Menumbuhkan Kreativitas Anak Menggunakan Media Bahan Alam.

Foto : Belajar menggunakan bahan alam bersama Ibu M.M. Reny Indriastuti, S.Pd. Guru TK Mardi Yuana Cilegon Banten

RadarJateng.com, Pendidikan Kreativitas yang berkembang dengan baik akan melahirkan pola pikir yang solutif yaitu keterampilan dalam mengenal permasalahan yang ada, serta kemampuan membuat perencanaan-perencanaan dalam mencari pemecahan masalah. Sebagian besar anak dilahirkan cerdas, dan mereka pun dibekali kreativitas. Konsep dan bentuk kreativitas anak usia dini berbeda dengan orang dewasa. Kreativitas pada anak-anak memiliki ciri tersendiri. Kreativitas anak dikoridori oleh keunikan gagasan dan tumbuhnya imajinasi serta fantasi.

Menurut Paul Torance, ciri-ciri tindakan kreatif anak anak usia dini adalah belajar dengan cara-cara yang kreatif, memiliki perhatian yang panjang terhadap hal yang membutuhkan usaha kreatif, mempunyai kemampuan mengorganisasikan, dapat kembali pada sesuatu yang sudah dikenalnya dan melihat dengan cara yang berbeda. Mereka belajar banyak melalui fantasi dan memecahkan masalah dengan menggunakan pengalamannya. Selain itu anak kreatif juga menikmati permainan kata-kata dan tempat sebagai pencerita yang alamiah.

Kreativitas perlu dipupuk sejak dini, sebab usia pra sekolah merupakan usia yang subur untuk mengembangkan kreativitas anak. Ciri-ciri pribadi kreatif anak usia dini bisa didapatkan apabila anak dibimbing dengan benar oleh guru/pembimbingnya. Beberapa faktor yang mempengaruhi perkambangan kreativitas menurut Harlock yaitu waktu, kesempatan menyendiri, dorongan, sarana belajar dan bermain untuk merangsang dorongan eksperimen dan eksplorasi, lingkungan yang merangsang, cara mendidik anak, dan kesempatan memperoleh pengetahuan.

Read More
Kreasi anak belajar menggunakan bahan alam

Selain beberapa faktor dan kondisi yang mempengaruhi perkembangan kreativitas, salah satu cara/teknik yang bisa digunakan adalah meningkatkan pemikiran kreatif melalui banyak media. Salah satu media yang bisa digunakan bisa diambil adalah bahan alam yang dengan mudah bisa kita jumpai di lingkungan sekitar kita. Bahan alam terdapat di alam dan ditemukan di tanah atau bagian dari hewan atau tumbuhan (Whittaker, 2004:46). Media dari bahan alam bisa berupa batu-batuan, tanah liat, pasir, daun, ranting, bunga, biji-bijian, kerang, dan masih banyak lagi.

Memanfaatkan lingkungan alam akan merangsang bakat dan potensi yang dimiliki anak. Lingkungan alam yang kaya akan mengembangkan potensi anak dikarenakan alam bersifat universal dan tidak habis-habis, alam tidak dapat diprediksi, alam sangat berlimpah, alam itu indah, alam hidup dengan suara, alam menciptakan banyak tempat, dan alam dapat menyembuhkan dan mengandung kekayaan makanan yang bergizi. Keuntungan dari penggunaan media bahan alam adalah tidak mengeluarkan biaya yang mahal, bahkan tidak mengeluarkan biaya sama sekali. Selain itu bahan-bahan yang dibutuhkan mudah didapat. Penggunaan media ini mendukung anak memulai belajar, menstimulasi imajinasi, mudah untuk mengingat tentang pengalaman yang bermakna dan membangun komunikasi.

Dengan belajar pada pada alam sekitar anak dapat mengenal berbagai mahluk, wama, bentuk, bau, rasa, bunyi, dan ukuran melalui alam. Anak juga dapat meniru, membuat duplikasi alam sesuai imajinasi dan kemampuannya. Kemajuan teknologi pun diilhami oleh alam sebagai contoh helikopter yang diilhami oleh seekor capung (Kumiati 20 I 0: 57). Lingkungan alam merupakan salah satu komponen terpenting dalam pengembangan tujuan, isi dan proses pendidikan pada anak usia dini diantaranya adalah membantu anak membantu anak memahami dan menyesuaikan diri secara kreatif dengan lingkungannya.

Antusias anakanak belajar menggunakan bahan alam

Adapun langkah untuk menggunakan bahan alam bisa dilakukan dengan mengelompokkan berdasarkan jenis, warna, ukuran dan bentuk. Dapat juga dengan menyusun objek bahan alam dengan menggunakan lem dan bahan-bahan pendukung lainnya yang bisa dikombinasikan. Dengan berbagai bahan alam tersebut anak dapat mengreasikan menjadi berbagai bentuk. Hal ini akan semakin menumbuhkan imajinasi yang mendorong untuk berpikir kreatif. Penggunaaan berbagai metode pembelajaran yang bervariasi seperti proses mengamati membuktikan sesuatu, bertanya, melakukan sesuatu akan menumbuhkan minat belajar anak, menumbuhkan rasa keingintahuan anak tentang sesuatu, telah atau pun yang baru diketahuinya.

Apabila anak belum mampu untuk membentuk, guru/pendamping dapat menstimulasi dengan memberikan pertanyaan pemantik. Semakin sering anak dilatih untuk berkreasi dan ditambah pendampingan yang positif maka mereka akan terbiasa berpikir kreatif. Dengan demikian saat dihadapkan dalam suatu permasalahan, anak akan berusaha berpikir untuk mencari cara dalam memecahkan masalah tersebut. Maka tak heran bila saat ini banyak anak usia dini mampu menghasilkan karya-karya yang luar biasa, melebihi ekspetasi kita sebagai orang dewasa.

Oleh, M.M. Reny Indriastuti, S.Pd Guru TK Mardi Yuana Cilegon Banten

Related posts