RadarJateng.com, Pendidikan – Dikutip dari Wikipedia, Pendidikan anak usia dini, atau biasa disingkat PAUD, adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Masa anak usia dini adalah masa yang paling penting dalam kehidupan anak. Usia dini disebut sebagai golden age atau usia emas, artinya apabila seorang anak mendapatkan pendidikan yang tepat, maka ia akan memiliki kesiapan belajar yang baik sebagai salah satu kunci utama keberhasilan belajar pada jenjang berikutnya.
Dunia anak merupakan dunia bermain. Bermain sangat identik dengan tumbuh kembang anak. Bermain merupakan sarana belajar yang menyenangkan, sehingga ketika anak bermain sebenarnya anak sedang melakukan suatu keterampilan dan kemampuan baru.
Bagi anak usia dini belajar dilakukan melalui kegiatan yang menyenangkan, seperti berlarian, bermain dengan benda nyata, melakukan percobaan-percobaan kecil bahkan bercocok tanam karena pendidikan anak usia dini berorientasi pada kegiatan bermain, sebagaimana kita ketahui bahwa anak belajar dan mendapatkan banyak pengalaman melalui bermain. Oleh karena itu, sistem kegiatan belajar pada pendidikan usia dini dirancang khusus melalui pendekatan bermain.
Bermain merupakan suatu aktivitas yang menyenangkan bagi semua orang. Bermain akan memuaskan tuntutan perkembangan motorik, kognitif, bahasa, sosial, nilai- nilai dan sikap hidup. Anak-anak perlu menjelajahi lingkungannya melalui kegiatan bermain yang menyenangkan. Kegiatan bermain berlangsung dalam jenis tertentu dengan tingkat yang berbeda-beda. Anak adalah pemimpin alami bagi permainan mereka sendiri. Perkembangan anak dapat didukung melalui penataan lingkungan bermain yang baik. Menjadi tugas orang tua dan pendidik untuk menyajikan lingkungan bermain yang kondusif yang mampu membantu proses stimulasi bagi optimalisasi perkembangan anak usia dini.
Berikut adalah beberapa manfaat bermain bagi anak antara lain ;
- Menjadi Lebih Kreatif, Ketika bermain, anak dapat mengembangkan proses berpikirnya serta ide-ide baru sehingga kreativitasnya terbentuk.
- Meningkatkan Fungsi Kognitif, sebagai contoh saat bermain bersama anak, guru dapat mengajarkan anak berhitung, menyebutkan kosa kata, serta melatih daya ingat anak.
- Menemukan Minat, bermain dapat mengungkapkan minat dan bakat anak secara alami. Dari bermain juga bisa terlihat bakat terpendam anak.
- Mengasah Kemampuan Komunikasi dan Berbahasa, saat bermain guru dapat meminta anak menyebutkan benda-benda yang ia mainkan atau benda-benda di sekitarnya, menyebutkan warna, atau meminta anak untuk menceritakan imajinasinya.
- Melatih Keterampilan Sosial dan Empati, melalui bermain peran guru bisa menyelipkan pesan moral untuk melatih empati dan simpati anak.
- Melatih Pengendalian Diri dan Emosi, dengan bermain anak dapat melatih pengendalian dirinya , terutama jika ia bermain bersama teman atau orang lain.
- Memiliki Hubungan Interpersonal yang Lebih Baik, Dengan bermain bersama, intensitas hubungan interpersonal anak dengan teman akan meningkat.
- Belajar Keterampilan Hidup, mempelajari keterampilan hidup, misalnya mengenai cara menghadapi tantangan serta menganalisis sekaligus menemukan solusi dari masalah yang dihadapi saat bermain.
- Membuat Tubuh Lebih Sehat, olahraga sangatlah penting bagi anak. Salah satu cara asyik bagi anak untuk melakukannya adalah dengan permainan yang aktif dan menstimulasi fisik.
- Membuat Anak Lebih Bahagia, ketika bermain, hormon dalam tubuh yang menghasilkan rasa senang (endorfin) akan dikeluarkan sehingga anak merasa senang Belajar
- Memecahkan Masalah, dalam permainan yang kreatif, anak akan ditantang untuk memecahkan masalah tersebut dengan pikiran dan kreativitas mereka.
- Mengembangkan Sikap Sportif pada Anak, dalam sebuah permainan, ada kalanya menang dan ada kalanya kalah. Hal ini dapat melatih sikap sportivitas pada anak.
Itulah sederet manfaat bermain untuk anak, mulai dari untuk belajar keterampilan hidup hingga memecahkan masalah. Untuk itu, berikan keleluasaan kepada anak untuk bermain dengan imajinasinya sendiri, tidak selalu harus sesuai dengan kemauan orang tua atau pengasuhnya.
Oleh, Niluh Putu Seni Apriliawati, S.Pd Guru TK Widya Bhakti, Desa Tommo , Kec. Tommo – Mamuju – Sulbar