RadarJateng.com, Pendidikan – Ekonomi merupakan bagian mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial. Mengapa pelajar perlu belajar tentang ilmu ekonomi? Karena ekonomi adalah faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia termasuk pelajar. Manfaatnya mungkin belum terasa saat ini, karena kebutuhan mereka masih tergolong skala kecil. Meskipun keperluan pelajar tergolong kecil menyangkut ekonomi, bukan berarti ilmu ekonomi tidak penting untuk dipelajari. Contohnya, uang saku dari orang tua yang seharusnya digunakan sebulan sudah habis dalam seminggu karena boros.
Itu hanyalah contoh kecil dampak jika kita tidak menguasai ilmu ekonomi. Karenanya, pelajar memang harus mempelajari ilmu ekonomi agar bisa mendapatkan manfaat seperti :
- belajar cara memenuhi kebutuhan hidup, Setiap orang pasti memiliki kebutuhan hidup, tidak terkecuali pelajar. Saat mereka menjadi pelajar mereka bisa meminta kepada orang tua untuk memenuhi kebutuhan hidup tersebut. Lalu bagaimana jika mereka sudah bekerja dan harus memenuhi kebutuhan hidup mereka sendiri? Sewajarnya di usia tersebut mereka tidak lagi meminta uang kepada orang tua untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan mempelajari ilmu ekonomi ini diharapkan para pelajar akan memiliki pandangan ke depan cara untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka nanti.
- melatih manajemen keuangan pelajar, Untuk menjawab manfaat mempelajari ekonomi bagi pelajar saat ini mungkin agak membingungkan, tapi tanpa sadar mereka sudah menerapkannya di kehidupan sehari-hari mereka. Contohnya memilah kebutuhan mana yang lebih penting untuk dipenuhi. Jika seorang pelajar memiliki tas yang sedikit robek dan disaat yang sama membutuhkan juga buku tulis. Pelajar yang tahu cara untuk mengelola keuangan pasti akan mendahulukan untuk membeli buku tulis. Tanpa buku tulis tidak bisa mencatat materi pelajaran tapi tas yang sedikit robek masih bisa dipakai untuk sekolah.
- mengetahui kebutuhan pelajar. Saat mempelajari ekonomi, mereka akan belajar tentang kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Setelah mengerti untuk membedakan ketiga kebutuhan itu, mereka bisa mengelompokkan mana kebutuhan pelajar yang sifatnya primer, sekunder, dan tersier.
Dalam proses belajar mengajar, guru dituntut untuk mahir dalam memainkan perannya di kelas. Sebagai seorang pendidik, tentu Bapak/Ibu bisa mencoba berbagai metode mengajar yang sesuai dengan kondisi peserta didiknya. Salah satu metode yang bisa Bapak/Ibu terapkan adalah metode diskusi.
Metode diskusi adalah metode mengajar yang menghadapkan peserta didik pada suatu permasalahan untuk diselesaikan secara berunding dengan teman satu kelompoknya. Bedanya dengan metode ceramah, metode ini pusat pembelajarannya berfokus pada peserta didik, bukan pada guru. Maka, peserta didik diharapkan selalu aktif saat pembelajaran berlangsung.
Pengertian metode diskusi menurut para ahli adalah sebagai berikut.
- Soetomo, metode pengajaran yang mana guru memberi suatu persoalan (masalah) kepada murid, dan para murid diberi kesempatan secara bersama-sama untuk memecahkan masalah itu dengan teman- temannya
- Wina Sanjaya, menjelaskan bahwa metode diskusi bertujuan untuk memecahkan suatu kasus atau masalah, menambah maupun memahami pengetahuan, menjawab suatu pertanyaan, serta bertujuan membuat keputusan.
- Djamarah, menjelaskan bahwa metode diskusi merupakan cara pembelajaran yang mana siswa dihadapkan pada suatu pertanyaan atau pernyataan yang memiliki sifat problematis untuk kemudian dipecahkan secara bersama-sama. Metode jenis ini sangat erat kaitannya dengan problem solving atau pemecahan masalah.
- Syaiful Sagala, metode diskusi merupakan suatu percakapan yang bersifat ilmiah yang responsif berisi pendapat-pendapat maupun ide-ide dari beberapa orang yang terkumpul dalam kelompok dimana terarah untuk memecahkan suatu masalah.
Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa metode diskusi merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa memahami pelajaran ekonomi. Saat mereka diskusi mereka dapat memperdebatkan masalah yang timbul dan saling mengadu argumentasi secara rasional objektif. Permasalah tentang ekonomi untuk setiap waktu, tempat, dan pengalaman pribadi mereka pastilah berbeda-beda. Cara ini menimbulkan perhatian dan perubahan tingkah laku. Metode ini juga dapat merangsang siswa untuk lebih berpikir secara kritis dan mengeluarkan pendapat secara rasional dan objektif, sehingga motivasi untuk belajar ekonomi semakin meningkat
Penulis, Anna Ragil Tri Kusumaningsih, S.Pd. Guru Sekolah Pahoa, Serpong – Banten