RadarJateng.com, Pendidikan – Perkembangan motorik dibagi menjadi dua , yaitu motorik kasar dan motorik halus. Motorik halus adalah pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-otot kecil seperti jari-jemari dan tangan yang sering membutuhkan kecermatan dan koordinasi dengan tangan. Anak yang memiliki keterampilan motorik yang baik akan mudah mempelajari hal-hal baru yang sangat bermanfaat dalam menjalani pendidikan
Menurut Sumantri (2005:143), bahwa motorik halus adalah pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-otot kecil seperti jari-jemari dan tangan yang sering membutuhkan kecermatan dan koordinasi dengan tangan, keterampilan yang mencakup pemanfaatan menggunakan alat-alat untuk mengerjakan suatu objek.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik halus yaitu :
- Perkembangan sistim Saraf
- Kemampuan fisik yang memungkinkan untuk bergerak
- Keinginan anak yang memotivasinya untuk bergerak.
- Lingkungan yang mendukung.
- Aspek psikologis anak.
- Umur
Barang bekas adalah barang yang sudah tidak terpakai tetapi masih bisa digunakan atau di daur ulang, seperti kardus, bungkus minuman dan sebagainya. Memanfaatkan barang bekas dapat mengurangi perilaku konsumtif, dari barang yang sudah tidak terpakai didaur ulang menjadi barang lain yang lebih berguna.
Seperti Bungkus minuman teh gelas bisa kita gunakan untuk menghiasi ruangan sekolah, misalnya dibuat tirai dan dipasang untuk mempercantik ruang kelas,cukup dengan menggunakan peralatan sederhana seperti gunting dan bungkus teh gelas. selain untuk memperindah ruangan membuat tirai dari barang bekas bungkus teh gelas juga dapat meningkatkan perkembangan fisik motorik halus pada anak usia dini, karena dalam pembuatannya membutuhkan kecermatan dan koordinasi antara otot jari jemari dan mata.
Oleh, Titik Duwijayanti, S.Pd Guru TK Tunas Bangsa, Tersono – Batang – Jawa Tengah