RadarJateng.com, Pendidikan – Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah hal yang tidak terbendung. Perkembangannya mengalami kemajuan yang sangat pesat seiring berjalannya waktu. Perkembangan ini membawa dampak yang sangat banyak untuk berbagai aspek kehidupan. Salah satu diantaranya ialah aspek pendidikan. Berbagai informasi saat ini dengan sangat mudah bisa kita dapatkan melalui internet. Informasi yang sangat cepat beredar dan praktis untuk diperoleh, dapat dijadikan sebagai media pembelajaran dalam mengembangkan aspek pendidikan.
Bahasa daerah telah mengalami berbagai perubahan akibat perkembangan teknologi. Hal itu pada akhirnya membawa perubahan perilaku masyarakat dalam bertindak dan berbahasa. Masyarakat khususnya generasi muda sudah mengabaikan bahasa daerah. Masyarakat lebih suka menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa asing daripada bahasa daerah sebagai bahasa ibu, sehingga generasi muda kurang memahami tentang bahasa daerahnya. Saat ini banyak penurunan pengguna bahasa daerah, khususnya para penutur Bahasa Jawa. Dari realitas tersebut dikhawatirkan bahasa dan unggah-ungguh Jawa akan hilang dari peredaran masyarakat di Jawa. Sebuah tradisi, adat istiadat, budi pekerti dan bahasa, semuanya bisa dikatakan kebudayaan. Bahasa daerah juga salah satu yang terpenting untuk dilestarian. Bahasa Jawa merupakan peninggalan leluhur yang wajib dijaga kelestariannya
Bahasa Jawa merupakan salah satu muatan lokal yang telah diatur di kurikulum pendidikan sekolah dasar untuk siswa dari kelas I sampai IX dengan tujuan untuk mengenal lebih dalam dengan lingkungan alam, sosial, dan budayanya. Pelestarian bahasa melalui jalur formal, diharapkan siswa mendapat bimbingan dan pembinaan dari guru supaya lebih mudah untuk mempelajari bahasa Jawa.
Dalam konteks pembelajaran, mata pelajaran Bahasa Jawa saat ini menjadi momok tersendiri bagi peserta didik. Peserta didik menganggap Bahasa Jawa susah dan ketinggalan jaman, sehingga kurangnya motivasi belajar pada saat kegiatan belajar mengajar. Hal tersebut menjadi suatu tantangan besar bagi pendidik. Pendidik dituntut lebih kreatif dalam proses belajar mengajar agar siswa memiliki kemampuan berkolaborasi, kerja sama, kreatif, dan berpikir kritis (Noermanzah & Friantary, 2019:6631). Sama halnya seperti yang disebutkan oleh Arsyad (2010) bahwa “dalam pembelajaran diperlukan media yang baik untuk mendukung praktik pembelajaran dan media dapat membangkitkan keinginan dan minat baru dan memberikan dorongan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar”.
Media pembelajaran yang menarik adalah salah satu motivasi yang baik untuk meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran. Salah satu media pembelajaran yang menarik adalah aplikasi kahoot. Kahoot adalah sebuah platform pembelajaran berbasis permainan atau game based learning yang digunakan sebagai teknologi pendidikan di sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan lainnya. Kahoot dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang dapat meningkatkan semangat belajar bagi peserta didik. Kahoot memungkinkan generasi pengguna mengakses melalui browser web. Kahoot membuka potensi terdalam dari setiap pelajar, dari segala usia dan dalam semua konteks.
Kahoot memiliki dua alamat website https://kahoot.com./ untuk guru dan https://kahoot.it./ unutuk peserta didik. Platform ini dapat diakses dan digunakan seluruh fitur di dalamnya secara gratis. Keistimewaan platform ini adalah mengutamakan proses evaluasi pembelajaran melalui permainan baik secara individu maupun berkelompok. Peralatan yang harus dipersiapkan ketika akan menggunakan kahoot sebagai media pembelajaran antara laptop dan proyektor untuk guru, perangkat seperti smartphone, atau laptop untuk peserta didik, serta jaringan internet yang stabil.
Cara penggunaan kahoot yaitu guru log in melalui laman https://kahoot.com./, buat kuis yang akan dijadikan sebagai media pembelajaran, kemudian tampilkan PIN pada layar proyektor untuk peserta didik dapat masuk pada game kahoot. Peserta didik mengakses kahoot melalui laman https://kahoot.it./ dan memasukan PIN yang tampil pada layar proyektor. Setelah seluruh peserta didik masuk, guru dapat memulai permainan dengan cara klik ‘Mulai’.
Keuntungan menggunakan kahoot sebagai media pembelajaran antara lain: 1) menarik perhatian peserta didik sebab penggunaan teknologi berbasis game; 2) meningkatkan motivasi belajar peserta didik sebab mereka akan berlomba-lomba menjadi yang teratas; 3) guru mendapatkan hasil evaluasi dengan cepat tanpa perlu mengoreksi; 4) kemampuan motorik pesera didik meningkat. Adapun kekurangan penggunaan kahoot dalam dunia pendidikan antara lain: 1) siswa ingin membuka aplikasi yang lain, sehingga memungkinkan tujuan pembelajaran tidak tercapai; 2) sarana prasarana sekolah kurang memadai; 3) perlu waktu lebih sebab terbatasnya jam pelajaran.
Oleh : Sinta Elistasari, S. Pd, Guru SMP Negeri 2 Taman, Pemalang – Jawa Tengah