RadarJateng.com, Pendidikan – Masa usia dini sangat krusial untuk diberi stimulus kepada anak yang disesuaikan dengan tingkat perkembangannya (Ningsih et al., 2022; Widayati et al., 2020; Zakir et al., 2023). Pemberian stimulus kepada anak usia dini meliputi enam aspek perkembangan yaitu nilai agama dan moral, sosial emosional, motorik, kognitif, bahasa dan seni (Sa’ida, 2020; Sagita & Widayati, n.d.; Widayati et al., 2019, 2021). Salah satu stimulus yang penting untuk dikembangkan oleh anak usia dini adalah motorik. Motorik dibagi menjadi 2 bagian yaitu motorik kasar dan motorik halus.
Salah satu stimulasi perkembangan motorik halus yang dapat diberikan kepada anak adalah kegiatan membatik. Kegiatan membatik untuk anak usia dini tidak sama dengan membatik yang dikerjakan oleh orang dewasa. Selama ini yang diketahui oleh masyarakat mengenai membatik yaitu dibuat dengan menggunakan kain,malam, dan canting. Namun, dalam pembuatan batik yang menggunakan canting dan malam bisa membahayakan untuk anak usia dini karena malam memiliki sifat panas (Nasir, 2013; Nimah, 2020). Oleh karena itu, kegiatan membatik yang cocok untuk dikenalkan pada anak usia dini yaitu kegiatan membatik sederhana yang menggunakan media yang tidak berbahaya bagi anak (Priandani, 2017). Novita berpendapat bahwasanya membatik bagi anak usia dini sebaiknya dibuat dengan alat yang sederhana dan mudah digunakan oleh anak, misalnya menggunakan tisu, kertas, pewarna makanan atau bahan lainnya yang aman digunakan oleh anak (Fitri, 2020).
Berdasarkan beberapa pendapat mengenai kegiatan membatik untuk anak usia dini yang telah dipaparkan di atas, maka kegiatan membatik di TK Badak Putih dilakukan dengan menggunakan tisu. Tisu digunakan untuk membatik sebagai media pengganti kain. Kegiatan membatik ini juga menggunakan jari jemari dan pewarna makanan sebagai pengganti canting dan malam. Dengan demikian, membatik yang mulanya menggunakan kain, canting dan malam, dimodifikasi dengan menggunakan tisu, jari jemari dan pewarna makanan. Kegiatan membatik dengan media tisu dilakukan dengan cara menggambar pola atau motif pada tisu dengan menggunakan jari jemari sebagai alat untuk menorehkan cairan pewarna makanan sebagai bahan untuk memberikan warna pada batik.
Alasan memilih kegiatan membatik dengan media tisu karena kegiatan tersebut memiliki keterkaitan dengan fenomena yang terjadi pada kelompok B di TK Badak Putih (kurang simetris dalam melipat serta kurang luwes dalam memegang atau menggerakkan pensil atau benda lainnya). Permasalahan tersebut berkaitan dengan kegiatan membatik dengan media tisu, yang mana memiliki unsur kegiatan melipat serta memegang dan menggerakkan benda. Pada kegiatan tersebut, anak akan melakukan unsur kegiatan melipat (meliputi kegiatan menjumput tisu, menyatukan ujung dan sisi-sisi tisu, menekan tisu dengan jari-jemari). Kemudian anak juga melakukan unsur kegiatan menggerakkan jari jemari untuk menggambar pola dengan cara menorehkan warna pada tisu. Kegiatan Membatik yang dilakukan yaitu membatik tisu membentuk rok dan kebaya yang terbuat dari kertas origami yang sebelumnya digunting oleh anak-anak.
Definisi membatik yaitu kegiatan menggerakkan anggota tubuh terutama bagian tangan untuk melukis, menggambar atau membuat pola pada media yang sederhana dan aman digunakan oleh anak seperti tisu, kuas, dan pewarna makanan. Kegiatan tersebut dinamai dengan kegiatan membatik dengan media tisu. Kegiatan membatik dengan media tisu dibuat dengan teknik membatik lukis yang termasuk dalam jenis batik modern. Selain itu, kegiatan membatik dengan media tisu meliputi unsur kegiatan melipat (seperti kegiatan menjumput tisu, menyatukan ujung dan sisi-sisi tisu, dan menekan tisu dengan jari-jemari) serta unsur kegiatan menggerakkan jari jemari untuk menggambar pola dengan cara menorehkan warna pada tisu. Kegiatan membatik memiliki beberapa manfaat untuk anak usia dini yaitu untuk meningkatkan motorik halus anak, karena kegiatan membatik melibatkan otot, syaraf, dan jari jemari anak. Prasetyono juga memaparkan bahwa kegiatan membatik untuk anak usia dini memiliki manfaat yang besar yakni untuk keterampilan tangan, koordinasi mata dan tangan, serta untuk pembelajaran pada kehidupan selanjutnya (Prasetyono, 2008; Wati et al., 2017). Selain itu, didukung dengan pendapat Sukaeti bahwa membatik juga bermanfaat untuk melenturkan jari-jemari anak, karena pada saat membatik anak diberi stimulasi untuk menggenggam dan menggerakkan kuas dengan tepat. Dalam kegiatan tersebut, anak harus melibatkan penggunaan otot halus, syaraf otak dan jari-jemari (Sukaeti, 2021). Membatik bagi anak usia dini memiliki manfaat. Salah satunya mengasah kreativitas anak. Membatik dapat mengenalkan nilai-nilai budaya, serta dapat memupuk cinta tanah air.
Berikut Manfaat Membatik Bagi Anak :
- Mengasah kreativitas. Batik tidak hanya memiliki pola dan corak, sehingga anak dapat mengasah kreativitasnya dengan membuat pola batik sendiri. Kreativitas yang dituangkan dalam membatik dapat memberikan manfaat sosial.
- Melatih kecerdasan motorik. Membatik membutuhkan koordinasi antara mata dan tangan. Apabila sejak kecil anak-anak sudah diajarkan membatik, tentu hal tersebut turut melatih kecerdasan motorik. Motorik halus bagi anak usia dini memang sangatlah penting bagi perkembangnya. Sehingga dengan kegiatan membatik ini sangat baik untuk di lakukan.
- Mengajarkan kesabaran. Anak memiliki keinginan untuk mengerjakan sesuatu dengan cepat dan mudah, dengan membatik, mereka diajari untuk mengurangi kedua hal tersebut. Membatik membutuhkan kesabaran agar cairan tidak menetes dan menggunakan canting sesuai dengan pola yang sudah disediakan.
- Melestarikan budaya bangsa. Batik merupakan salah satu budaya yang identik dengan Indonesia, sehingga memperkenalkan seni membatik kepada anak sejak dini tentu akan membantu melestarikan budaya bangsa.
Setelah melakukan kegiatan membatik secara berulang dengan menggunakan media tisu di TK Badak Putih diperoleh hasil yaitu dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak yang meliputi aspek memegang dan menjimpit melalui empat kriteria yaitu koordinasi mata dan tangan, konsentrasi, kekuatan, dan kelenturan yang dapat meningkatkan aspek perkembangan anak dengan baik.
Penulis : Erni Choeroni, S.Pd Guru TK Badak Putih Kec. Arcamanik Kota Bandung Jawa Barat
Daftar Pustaka :