RadarJateng.com, Pendidikan – Bahasa merupakan alat komunikasi yang utama dalam kehidupan manusia untuk dapat berinteraksi dengan orang lain. Dengan menggunakan Bahasa manusia dapat menyatakan pikiran, perasaan dan keinginannya. Penggunaan Bahasa dalam konteks Pendidikan tidak terlepas dari hubungan antara empat aspek Bahasa yaitu : menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Pembelajaran Bahasa yang diterapkan di lingkungan TK disesuaikan dengan usia, potensi dan kebutuhan anak karena anak belajar dengan cara dan kecepatan yang berbeda.
Menurut sifatnya, Bahasa terbagi kedalam dua jenis, yaitu Bahasa reseptif (dimengerti, diterima) dan ekspresif (dinyatakan) [Bromley,1992].Bahasa reseptif adalah kemampuan dalam menyimak dan membaca. Bahasa reseptif pada anak usia dini mencakup kemampuan memahami cerita,perintah, aturan, menyenangi dan menghargai bacaan. Sedangkan Bahasa ekspresif adalah berkaitan dengan kemampuan anak dalam berbicara dan menuliskan informasi untuk dikomunikasikan kepada orang lain. Bahasa ekspresif anak TK adalah Bahasa yang digunakan oleh anak dalam mengungkapkan perasaan dan pemikirannya.
Ada banyak jenis permainan yang dapat melatih keterampilan berbahasa ekspersif pada anak TK . Salah satu nya yaitu dengan bermain peran. Bermain peran adalah metode pembelajaran yang didalamnya terdapat perilaku menirukan dari anak sesuai dengan peran yang telah ditentukan. Metode pembelajaran bermain peran dapat menimbulkan pengalaman belajar seperti kemampuan komunikatif dan kerja sama. Tujuan penerapan metode bermain peran ini untuk melatih keterampilan anak mengungkapkan perasaan , keinginan, mengutarakan pendapat,menyatakan ide atau alasan, bercakap – cakap, hingga mampu menceritakan kembali dongeng yang didengar dan dilihatnya.
Pada jenjang TK, bermain peran disesuaikan dengan usia dan perkembangan bahasanya, dengan kata lain menggunakan konsep yang sederhana.Misalnya bermain peran dengan tema penjual dan pembeli di pasar, dengan langkah- langkah sebagai berikut:
- Guru menumpulkan anak
- Guru menyampaikan tema hari itu (tempat umum: aktivitas pasar) dengan cerita singkat atau dengan memperlihatkan gambar / video, beri rangsang ke anak dengan menanyakan aktivitas apa saja yang bisa dilakukan di pasar.
- Intruksikan ke anak untuk bermain peran dengan tema pasar
- Sampaikan intruksi dengan jelas namun dengan kalimat yang sederhana sehingga dapat dimengerti anak.
- Bagi anak kedalam beberapa kelompok kecil, ada anak yang berperan sebagai penjual, kemudian ada yang berperan sebagai pembeli atau pengunjung pasar.
- Beri waktu untuk anak memahami peran nya,tawarkan bila anak ada yang ingin bertanya tentang aktivitas ini.
- Bimbing dan fasilitasi anak untuk merencanakan drama dengan pembagian peran masing-masing.
- Setiap peran dimainkan dalam waktu yang bersamaan,seolah-olah seperti kejadian di pasar sebenarnya.Pemeran penjual diam dikios nya masing-masing, sementara pemeran pembeli bisa berkeliling dari satu kiosk e kios yang lain.
- Guru mendorong dan menumbuhkan kepercayaan diri anak jika ada anak yang masih malu tampil didepan kelas.
- Akhiri dengan refleksi dengan menanyakan perasaan anak terhadap kegiatan ini dan mengulas serta mengevaluasi kegiatan.
Demikian semoga bermanfaat bagi kita semua.
Penulis, Eka Pujiyati, S.Pd Guru TK Dharma Wanita 2 Tunggak, Kec.Toroh Kab. Grobogan – Jawa Tengah.