RadarJateng.com, Pendidikan – Bermain adalah upaya bagi anak untuk mengungkapkan hasil pemikiran dan perasaan serta cara anak menjelajah lingkungannya. Utami Munandar dalam Fadlillah (2017:8) menyatakan bahwa bermain adalah aktivitas yang membantu anak mencapai perkembangan utuh baik fisik, intelektual, sosial, moral dan emosional. Menurut Syaiful dan Aswan (2014:5) belajar adalah perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi. Proses belajar pada anak usia dini dilakukan melalui belajar sambil bermain. Melalui kegiatan belajar sambil bermain maka anak akan mendapat kesempatan untuk mempelajari berbagai hal yang baru. Anak usia dini akan menjadi lebih kreatif dan inovatif apabila mereka bisa menemukan atau merancang hal baru dan berbeda yang dapat menimbulkan kepuasan bagi mereka.
Allbrecht dan Miller (2000:216-218) berpendapat bahwa dalam pengembangan program pembelajaran bagi anak usia dini harusnya sarat dengan aktivitas bermain yang mengutamakan kebebasan bagi anak untuk bereksplorasi dan beraktivitas. Pendidikan anak usia dini yang diberikan oleh keluarga harus sesuai dengan konsep pendidikan anak usia dini, artinya orang tua hendaknya memberi kebebasan kepada anak untuk mengembangkan keterampilan dan kemandiriannya. Cara mengimplementasikan belajar sambil bermain adalah dengan mengajak anak bereksplorasi, menemukan dan memanfaatkan objek-objek yang ada di lingkungan sekitar anak sehingga pembelajaran akan menjadi lebih bermakna.
Berikut manfaat belajar sambil bermain pada anak usia dini :
- Meningkatkan keterampilan fisik, Melalui bermain, anak bergerak melatih keterampilan fisiknya, mengontrol otot dan melatih keseimbangan tubuh
- Membentuk pola hidup aktif, Anak menjadi aktif, baik secara fisik maupun aktif dalam mencoba hal-hal yang baru
- Mengembangkan kognitif anak, Anak mendapat pengetahuan dan pengalaman baru, bereksperimen, memecahkan masalah, dsb.
- Mengembangkan keterampilan sosial, Ketika anak bermain dengan orang tua atau teman sebaya maka anak akan berkomunikasi, bekerjasama, berbagi sehingga membiasakan anak tidak bersikap egois
- Meningkatkan kreativitas anak, Anak kreatif menggunakan imajinasinya dan mengembangkan ide-idenya ketika bermain.
Selama proses belajar melalui bermain, jadikan anak sebagai pusatnya, bukan guru/orang tua yang mendominasi, artinya dalam proses belajar didasarkan pada kebutuhan dan minat anak dengan melihat hasil observasi yang menunjukkan capaian anak, yang disenangi anak dan keterlibatan anak pada kegiatan belajar sehingga anak aktif membangun pengetahuannya melalui kegiatan bermain.
Berikut beberapa contoh belajar sambil bermain yang bisa diterapkan :
- Membangun bentuk
- Bermain peran
- Bermain puzzle
- Bermain kartu huruf dan angka
- Bermain musik
- Bermain pasir, tanah liat, plastisin, air
- Menggambar dan mewarnai
- Fun cooking
- Menanam
- Bereksplorasi
Pengalaman belajar secara langsung yang dialami anak melalui permainan membuat anak bisa menemukan hubungan antara materi dengan kehidupan nyata. Dengan belajar sambil bermain anak-anak dapat mempelajari banyak hal tanpa rasa bosan. Itulah pentingnya bagi orang tua dan guru PAUD untuk menerapkan belajar sambil bermain untuk anak usia dini.
Penulis : Wahyu Krisus Setyowati, S.Pd Guru TK Setia Budhi Gresik-Jawa Timur