RadarJateng.com, Pendidikan – Bermain merupakan kebutuhan bagi anak. Bermain pada anak usia dini merupakan suatu aktivitas fisik dan spikis yang harus melibatkan panca indra, terutama pendengaran dan penglihatan, serta melibatkan otak. Bermain dengan membangun balok – balok anak mendapatkan kesempatan melatih kerja sama mata dan tangan serta koordinasi fisik. Selain itu anak belajar berbagai bentuk konsep matematika melalui keseimbangan yang diperlukan dalam membangun gedung yang di susun. Melalui bermain anak akan mengenal balok yang sama, atau dua kali lebih panjang dari balok lain dan berbagai ukuran lain.
Bermain balok merupakan kegiatan yang menantang dimana anak dapat membangun berbagai bentuk benda, menumpuk balok seperti menara, atau membongkar pasang balok menjadi bentuk lainnya.
Balok merupakan salah satu bentuk alat permainan Edukatif (APE) Sebagaimana yang telah di tetapkan oleh dewan kesejahteraan nasional sejak tahun 1972.
Bermain Balok adalah jenis kegiatan yang sifatnya kontruktif, dimana anak mampu membangun sesuatu dengan menggunakan balok – balok yang sudah disediakan. Chandra menyebutkan bahwa ketrampilan bermain balok adalah kemampuan dalam mengontruksi struktur yang di gunakan oleh anak untuk mengungkapkan ide – ide kreatif.
Menurut Clements, Wilson dan Sarana ( dalam seefeldt dan wasik, 2008:398) ” membangun konsep geometri pada anak dimulai dengan mengidentifikasi bentuk – bentuk, menyelediki bangunan memisahkan gambar – gambar biasa, seperti segi empat, lingkaran, segitiga.” Pengenalan ketiga bentuk – bentuk secara langsung dan dapat juga mengajak anak bermain sambil mengamati berbagai benda yang ada di sekelilingnya.
Tahap bermain balok anak usia dini dapat dilihat dari beberapa aspek. Semua anak akan melalui tahapan dalam bermain menggunakan balok :
- Membawa balok – balok berkeliling, anak – anak pada mulanya seringkali mengangkat balok sambal membawanya berkeliling, dengan demikian mereka belajar tentang balok misalnya berapa berat balok tersebut.
- Memancang balok atau meletakkannya di lantai, kadang balok diletakkan mendatar di lantai tanpa bersinggungan satu sama lain, anak masih belajar karakter balok tersebut, bagaimana meletakkan yang satu di atas lainnya untuk membuat menara. Jalan seringkali merupakan tradisi dari tahap bangunan lurus sampai membuat bangunan
- Cara baru menyambung balok : memagar, jembatan, pola – pola dekoratif dan kejelian Mulanya anak akan senang memagar dengan teknik baru, membuat pagar adalah suatu pengalaman yang menyenangkan, kemudian pagar dapat digunakan untuk permainan dramatik.
Memberi nama bangunan, menggunakan dan mengembangkan bangunan, begitu mereka memiliki pengalaman, untuk usia 4 sampai 6 tahun, anak – anak mulai memberi nama bangunan yang mereka buat.
Manfaat bermain balok untuk tumbuh kembang anak.
Mulai dari mengasah kemampuan motorik hingga mempertajam kemampuan koordinasi tangan dan mata, berikut adalah manfaat permainan menyusun balok untuk anak.
- Mengasah kemampuan motorik halus dan kasar,Saat anak bermain balok, mereka akan menggeser, merangkak, meregangkan, atau melakukan aktivitas lain yang mengharuskan tubuh bergerak dan bias membantu anak mengasah kemampuan motorik kasarnya.
Di sisi lain, anak juga menggunakan tangan dan jarinya saat bermain balok sehingga dapat mendukung kemampuan motorik halus mereka
- Mempertajam nalar spasial,Mainan balok juga dianggap membantu mempertajam nalar spasial (spatial reasoning) anak.
Menyusun dan mencocokkan balok dapat membantu mereka memahami persepsi arah, bentuk, serta ruang yang berbeda.
Melalui pemikiran kritis mengenai mencocokan balok yang paling tepat ini, anak akan menggunakan dan mengasah penalaran spasialnya.
- Meningkatkan koordinasi mata dan tangan,Saat bermain balok, anak – anak dapat meningkatkan koordinasi tangan – mata dengan cara mengontrol tangan dan jari, lalu menghubungkannya dengan sentuhan dan penglihatan.
Dengan mengambil balok dan menempatkannya pada suatu struktur, anak bias mengembangkan kesadaran akan hubungan mata dan gerakan tubuh mereka.
- Meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah,Saat anak berkutat dengan permainan balok, mereka dapat melewati fase trial & error. Fase ini dapat menuntut mereka untuk mencari metode terbaik dalam mengatasi permasalahan yang tengah dihadapi.
Terlebih lagi, anak bisa mencari tahu mengapa mereka gagal dalam menyambung atau menyusun baloknya.
- Membantu anak mengenal matematika dan ilmiah,Anak – anak dapat mulai berpikir tentang matematika saat memainkan mainan balok susun, bahkan ketika mereka tidak menyadarinya.
Anak – anak kerap menghitung, membandingkan ukuran memberi nama bentuk, dan menggabungkan dua bentuk untuk membuat bentuk baru lainnya.
- Meningkatkan rentang perhatian,Siapa sangka, ternyata balok mainan anak berpotensi meningkatkan rentang perhatian (attention span) mereka.
Sebab, anak dapat menghabiskan waktu lama saat berkutat dengan penilaian baloknya. Mereka biasanya juga menghabiskan waktu yang lebih lama dalam permainan ini, ketimbang aktivitas lainnya.
Misalnya, anak bertekad untuk membuat menara tertinggi atau Gedung dengan balok – baloknya. Ketika mereka gagal, mereka akan terus mencoba untuk membuatnya kembali.
Ini dianggap bisa mendorong batas konsentrasi anak dan meningkatkan rentang perhatian mereka secara keseluruhan.
Penulis, Lisa Setiyawati, S.Pd Guru TK Tunas Karya, Demak – Jawa Tengah