RadarJateng.com, Pendidikan – Anak usia dini (0-6 tahun) merupakan masa perkembangan dan pertumbuhan yang sangat menentukan bagi anak di masa depannya atau disebut juga masa keemasan (the golden age) sekaligus periode yang sangat kritis yang menentukan tahap pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. Anak usia dini merupakan masa yang tepat untuk melakukan pendidikan. Pada masa ini, anak sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang luar biasa. Perlakuan dan pendidikan di waktu kecil akan berpengaruh ketika dewasa nanti.
Pendidikan anak usia dini menurut Suyadi (2015:22) pada hakikatnya adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada pengembangan seluruh aspek kepribadian anak.
Pelaksanaan pembelajaran merupakan suatu hal yang paling penting dalam kegiatan pendidikan. Pada tahap inilah materi yang menjadi tujuan pendidikan disampaikan kepada anak. Oleh karena itu, pelaksanaan pembelajaran perlu dirancang dan disusun dengan sebaik-baiknya. Supaya apa yang akan disampaikan guru kepada anak dapat terserap dan dipahami dengan mudah, serta memperoleh hasil yang maksimal.
Salah satu aspek perkembangan yang penting dalam perkembangan diri anak yaitu aspek perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif menggambarkan bagaimana pikiran anak berkembang dan berfungsi sehingga dapat berfikir yang jelas, mengenali beberapa simbol dan tanda termasuk bahasa dan gambar.
Bermain dan anak merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, bermain merupakan kebutuhan anak yang harus ia penuhi. Aktifitas bermain yang dilakukan anak menunjukkan banyak manfaat yang dapat diperoleh melalui kegiatan bermain, karena bermain dan anak sangat erat kaitannya. Oleh karena itu, salah satu prinsip pembelajaran pendidikan anak usia dini adalah belajar melalui bermain, dan bermain seraya belajar. Dalam kehidupan anak-anak, sebagian besar waktunya dihabiskan dengan aktifitas bermain.
Karakteristik anak TK usia 4-5 tahun terutama dalam aspek intelektual anak diantaranya adalah mengenal lambang bilangan, dan menghubungkan konsep dengan lambang bilangan. Melihat karakteristik anak TK usia 4-5 tahun tersebut, pengenalan konsep bilangan pada awal masa sekolah sangatlah penting.
Guru harus menggunakan cara nyang tepat dan sesuai dalam mengenalkan konsep bilangan pada anak. Media dan metode yang menarik perlu digunakan agar pembelajaran tidak cepat bosan dan menyenangkan, sehingga keaktifan anak tercipta dengan sendirinya.
Diharapkan mereka dapat lebih mengenal konsep bilangan. Mereka akan lebih mengenal berbagai macam lambang bilangan (1-10) dan dapat menyebutkan kembali bilangan-bilangan tersebut. Dengan menggunakan kartu angka diharapkan kegiatan belajar mengajar bisa lebih hidup, sehingga hasil kegiatan belajar mengajar akan lebih baik dan kemampuan perubahan perilaku peserta didik akan lebih meningkat.
Diantara tujuan media kartu angka dalam kegiatan pembelajaran adalah untuk membantu anak lebih cepat mengetahui, memahami, dan upaya terampil dalam mempelajari sebuah materi yang dipelajari.
Cara penggunaan :
- Guru/ orang tua menyiapkan beberapa kartu angka (1-10)
- Guru/ orang tua menunjukkan satu per satu kartu yang ada
- Guru/ orang tua menyebutkan angka di kartu yang dipegang sambil dihitung gambar yang ada
- Guru/ orang tua mengajak anak secara bersama menghitung jumlah bilangan di kartu yang dipegang
Media kartu angka memiliki banyak manfaat antara lain:
- Anak akan cepat belajar memahami materi terkait dengan yang diajarkan.
- Penyampaian materi pembelajaran dapat optimal.
- Proses pembelajaran menjadi lebih menarik.
- Pembelajaran menjadi lebih interaktif.
- Kualitas belajar anak dapat ditingkatkan.
- Anak lebih mudah memahami konsep bilangan.
- Meningkatkan daya pikir anak.
Semoga info di atas bermanfaat bagi kita semua.
Penulis, Kharolina Ratnasari, S.Pd. Guru TK Terpadu El Yamien, Tuban – Jawa Timur