RadarJateng.com, Pendidikan – Mengajarkan membaca dan menulis di Taman Kanak-Kanak dapat dilaksanakan selama batas-batas aturan pengembangan pra-sekolah serta mendasarkan diri pada prinsip dasar hakiki dari pendidikan Taman Kanak-Kanak sebagai sebuah taman bermain, sosialisasi, dan pengembangan berbagai kemampuan pra-skolastik yang lebih substansi yaitu bidang pengembangan kemampuan dasar yang meliputi kemampuan berbahasa atau membaca kognitif, fisik-motorik dan seni.
Mencermati kondisi kegiatan pembelajaran membaca dan menulis di Taman Kanak-Kanak yang berlangsung sebagaimana digambarkan di atas, perlu dilakukan penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan tertentu yang direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi. Dengan serangkaian tindakan itu diharapkan dapat mengubah suasana pembelajaran ke arah pembelajaran yang lebih memungkinkan siswa terlibat secara aktif dan menyenangkan. Hal itu dapat dicapai dengan melalui pembelajaran menggunakan media gambar. Media gambar adalah penyajian visual 2 dimensi yang dibuat berdasarkan unsur dan prinsip rancangan gambar, yang berisi unsur kehidupan sehari-hari tentang manusia benda-benda , binatang, peristiwa, tempat, dan sebagainya .
Strategi dan Langkah Mengatasi Masalah
Dengan tema alam semesta anak mampu menunjukkan kemampuan berbahasa dengan menyebutkan macam macam benda alam dalam media kartu bergambar,melalui gambar – gambar yang disediakan seperti yang bergambarkan matahari, bulan .rencana kegiatan yang akan diberikan kepada anak adalah kegiatan awal anak anak di ajak untuk menyanyi matahari dengan berekspresi. Kemudian dilanjutkan pada kegiatan inti yang waktunya 60 menit.
Kegiatan pertama menyebutkan huruf A sampai Z dengan menggunakan kartu huruf. Dilanjutkan dengan anak anak di ajak kegiatan mengurutkan huruf a sampai z dengan menggunakan kartu huruf begambar. Anak anak akan merasa senang dengan mengurutkan huruf a sampai z dengan menggunakan kartu huruf bergambar, dan kartu huruf bergambar juga terdapat keterangan kata yang sesuai dengan hurufnya misalkan huruf B di dalamnya terdapat kata bulan dan gambar bulan, jadi dalam satu kegiatan pun anak anak dapat mempelajari beberapa aspek yaitu mengenal huruf, mengenal kata yang sesuai dengan huruf, mengenal gambar yang sesuai dengan kata, juga mengenal warna yang di gunakan pada gambar di kartu huruf bergambar.
Yang lebih penting anak merasa kegiatan belajar yang menyenangkan dan tidak terkekang oleh buku dan pensil, mengingat usia paud anak tidak boleh di ajari membaca yang terlalu focus pada buku, melainkan kegiatan bermain sambil belajar yang menyenangkan. Dari kegiatan yang di gunakan menunjukkan kemampuan anak yang signifikan meskipun anak belum bisa secara keseluruhan dapat membaca permulaan setidaknya anak dapat menganal huruf dan bahasa dan kata dan gambar yang ada pada kartu gambar tersebut. Dari 17 anak yang ada di kelompok b terdapat 1 anak yang belum secara cepat dalam menerima kegiatan dengan metode ini, mengingat factor usia anak yang belum memenuhi standart tingkat pencapain anak. Dapat di simpulkan anak menyukai kegiatan yang di lakukan dengan model bermain sambil belajar dengan menggunakan media yang menarik, melalui media kartu huruf bergambar.
Hasil
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran membaca permulaan dengan media kartu huruf bergambar secara klasikal siswa yang pemalu cenderung pasif sehingga ketika guru memberi tugas siswa untuk mengurutkan kartu kata
dengan gambar siswa tidak mau dan perhatian sebagan siswa kurang fokus dalam pembelajaran ini dan kemampuan membaca masih didominai oleh siswa –siswa yang aktif. Dengan pembelajaran kemampuan membaca dengan media gambar secara kelompok siswa diajak untuk melakukan permainan mengurutkan huruf a smpai z denggan menggunakan kartu kata dengan gambar. Kreatifitas siswa ,rasa malu siswa dapat diatasi dan kemampuan membaca siswa meningkat serta suasana pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan
Oleh : Mas’ula, S.Pd Guru TK Al Alawiyah Wonorejo, Pasuruan – Jawa Timur
