Mendidik Generasi Untuk Berani Bercita-Cita Dan Bermimpi.

Bp. Harmoko, S. Pd Guru SMP Muhammadiyah 4 Mojogedang, Karanganyar – Jawa Tengah

RadarJateng.com, Pendidikan Pendidikan saat ini tentulah sangat berbeda dengan Pendidikan diwaktu 20 tahun yang lalu. Tentang tantangan zaman yang berbeda, tentang gangguan digital yang luar biasa dan mengenai struktur kurikulum yang ikut pula berubah. Kondisi perubahan zaman yang begitu cepat dengan segala macam bumbu-bumbu keanekaragamannya inilah yang harus disikapi dengan arif dan bijaksana. Tidak bisa rasanya pola Pendidikan dahulu kita samakan dengan pola Pendidikan sekarang.

Dahulu mungkin banyak dari peserta didik itu jika ditanya cita-citanya apa? Maka jawabannya tidak akan terlalu bervariasi, misal akan kita temui mayoritas jawaban antara lain jadi Polisi, jadi TNI, dan jadi guru. Bagi peserta didik yang berasal dari keluarga yang kurang mampu akan merasa ragu untuk mempunyai cita-cita bahkan untuk sekedar bermimpipun tidak berani. Mengutip dari apa yang disampaikan Jack ma “Tidak peduli betapa sulitnya pengejaran, Anda harus selalu memiliki mimpi yang Anda lihat pada hari pertama. Itu akan membuat Anda termotivasi dan menyelamatkan Anda (dari pikiran yang lemah)”. Karena dengan mimpi maka akan ada dorongan dari dalam diri kita atau motivasi untuk mewujudkan segala mimpi tersebut.

Di era sekarang ini tidaklah tertutup bagi semua peserta didik untuk mempunyai cita-cita dan mimpi. Karena kondisi perkembangan zaman saat ini tidaklah sedinamis zaman dahulu. Kreatifitas seseorang akan lebih bisa mendongkrak nasib seseorang daripada sekedar keunggulan dalam pemahaman keilmuan yang secara teoritis. Karena saat ini dan kedepan akan lebih kita temui tentang jenis-jenis pekerjaan baru yang lebih bisa menghasilkan uang yang tidak kita temui di waktu yang lalu.

Read More

Sebagai contoh saat ini banyak dari generasi sekarang yang mempunyai pekerjaan sebagai youtuber, konten creator, trading dan yang lain. Hal ini tentu tidak ditemui dalam Pendidikan formal yang ada dalam dunia Pendidikan kita. Pendidikan yang tidak bisa adaptif terhadap perkembangan zaman mungkin akan dirasa kaku dalam pelaksanaan menyiapkan generasi yang siap dalam mengahadapi tantangan zaman. Bahkan tidak menutup kemungkinan satu atau dua tahun lagi sudah akan perubahan yang drastis terkait itu semua.

Suasana Kegiatan Belajar di SMP Muhammadiyah 4 Mojogedang, Karanganyar – Jawa Tengah

Tugas seorang guru dalam dunia Pendidikan atau disekolah adalah mendidik anak didiknya. Sedangkan  Menurut Prof Dr. Naquib Alatas, mendidik adalah: membentuk manusia untuk menempati tempatnya yang tepat dalam susunan masyarakat serta berperilaku secara proposional sesuai dengan susunan ilmu dan teknologi yang dikuasai . Pengertian umum mendidik adalah mengajak, memotivasi, mendukung, membantu, menginspirasi orang lain untuk melakukan tindakan positif yang bermanfaat bagi orang lain. Mendidik juga dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk mengantarkan anak anak didik kearah kedewasaan ,baik secara jasmani maupun rohani.

Seorang pendidik lebih harus bisa dalam membentuk dan membangun karakter bagi seorang peserta didik. Karakter Pancasila yang selama ini didengungkan harus terpatri betul dalam setiap pribadi peserta didik. Karakter profil 1) Beriman, bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa;2) Mandiri;3) Bergotong-royong;4) Berkebinekaan global;5) Bernalar kritis;6) Kreatif, jika sudah mengakar pada generasi kita maka kemajuan dan daya saing negara kita terhadap negara lain tentu bukanlah suatu kemustahilan.

Seorang guru dalam mendidik juga harus mampu membangun ketrampilan anak, memberikan motivasi, membangun pola pikir positif, mengajarkan mindsit berkembang, dan mampu menggali potensi yang dipunyai oleh peserta didik. Dalam mendidik tidak diperkenankan bagi kita untuk memaksa anak masuk dalam pola potensi yang tidak ia miliki. Karena potensi anak jelas berbeda-beda. Tugas sebagai seorang guru adalah mengarahkan bagaimana seorang anak berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki disertai pembentukan karakter anak, disamping itu juga memberi pemahaman kepada anak untuk berani mempunyai cita-cita dan mimpi, karena kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang.

Penulis, Harmoko, S. Pd Guru SMP Muhammadiyah 4 Mojogedang, Karanganyar – Jawa Tengah

Related posts