Radarjateng.com,BOYOLALI – Tekad bulat seorang penjual tempe asal Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, untuk dapat naik haji ke tanah suci, membuat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terharu. Penjual tempe bernama Untung Suratno itu setiap hari menyisihkan keuntungan menjual tempe, untuk ditabung sebagai biaya haji.
“Saya seorang penjual tempe yang bungkusnya masih pakai daun. Menunggu 11 tahun (untuk bisa berangkat haji). Saya menabung tiap hari dari menjual tempe, kalau ada lebih ya ditambahkan ke tabungan,” ujar Untung Suratno, saat berdialog dengan Ganjar Pranowo, di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Selasa (23/5/2023) malam.
Untung menjelaskan memang niat menabung agar bisa berangkat haji bersama istri. Impiannya itu sempat terhalang pandemi Covid-19, sedangkan istrinya lolos untuk berangkat haji tahun 2020 lalu.
“Untuk haji dengan istri saya. Istri sudah berangkat lebih dulu, karena saya terbentur corona sehingga menunggu tiga tahun,” ujarnya.
Mendengar cerita Untung, Ganjar Pranowo langsung memberikan pujian. Menurutnya, apa yang dilakukan Untung itu adalah sedikit contoh, bagaimana kebulatan tekad para calon jemaah haji menunaikan rukun Islam kelima itu.
Selain Untung, banyak kisah jemaah haji yang menabung untuk bisa berangkat haji. Rata-rata yang diajak berdialog dengan Ganjar, ada yang menabung sebulan Rp500 ribu sampai Rp1 juta. Tapi ada juga yang menjual sawah atau lainnya untuk menutup biaya haji. Kebanyakan calon jemaah haji yang berangkat tahun ini adalah yang mendaftar sekitar 11-12 tahun lalu.
“Mereka tadi saya ajak dialog dan ada yang mengharukan ya. Ada yang penjual tempe loh yang tiap hari menabung, lalu ada kelebihan dikit tambah lagi, atau barangkali ada yang saking semangatnya sawah dijual. Jadi betapa niatnya mereka, tulusnya mereka untuk beribadah,” kata Ganjar, seusai memberi sambutan pelepasan calon jemaah haji kloter 1 embarkasi Solo.
Ganjar yang datang bersama Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen, mengaku senang melihat para calon jemaah haji. Ia berharap ibadah haji yang sudah ditunggu-tunggu itu berjalan lancar, sehingga menjadi haji mabrur, dan selamat sampai pulang ke rumah nanti. Ia juga berharap kuota ibadah haji bisa terus bertambah, agar lebih banyak yang bisa berangkat.
“Semuanya dikasih kesempatan karena makin hari makin panjang antreannya. Jadi kesempatannya musti diatur. Syukur-syukur nanti kuotanya bisa bertambah,” ungkapnya.
Gubernur dua periode itu berpesan kepada para calon jemaah haji untuk menjaga kesehatan selama perjalanan, berada di tanah suci, dan nanti pulang ke rumah masing-masing. Apabila ada hal yang tidak diketahui, disarankan agar bertanya kepada pendamping.
“Terus komunikasi dengan pendamping. Kalau ada yang tidak tahu ditanyakan, karena sebagian besar tadi belum pernah ke sana ya. Kalau yang sudah, ya saya kira tidak terlalu sulit, tapi yang belum ya sering-sering bertanya. Biasanya yang terjadi sering tersesat, tidak tahu hotelnya, tidak tahu transportasi yang mau dipakai mana gitu ya,” pesannya