RadarJateng.com, Pendidikan – Secara keseluruhan perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh faktor perkembangan gerak motorik. Perkembangan gerak motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkodinir antara susunan syaraf, otot, otak, dan spinal cord. Ada dua perkembangan motorik, yakni motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar yaitu gerakan tubuh yang dilakukan oleh otot-otot besar atau sebagian besar seluruh fisik seperti, berlari, menendang atau kegiatan fisik lainya. Adapun motorik halus merupakan gerakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu yang sangat dipengaruhi oleh bentuk latihan atau pembelajaran. Diantaranya seperti kegiatan menggunting kertas dan menulis.
Ada hal-hal penting dalam mempelajari keterampilan motorik :
Pertama Kegiatan mempelajari keterampilan motorik penting sekali untuk dilaksanakan karena sebagai langkah kesiapan belajar anak, dalam hal ini apa bila seorang anak telah memiliki kesiapan belajar mengenai suatu keterampilan motorik maka seorang anak akan lebih unggul bila dibandingkan dengan anak yang belum memiliki kesiapan untuk mempelajari keterampilan tersebut. Contoh anak yang sudah mempunyai kesiapan belajar membaca tentu akan lebih cepat dapat membaca apabila dibandingkan dengan anak yang belum sama sekali mempunyai kesiapan untuk membaca.
Kedua mempelajari keterampilan motorik merupakan kesempatan untuk belajar anak, tidak hanya kesiapan belajar saja, tapi seorang anak harus punya kesempatan belajar supaya peluang untuk berkembang lebih terjamin. problem masalah saat ini adalah banyak anak yang sudah punya kesiapan belajar tapi tidak memiliki kesempatan belajar disebabkan tidak adanya sarana dan prasarana yang mendukung maka dari itu pendidik sebaiknya memberikan kesempatan seluas-luasnya pada anak untuk mempelajari berbagai keterampilan motorik dengan cara menyediakan sarana dan prasarana yang aman, nyaman, dan memberi dorongan bahwa setiap anak pasti akan dapat melakukannya.
Ketiga sebagai kesempatan untuk berpraktik, seorang anak harus memiliki kesempatan untuk mencoba melakukannya (berpraktik). Karena tanpa adanya kesempatan mencoba maka seorang tidak akan pernah bisa untuk melakukannya. Misalnya keterampilan menggunting hanya dengan melihat “model” saja tanpa adanya kegiatan mencoba melakukannya tentu keterampilan menggunting tidak mampu dikuasainya.
Ke empat adalah adanya model yang baik, dalam proses mempelajari motorik, menurut merupakan hal yang sangat penting, karena supaya anak memiliki suatu keterampilan motorik yang baik dia memerlukan model yang baik pula. Misalnya: dalam memberikan contoh memegang sendok yang baik dan sopan supaya anak bisa menirunya.
Kelima adalah bimbingan, supaya mampu meniru model dengan benar seorang anak memerlukan bimbingan untuk menghindari kesalahan, sehingga kesalahan tersebut tidak terlanjur dipelajari yang akan membuatnya lebih sulit untuk diperbaiki.
Ke enanm adalah Motivasi, motivasi belajar sangatlah penting untuk mempertahankan minat anak untuk mempelajari keterampilan motorik, sumber motivasi umumnya adalah kepuasan pribadi yang diperoleh anak dari kegiatan tersebut, kemandirian dan gengsi yang diperoleh dari kelompok teman sebayanya, serta kompensasi terhadap perasaan kurang mampu dalam bidang lain. Maka seorang pendidik harus mampu menyediakan keterampilan mulai dari yang mudah ke yang sukar atau sederhana ke kompleks agar anak selalu bisa menyelesaikannya dan tidak membuat anak putus asa karena tidak dapat menyelesaikan tugasnya.
Ketujuh adalah setiap keterampilan motorik harus dipelajari secara individu karena keterampilan tangan dan kaki tidak ada yang bersifat umum. Setiap keterampilan memiliki perbedaan dan karakteristik tertentu sehingga keterampilan tersebut harus dipelajari secara individu. Misalnya: cara melempar bola besar tentu saja berbeda dengan melempar bola kecil. Maka seorang pendidik harus memberikan kesempatan kepada anak untuk mempelajari keterampilan tersebut.
Kedelapan adalah keterampilan dipelajari tahap demi tahap yakni anak mempelajari keterampilan motorik tahap demi tahap,baru setelah menguasainya anak tersebut boleh berpindah mempelajari keterampilan lainnya.
Diantara beberapa perkembangan gerak motorik yang penting dikembangkan adalah mengembangkan gerak motorik halus dengan kegiatan menggunting kertas.
Kegiatan menggunting kertas yang dilakukan oleh anak-anak merupakan salah satu pengembangan kegiatan motorik halus yang banyak disukai anak-anak. Caranya adalah anak-anak menggunting kertas mengikuti pola garis yang telah ditentukan. Lalu anak-anak akan menggunting mengikuti pola garis yang ada. Maka dengan cara anak-anak menggunting dengan mengikuti pola garis yang ada, anak-anak mampu mengungkapkan perasaan dan emosinya melalui kegiatan yang positif. Dari kegiatan menggunting tersebut tentu anak-anak akan belajar bagaimana dalam mengkordinasi garis dan jari tangan sehingga kesempurnaan dalam memegang gunting bisa dikuasainya. Maka secara otomatis anak-anak telah belajar dalam hal mengontrol emosinya.
Mengembangkan fisik motorik halus pada anak sangat penting karena keterampilan motorik halus tidak akan berkembang melalui kematangan saja, tetapi keterampilan ini harus dipelajari. Dalam Undang-undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Sehingga pembinaan anak usia dini dengan cara mengajarkan kegiatan menggunting kertas pada anak-anak merupakan upaya untuk perkembangan motorik halus yang sangat penting untuk dilakukan guna menunjang pertumbuhan dan perkembangan jasmani anak. Dengan adanya kegiatan belajar menggunting kertas diharapkan anak mampu melakukan kendali otot halus dan menguatkan kordinasi motorik tangan dan penglihatan anak. Karena diwaktu anak masih dalam usia dini merupakan masa-masa emas dan Perlu diketahui juga bahwa kemampuan motorik halus yang dimiliki oleh setiap anak berbeda. Ada yang lambat dan ada juga yang sesuai dengan perkembangan dan kematangan anak. sehingga sebagai seorang pendidik berkewajiban menyesuaikan dalam mengoptimalkan perkembangan anak. yakni dalam hal pengembangan motorik anak. Khususnya ketika anak masih dalam usia dini karena dimasa ini, anggota badan anak masih sangat mudah dan lentur untuk dibimbing.
Selain itu Pentingnya pengembangan motorik halus melalui kegiatan menggunting kertas juga bisa dimanfaatkan anak sebagai media atau sarana untuk pengungkapan perasaan, ide atau gagasan pemikiran anak. Adapun hasil dari karya seorang anak juga dapat dijadikan alat untuk bermain imajinasi, dan media komunikasi bagi anak.
Penulis: Utari Widia Ningsih, S.Pd. Guru TK Marsudirini, Desa Kedawung Kroya, Cilacap – Jawa Tengah