RADARJATENG.COM, BISNIS – Batik sebagai warisan budaya Indonesia yang telah ditetapkan oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization). Industri kreatif fashion menyumbang perekonomian tinggi usaha batik di Indonesia.
Pergerakan industri batik terus merangkak naik akan permintaan pasar yang tinggi terhadap berbagai corak batik nusantara.
Setiap daerah memiliki ciri khas dalam motif batik, adalah Jawa Timur daerah kabupaten Blitar memiliki ciri khas batik tutur dengan corak lokal khas Blitar seperti motif candi, motif kekayaan alam. Potensi inilah yang akan digali, perlu dikembangan berdasarkan permintaan pasar yang tinggi, batik berbahan sutera.
Dengan pelatihan kepada anggota IKM (Industri Kecil Menengah) binaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Blitar, problem yang dihadapi kurangnya pengembangan pada produk pemasaran dan pengetahuan teknik cara membatik bahan sutera.
Pelatihan workshop mulai dari pengetahuan motif dan teknik membatik berbahan sutera, bisnis usaha materi oleh Soelistyowati, S.Pd,. M.Pd, materi metode BMC (Business Model Canvas) materi oleh Ibu Christina Sudyasjayanti,S.Pd.,M.M, sebagai strategi pengembangan bisnis dalam pemasaran.
Pelatihan materi pemasaran dengan membuat logo branding materi oleh Hutomo Setia Budi, S.Sn., M.M. sebagai indentitas mewakili nama bisnis merupakan suatu identitas visual mempunyai kriteria khusus, filosofi, dan warna.
Dalam Pelatihan ini bekerja sama dengan Universitas Ciputra Surabaya untuk dapat mengembangkan berwirausaha /entrepreneur bertujuan untuk meningkatkan perekonomian di Kabupaten Blitar salah satu asset lokal yang perlu dijaga dan dikembangkan.
Pelatihan ini berharap dapat berdampak pada daerah sekitarnya.
Mengamati pergerakan yang akan permintaan pasar mengenai batik corak lokal Blitar dengan menggunakan bahan sutera terus meningkat, namun batik bahan sutera masih jauh dari harapan menggunakan bahan sutera yang tentunya berbeda jika menggunakan bahan katun mori.
Terdiri dari 10 anggota IKM dibawah binaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Blitar, problem yang dihadapi kurangnya pengembangan pada usaha batik bahan sutera.
pelatihan workshop yang beralamat jalan Lokasi dusun Plampangan RT 05 RW 02 Desa Jugo kecamatan Kesamben Kabupaten Blitar.
Kelompok IKM Blitar bernama Batik Gria Zakia berada. Desa Jugo ,dengan jumlah tenaga kerja 10 orang adalah salah satu potensi yang perlu di kembangkan mengingat potensi ini dengan kendala dalam upaya peningkatan perekonomian.
Beberapa di antaranya: Permasalahan mitra yang di hadapi mitra IKM meliputi 4 Aspek yaitu :
- pengembangan desain motif batik bercorak lokal,
- pengembangan SDM dengan pelatihan membatik menggunakan bahan sutera
- pengembangan pengolahan inovasi bisnis batik
- pengembangan branding dan promosi produk hasil batik.
Dari keempat aspek tersebut disebabkan beberapa kendala pada usaha bisnis mengahadapi problem, usaha kurang memiliki dasar pengetahuan untuk membuat motif desain dan tidak adanya pengetahuan untuk berinovasi dalam mengelola bisnis batik.
Kurangnya pengetahuan untuk memasarkan hasil olahan bisnisnya dan cara berinovasi bagi bisnisnya. Pelaku usaha tidak memiliki pengetahuan untuk membuat desain corak batik pada kain sutera.
Pelaku usaha tidak memiliki skill (kemampuan) yang unggul untuk mewujudkan membuat busana pada bahan sutera.
Pelaku usaha belum memiliki pengetahuan akan pentingnya branding bagi produk dalam peluang pasar untuk menjual hasil usahanya.
Dengan adanya kegiatan pelatihan workshop berupa teknik cara membatik memakain bahan sutera, berbisnis dengan metode BMC (Business Model Canvas) dan branding mengenai usaha para IKM agar dapat meningkatkan usaha.
Berharap dapat memberikan kesempatan bagi 10 anggota IKM untuk dapat mengenali potensi dari masing-masing dari bisnis usaha mereka lebih baik lagi melalui hasil kreativitas dan dapat dengan adanya pelatihan workshop secara bertahap selama 6 bulan. Dalam pelatihan workshop ini juga melibatkan mahasiswa jurusan Fashion Product Design Bernama Caroline Devina Gunawan & Veccyl Olivia Hartono.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini diadakan melalui Program Dana Internal Pengabdian Masyarakat (DIMAS) yang digawangi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Ciputra tahun anggaran 2022/202