Radarjateng.com,SEMARANG – Sebanyak 400-an orang difabel yang tergabung dalam Majelis Pengajian Difabel (MPD) Kota Semarang, mengikuti kajian ramadan di Masjid Baiturrahman, Kamis (6/4/2023). Selain mengaji, mereka juga menerima bantuan paket sembako dari Baznas Provinsi Jawa Tengah dan Pemkot Semaarang.
Perjuangan mereka menuju masjid yang berada di pusat kota itu tidak mudah. Terlebih dengan keterbatasan fisik yang mereka miliki. Namun, semangat.para difabel terlihat luar biasa.
Lihat saja difabel netra yang datang berkelompok, saling bergandengan menuju ruang pengajian. Belum lagi para difabel daksa, yang mesti dipapah atau menggunakan kursi roda.
Beruntung, ada donatur yang menyedialan akses transportasi dari rumah tinggal mereka menuju Masjid Baiturrahman. Ada pula pendamping yang siap membantu para difabel hingga ruangan pengajian.
Ketua MPD Kota Semarang Basuki mengatakan, kegiatan pengajian diadakan setiap bulan sekali. Namun, kegiatan di Masjid Baiturrahman memberi arti khusus, karena diikuti ratusan orang difabel.
“Kalau kegiatan seperti ini setelah pandemi yang pertama, kita bisa kumpul setelah hanya bisa berkumpul via zoom (saat pandemi). Tentu kita senang sekali,” ujarnya.
Basuki menyebut, total peserta acara ini sekitar 800 orang. Terdiri dari difabel sebanyak 400-an orang, ditambah pendamping.
Terkait fasilitas transportasi, katanya, beberapa instansi memberikan dukungan. Hal itu menurutnya memudahkan para difabel menuju tempat acara yang ada di area Simpang Lima.
“Memang kita berikan fasilitas ke teman-teman. Kita memberi transportasi, disiapkan mobil, termasuk dari Kominfo Jateng. Kita jemput di titik kumpul dan setelahnya kita antar pulang,” imbuh Basuki.
Ia berharap, dengan acara itu bisa meneguhkan iman para difabel. Selain itu, Basuki ingin agar warga memandang difabel sebagai entitas yang memiliki added value (nilai lebih) yang siap berkiprah dalam kegiatan masyarakat.
Ketua Baznas Jateng Ahmad Darodji mengapresiasi kegiatan MPD. Ia mengatakan, siap mendukung para difabel agar bisa produktif melalui berbagai pelatihan, yang bersumber dari zakat ASN di Provinsi Jawa Tengah.
Ia mengatakan dukungan Baznas Jateng untuk difabel sudah diwujudkan dalam berbagai pelatihan. Di antaranya pelatihan bengkel mobil.
“Setelah lebaran, untuk teman-teman tunanetra akan ada pelatihan memijat akupresur untuk 50 orang,” sebutnya.
Darodji membuka peluang jika para difabel ingin mengusulkan bantuan kegiatan produktif, guna meningkatkan keterampilan mereka.
“Ini (penyandang disabilitas) ada organisasinya, bisa mengajukan proposal. Kita akan mempelajari, kalau sesuai (penerima zakat) akan kita serahkan (bantuan pelatihan),” paparnya.
Pada kesempatan itu Baznas Jateng juga memberikan bantuan sembako sebanyak 400 paket. Menurut Darodji, bantuan itu merupakan bagian dari bantuan pada Ramadan hingga Idulfitri tahun ini. Total ada 5000 paket sembako, yang akan dibagikan hingga Lebaran 2023.
Peserta MPD Agus mengaku senang dapat mengikuti acara ini. Ia berharap, pengajian ini dapat memberi semangat baginya dalam menjalani hidup dan meneguhkan keislamannya.
“Senang sekali karena ini momen bagi kita bersilaturahmi. Ya semoga menambah semangat puasa dan dalam menjalani hidup bergembira,” ujarnya, yang sehari-hari berprofesi sebagai pemijat tunanetra