RadarJateng.com, Pendidikan – Sebagian banyak orang mungkin menganggap remeh profesi ini, tetapi sebaiknya bagi teman – teman sang guru PAUD, mari berkaca dan terus berinovasi! “Bermain adalah Belajar”, begitulah arahan bimbingan dalam kurikulum merdeka pada Fase Pondasi jenjang PAUD. Harusnya inilah yang kemudian menjadi tantangan untuk para guru PAUD untuk terus berinovasi dan mengembangkan keahliannya dalam mendidik, membina, menstimulai serta membersamai anak – anak usia dini dalam mengukir rangkaian cerita hidupnya kelak dimasa depan.
Mendidik anak – anak usia dini dengan tepat, taubahnya mencetak generasi terbaik pula dimasa yang akan datang. Mengolah sebuah permainan sedemikian rupa dengan menciptakan pengalaman bermakna dan mengembangkan potensi tiap – tiap anak tentunya bukanlah hal yang mudah.
Sang Maha Pencipta, Allah SWT menciptakan makhluknya dalam wujud “manusia”. Fitrahnya dalam wujud yg berbeda – beda tak ada satupun yang serupa, maka begitupula kaitannya dengan kemampuan serta potensi yang dimilikki anak – anak manusia juga yang tentunya berbeda – beda. Maka, akan menjadi tantangan tersendiri bagi seorang guru PAUD dalam memahami potensi dan minat Anak – anak Usia Dini ini yang tengah di didikmya.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan landasan untuk meletakkan landasan karakter anak, yang mana pada fase ini adalah merupakan merupakan masa keemasan tumbuh kembang anak, sehingga PAUD membutuhkan guru/pendidik yang Hebat, yang mau untuk terus berinovasi dalam proses belajarnya serta karakter baiknya yang kelak dikemudian hari akan ditiru oleh para peserta didik PAUD yang ia bersamai guna mempersiapkan diri menghadapi berbagai tantangan zaman dimasa hidupnya yang akan datang. Menjadi guru PAUD tentunya harus di iringi dengan niat yang tulus, Niat adalah inti dari segalanya. Niat baik akan membawa kebaikan. Hal yang sama berlaku untuk mengajar anak-anak.
Setelah niat, selanjutnya sang guru PAUD tentunya harus memahami ragam strategi pembelajaran yang tepat untuk kemudian diaplikasikan kepada peserta didiknya. Dalam menjalani prosesnya sang guru PAUD yang telah memahami karakter, potensi, minat serta bakat yang dimiliki anak didiknya. Selanjutnya mereka tentulah membutuhkan kreatifitas tinggi dalam meramu sebuah pembelajaran dalam ragam bentuk permainan yang bernilai manfaat atau sama dengan belajar.
Mencapai tujuan pembelajran dalam mendidik anak – anak Usia Dini inilah yang kemudian menjadikan tugas akhir sang guru PAUD dalam meramu sebuah pembelajaran dengan anak – anak didiknya di berbagai lembaga PAUD tempat sang guru bertugas dan bernaung.
Keahlian khusus inilah yang tentunya harus dimilikki dan dikembangkan oleh para pejuang guru PAUD. Sang guru PAUD teruslah berkarya dan mengembangkan diri. Jadilah baik dan manfaat, terutama dengan tugasmu mendidik anak – anak bangsa pada Fase pondasinya dalam memahami ragam nilai kehidupan yang diantaranya tengah dikembangkan pada kurikulum merdeka yang dirangkum dalam 3 Aspek, yaitu; Nilai Agama dan Budi Pekerti, Jati Diri serta Dasar – Dasar Literasi, Matematika, Sains, Tekhnologi Rekayasa dan Seni.
Semangat Para guru Hebat PAUD Indonesia!
Penulis, Linda Yulyati, S.Pd Guru TK Islam Al Iman, Bekasi – Jawa Barat