek pendagogis.

2.Bagi Siswa. Pembelajaran yang inovatif lebih menarik perhatian anak dan anak lebih antusias,membantu anak  berpikir kritis dan menstimulasi anak dalam memecahkan masalah,anak lebih aktif dalam proses pembelajaran  dan meningkatkan keterampilan sosial anak dalam hal komunikasi.

Respon siswa terkait strategi yang dilakukan anak  belajar untuk   mengemukakan   ide   dan   kemampuannya   dalam   setiap kegiatan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis anak,mampu menggunakan media bahan alam maupun bekas untuk menciptakan pembelajaran yang menarik dan bermanfaat bagi anak..Faktor keberhasilan  dari kegiatan praktik pembelajaran ini adalah model pembeljaran yang digunakan yaitu model pembelajaran Project  Based Learning dan dengan pembelajaran  yang kegiatan mainnya banyak dan inovatif  dapat menarik siswa dan meningkatkan keterlibatan anak secara aktif  dalam pembelajaran secara langsung.Metode ini  memberi kesempatan untuk mengembangkan kreativitas  anak dalam menghasilkan sesuatu seperti membentuk huruf menjadi kata topi, tas, baju dan bekal.

Penulis, Heni Irmawati, S. Pd Guru TK PK 3A Semarang, Kec. Semarang Timur Kota Semarang – Jawa Tengah

Related posts