Penggunaan Kartu Huruf Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Pada Anak Kelas 1 Sekolah Dasar.

Ibu Yuliana, S.Pd Guru SD N Sidem 01, Tulungagung – Jawa Timur

RadarJateng.com, Pendidikan Dalam kehidupan, manusia tidak bisa terlepas dengan apa yang dinamakan Pendidikan, baik pendidikan secara Formal ataupun Informal. Pendidikan merupakan aset penting bagi kemajuan sebuah bangsa, terlebih lagi di era milenial sekarang ini. Diusia emas (0-8 tahun) pendidikan sangat penting karena perkembangan anak di masa selanjutnya sangat ditentukan oleh berbagai stimulasi bermakna yang diberikan sejak usia dini, khususnya dalam kemampuan membaca yang dimiliki anak. Pengenalan huruf pada anak sangat dibutuhkan agar anak dapat mengembangkan kemampuan dari mengenal huruf, mengenal suku kata, sehingga anak dapat merangkainya menjadi sebuah kata dan kemudian dibaca dengan mengetahui makna apa yang dibacanya.

Berbagai macam cara atau media dilakukan oleh guru ataupun orang tua dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak, karena hal tersebut sebagai pondasi anak dalam mengenyam pendidikan di tingkat Sekolah Dasar. Membaca permulaan merupakan tahap awal anak dalam proses  belajar  membaca. Menurut Gabriela Rosalia Syatauw, Solehun & Nouval Rumaf, 2020, membaca permulaan sebagai keterampilan dasar membaca peserta didik dan alat  bagi  peserta didik untuk   mengetahui   makna   dari   isi   mata pelajaran   yang   dipelajarinya   di   sekolah.

Anak yang belum lancar membaca pasti akan kesulitan dalam kegiatan pembelajaran khususnya jika dihadapkan dalam mengerjakan soal – soal dengan bacaan yang kompleks. Salah satu upaya untuk meningkatan kemampuan membaca permulaan yang dapat dilakukan adalah dengan cara melakukan kegiatan belajar sambil bermain dengan media yang berisi kartu huruf atau biasa disebut Flash Card. Kartu huruf merupakan salah satu alat bantu pembelajaran yang termasuk dalam katagori Flash Card (Salawati, J. B., & Suoth, L., 2020). Media pembelajaran ini mengandalkan Kartu Huruf yang menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran. Arsyad (2014), bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru serta membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar (Ari Musodah, 2014)

Read More

Bermain dan permainan adalah hal yang sangat penting bagi anak. Bermain menjadi salah satu cara untuk membantu mengembangkan berbagai aspek pada anak usia dini. Bermain dan permainan adalah dua hal yang serupa tapi memiliki perbedaan. Bermain menurut Piaget (1951) merupakan kegiatan yang dilakukan berulang-ulang demi kesenangan. Sedangkan Permainan menurut KBBI adalah sesuatu yang digunakan untuk bermain, barang atau sesuatu yang dipermainkan. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bermain atau permainan adalah suatu kegiatan yang menyenangkan yang dilakukan berulang – ulang dengan menggunakan sesuatu atau alat untuk dimainkan dan tanpa mempertimbangkan hasil akhir yang berfungsi sebagai pengembang potensi dan kreatifitas anak.

Kartu yang digunakan dalam kegiatan ini adalah suatu media yang digunakan untuk proses belajar mengajar dalam rangka mempermudah atau memperjelas penyampaian materi pembelajaran. Kartu menurut Sugono (2008) adalah sebuah kertas tebal berbentuk persegi panjang, untuk berbagai keperluan, sedangkan huruf adalah lambang bunyi. Jadi kartu huruf adalah objek datar terbuat dari kertas yang mempunyai ukuran panjang dan lebar yang dapat ditangkap dengan indera penglihatan, dan didalamnya terdapat huruf/bentuk visual dari sebuah bahasa atau lambang bunyi.

Kartu huruf merupakan abjad-abjad yang dituliskan pada potongan-potongan suatu media baik karton, kertas maupun papan tulis atau tripleks. Potongan-potongan kartu huruf tersebut dapat dipindah-pindahkan sesuai keinginan pembuat suku kata, kata maupun kalimat. Menurut Gabriela Rosalia Syatauw, Solehun & Nouval Rumaf, 2020, kartu huruf adalah kartu kecil yang berisi gambar, teks, atau tanda simbol yang mengingatkan atau tanda simbol yang mengingatkan atau mengarahkan peserta didik kepada suatu yang berhubungan dengan gambar. Penggunaan kartu huruf ini sangat menarik perhatian anak dan sangat mudah digunakan dalam pembelajaran membaca. Selain itu kartu huruf juga melatih kreatif anak dalam menyusun kata-kata sesuai dengan keinginannya.

Antusias Murid – Murid Menggunakan Kartu Huruf di SD N Sidem 01, Tulungagung – Jawa Timur

Kartu huruf bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan membaca anak. Media ini juga memiliki peran dalam membantu memudahkan anak dalam pembelajaran kosakata Bahasa Indonesia dan kemampuan membaca.

Bagi guru, media ini bertujuan untuk mempermudah dalam mengkondisikan situasi belajar. Keterlibatan anak secara aplikatif dengan bantuan guru yang proaktif akan menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif dan efisien.

Langkah-langkah yang dijalankan dalam penggunaan Kartu Huruf atau Flash Card yaitu sebagai berikut: 1) Guru menyapa peserta didik dan mengondisikan kelas agar siap untuk belajar. 2) Salah satu peserta didik diminta untuk memimpin doa. 3) Sebagai pembuka pelajaran guru melakukan “ice breaking” untuk menghidupkan suasana kelas agar semangat (dengan bernyanyi dan meneriakkan yel-yel penyemangat). 4) Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan dan tujuan kegiatan belajar. 5) Setelah peserta didik siap melanjutkan pelajaran, guru mengingatkan kembali tentang kosa kata yang berhubungan dengan tema yang diajarkan. 6) Peserta didik menyebutkan kosa kata yang mereka ingat dan guru menuliskannya di papan tulis. 7) Kemudian peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari paling banyak 4 orang. 8) Guru menyiapkan kartu huruf. 9) Masing-masing kelompok diberikan kartu-kartu yang mewakili kata-kata yang berhubungan dengan tema yang diajarkan. 10) Setiap kelompok diberi waktu 10 menit untuk menyusun kartu – kartu yang ada menjadi kata yang berhubungan dengan tema yang diajarkan. Kelompok pemenangnya adalah yang berhasil menyusun kata paling cepat.

Semua penggunaan media pembelajaran mempunyai kelebihan maupun kelemahan. Adapun elebihan penggunaan media kartu huruf dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya membaca dan penguasaan kosakata adalah sebagai berikut: a) Mendorong minat dan motifasi peserta didik untuk belajar b) Media kartu huruf mudah dibawa-bawa. c) Media kartu huruf mudah digunakan dan mudah didapatkan d) Media kartu huruf juga dapat dibuat sendiri sesuai dengan kebutuhan. d) Menjadikan pembelajaran lebih aktif dan kreatif. e) Anak terlibat langsung dalam penggunaan kartu. f) Menjadikan guru kreatif dalam menentukan teknik pembelajaran dan membuat media belajar. g) Anak menjadi aktif selama proses pembelajaran berlangsung.

Sedangkan kelemahan Media Kartu Huruf Bergambar adalah sebagai berikut: 1) Perlu persiapan dan membutuhkan waktu yang relatif lama dalam pembuatan kartu, (2) Bentuk/potongan kartu tidak sempurna, (3) Anak menjadi bosan bila penggunaan teknik dan media pembelajaran tidak bervariasi, dan (4) Membutuhkan waktu yang agak lama dalam praktek penggunaan kartu.

Dengan kerja sama dengan teman, anak tidak tegang dan dapat menikmati dengan santai / nyaman, sehingga secara tidak langsung materi yang disampaikan berkesan kepada seluruh peserta didik. Strategi Word Card Game ini dapat dimodifikasi lagi sesuai dengan kebutuhan, kondisi sekolah, karakteristik mata pelajaran dan jenjang kelas.

Penulis, Yuliana, S.Pd Guru SD N Sidem 01, Tulungagung – Jawa Timur

DAFTAR PUSTAKA

  •  Ari Musodah. (2014). Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Kartu Kata Bergambar Pada Anak Kelompok B2 Ra Ma’arif Nu Karang Tengah Kertanegara Purbalingga.
  •  Depdikbud. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
  •  Piaget, J. 1951. The Child’s Conception Of The Word. Savage, Maryland: littlefield Publisher
  •  Salawati, J. B., & Suoth, L. (2020). Pengaruh Media Kartu Huruf terhadap Kemampuan Membaca Permulaan. International Journal of Elementary Education, 4(1), 100–106. https://doi.org/10.23887/ijee.v4i1.24383
  •  Syatauw, Gabriela Rosalia, Solehun Solehun, and Nouval Rumaf. “Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan melalui Permainan Kartu Huruf Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar.” Jurnal Papeda: Jurnal Publikasi Pendidikan Dasar 2, no. 2 (2020): 80-86.

Related posts