Mengembangkan Kreativitas dengan Kegiatan Bermain Balok pada Anak PAUD.

Kegiatan Bermain Balok di TK Tunas, Grabag – Purworejo – Jawa Tengah

RadarJateng.com, Pendidikan Salah satu fungsi penting bermain menurut Piaget ialah memberikan kesempatan kepada anak untuk mengasimilasi kenyataan terhadap dirinya dan dirinya terhadap kenyataan. Sebagai implikasi dari beberapa konsep tentang pentingnya bermain terhadap pembelajaran di taman kanak-kanak adalah menciptakan lingkungan belajar yang memungkinkan anak dapat belajar sambil bermain dan bermain seraya belajar secara efektif. Dengan bermain kemampuan dan potensi pada anak dapat berkembang secara optimal. Pentingnya bermain menurut Piaget dalam Riete de Vries (2002) merupakan wahana yang penting yang dibutuhkan untuk perkembangan berpikir anak.

Bermain sebagai bentuk kegiatan belajar di Pendidikan Anak Usia Dini/Taman Kanak-Kanak adalah bermain kreatif dan menyenangkan Froebe dalam Audrey Curtis (1998) mengemukakan bahwa melalui bermain kreatif anak dapat mengembangkan serta mengintegrasikan semua kemampuannya. Anak lebih banyak belajar melalui bermain dan melakukan eksplorasi terhadap obyek-obyek dan pengalamannya karena anak dapat membangun pengetahuannya sendiri melalui interaksi sosial dengan orang dewasa pada saat mereka memahaminya dengan bahasa dan gerakan sehingga tubuh menuju secara kognitif menuju berpikir verbal.

Kenyataan sekarang ini sering dijumpai bahwa kreativitas anak tanpa disadari telah terpasung di tengah kesibukan orang tua. Lebih jauh lagi, sistem pendidikan di negara kita kebanyakan sistem pendidikan satu arah yang mengutamakan IQ (kecerdasan intelektual). Dengan sistem pendidikan seperti ini, tingkat kreativitas dan kecerdasan EQ (kecerdasan emosional) seringkali diabaikan.

Read More

Orang tua atau guru masih banyak yang kurang menyadari dan menghargai akan pentingnya kreativitas anak. Orang tua dan guru kurang dapat memahami arti kreativitas (yang meliputi aptitude dan non-aptitude) dan bagaimana mengembangkannya pada anak dalam lingkungan pendidikan di rumah, di sekolah. Selanjutnya, pendidikan di sekolah lebih berorientasi  pada pengembangan intelegensi (kecerdasan dari pada pengembangan kreativitas, sedangkan keduanya sama pentingnya untuk mencapai keberhasilan dalam belajar dan dalam hidup. Terkait dengan itu masih banyak kendala baik secara makro (masyarakat dan kebudayaan) maupun mikro (dalam keluarga, sekolah, dan pekerjaan) terhadapat pegembangan kreativitas.

Anakanak antusias bermain balok

Bermain merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa alat yang menghasilkan pengertian, atau memberikan informasi, kesenangan, maupun mengembangkan imajinasi anak. Bermain dari segi pendidikan adalah permainan yang memberi peluang kepada anak untuk berswakarya, untuk melakukan dan menciptakan sesuatu dari permainan itu dengan tenaganya sendiri. Kegiatan bermaian dapat dilakukan di dalam dan di luar. Contohnya, bermain di dalam ruangan dan di taman bermain, keduanya mengajak anak untuk mengenal lingkungan di sekitarnya. Dengan beramian anak mengeksplorasi segalanya yang ada dalam bermain, sosial emosional, mengembangkan imajinasinya, kreativitas dan kognitif.

Belajar melalui bermain balok dimaksudkan pembelajaran yang menggunakan  alat permainan edukatif terbuat dari potongan kayu, plastik yang memiliki sebagai sebagai bentuk, dan cara memainkannya disusun/ disambungkan menurut imajinasinya sehingga membentuk suatu bangunan atau menyerupai benda-benda seperti rumah-rumahan, jembatan, pagar, dan lain lain. Permainan ini, selain melatih perkembangan kreativitas, kognisi, juga melatih kekuatan ototnya dan dapat membantu anak meningkatkan imajinasinya. Mungkin anak hanya akan menyusun ke atas, ke samping, atau melempar-lempar saja. Di usia ini, anak memang anak sedang senang-senangnya bermain kasar. Misalnya, sudah disusun tinggi malah dirobohkan kembali. Buat anak hal itu amat menyenangkan. Sebetulnya dari situ pula anak belajar, bahwa jika benda bersusun dijatuhkan, yang tadinya berada di atas sekarang menjadi terpencar.

Balok apapun jenisnya digunakan anak membuat konstruksi atau bangunan. Anak-anak suka menumpuk balok atau menggabung-gabung balok pasak (lego) untuk memuaskan imajinasinya akan sebuah bentuk. Dari sekadar menumpuk dua balok, membuat jembatan, sampai membuat rumah lengkap dengan bagian-bagiannya. Untuk balok pasak anak-anak bahkan dapat membuat bentuk lebih rumit. Beragam balok dapat dipergunakan sebagai alat permainan atau sarana belajar. Beberapa balok yang dipergunakan sebagai alat permainan antara lain: balok unit, balok besar, balok berongga, balok pasak, dan balok lainnya.

Sekian dan terima kasih,semoga bermanfaat

Penulis, Siti Nurchayati,S.Pd Guru TK Tunas, Grabag – Purworejo – Jawa Tengah

Related posts