RadarJateng.com, Pendidikan – Anak usia dini disebut dengan masa emas (golden age). Masa emas merupakan masa untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak karena pada masa itu fisik dan otak sedang berproses untuk meningkatkan seluruh aspek perkembangan anak yang meliputi aspek NAM (Nilai, Agama, dan Moral), SE(Sosial-Emosional), kognitif, bahasa, fisik motorik, dan seni. Aspek perkembangan tersebut merupakan perkembangan anak usia dini menurut (Kementrian Pendidikan Nasional RI, 2014). Aspek bahasa merupakan salah satu aspek perkembangan anak usia dini yang sangat perlu diperhatikan sebab, bahasa merupakan sebuah kemampuan dalam berkomunikasi dengan sesama manusia baik melalui kata maupun perbuatan untuk memenuhi kebutuhan dalam lingkungannya. Aspek bahasa harus dikembangkan di Taman Kanak-Kanak, hal ini dilakukan agar penggunaan bahasa yang tepat dapat merangsang keterampilan bahasa anak. Untuk melatih kemampuan membaca permulaan dan keterampilan bahasa maka dibutuhkan permainan bahasa untuk memperoleh kesenangan. Aspek bahasa mempunyai sebuah kompetensi dasar, salah satunya adalah keaksaraan awal (Sekaran et al., 2018).
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan no 137 (2014) Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Bahasa Anak 4-5 Tahun meliputi pemahaman bahasa reseptif, mengekspresikan bahasa, dan keaksaraan. Keaksaraan adalah salah satu aspek dalam perkembangan bahasa anak. Wildová& Kropáčková (2013) menyatakan perkembangan keaksaraan anak dimulai saat anak lahir hingga anak memasuki usia sekolah, tujuan dari periode ini adalah untuk mengembangkan keterampilan membaca dan menulis mereka di masa yang akan datang Ehri & Mc. Cormick(Seefeldt & Wasik, 2008) menyebutkan keaksaraan merupakan suatu komponen dari perkembangan baca dan tulis. Penguasaan kemampuan keaksaraan awal menurut Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan no 137 tahun 2013 Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Bahasa Anak 4- 5 tahun antara lain: 1) mengenal simbolsimbol; 2) mengenal suara benda yang ada disekitarnya; 3) membuat coretan yang bermakna; serta 4) meniru (menuliskan dan mengucapkan huruf a-z), Kemampuan ini penting dikuasain anak sebagai fondasi untuk untuk mencapai kemampuan membaca dan menulis. Anak perlu mengenal dan memahami huruf abjad sebelum akhirnya menjadi penulis dan pembaca yang lancar. Anak-anak yang bisa mengenal dan menyebut huruf-huruf pada daftar abjad lebih mudah dalam belajar membaca dibandingkan dengan anak-anak yang tidak mengetahui abjad (Wasik, 2012).
Untuk meningkatkan membaca dan menyusun kata pada anak usia 4-5 tahun, maka guru dan orang tua harus menggunakan media yang kreatif dan inovatif untuk memberikan pembelajaran yang lebih menarik, mudah dipahami, dan memberikan daya pikir yang kreatif dalam aspek bahasa terutama dalam kompetensi keaksaraan awal. Dalam proses belajar dan mengajar dibutuhkan media pembelajaran yang baik agar dapat meningkatkan belajar anak serta mengoptimalkan perkembangan anak. Jika dihubungkan dengan pendidikan anak usia dini, media adalah suatu alat yang digunakan guru untuk membantu proses belajar-mengajar supaya anak dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan dan menentukan sikap. APE (Alat Permainan Eduktif) merupakan media yang biasa digunakan PAUD.
Dalam mengenalkan keaksraan awal pada anak diperlukan media atau alat pembelajaran yang menarik dan inovatif, hal ini bertujuan untuk menarik minat anak dalam belajar kekasaraan awal dan membuat anak merasa nyaman dan terhindar dari rasa bosan. Banyak sekali ragam main yang ada untuk meningkatkan kemampuan keaksaraan awal pada anak, diantaranya adalah pohon huruf, celemek pintar, kartu huruf, kotak pintar, kotak literasi, puzzle huruf dll.
Salah satu ragam main yang bisa kita gunakan untuk menstimulasi perkembangan keaksaraan awal pada anak yaitu dengan penggunaan kotak literasi. Kotak literasi terkadang juga disebut sebagai kotak pintar atau kotak huruf, karena pada dasarnya alat permainan ini terbuat dari suatu kotak yang didalamnya terdapat banyak huruf-huruf. Cara penggunaan dan bahan yang digunakan juga berbeda-beda tergantung dari kreativitas guru dalam membuat kotak literasi ini.
Menurut Ni Wayan P Elizabet(2016).Media Kotak Pintar sebagai sarana untuk mengembangkan pembelajaran pengenalan huruf dan angka yang layak digunakan pada anak usia 4- 5 tahun. Media Kotak Huruf merupakan media yang dirancang secara unik dan kreatif untuk memenuhi kebutuhan proses pembelajaran yang dikenalkan kepada anak, berupa sebuah persegi panjang yang di lengkapi dengan gambar, dan terdapat macam-macam bentuk huruf. (Deli Lestari (2022)). Selain menarik kotak literasi juga memiliki manfaat-manfaat yang baik bagi perkembangan keaksaraan awal pada anak.
Adapun manfaat kotak pintar menurut Harnanto (2016:35) adalah meningkatkan daya konsentrasi anak, meningkatkan kekreativitasan anak, meningkatakan hasil belajar siswa, menciptakan suasana menyenangkan saat belajar .Kotak literasi yang saya buat memanfaatkan bahan-bahan bekas seperti kotak sepatu, tutup botol, potongan kain flannel, sera kardus susu. Kotak sepatu ditutup dengan menggunakan kertas emas atau kertas kado sesuaikan saja dengan bahan yang ada, lalu pada bagian tutupnya diberikan perekat untuk merekatkan huruf-huruf, juga dibuatkan tempat yang terbuat dari cover plastic sebagai tempat gambar dan tulisan yang digunakan dalam memandu anak menyusun huruf. Tutup botol bekas dan kardus susu juga diberi tulisan huruf-huruf, kain flannel juga dibentik menjadi huruf lalu masing-masing diberi perekat. Gambar yang disediakan juga bisa menyesuaikan tema, dalam satu kotak literasi terdiri dari satu macam bahan huruf saja(tutup botol, kardus susu, atau kain flannel yang berbentuk huruf).
Cara bermain kotak literasi yaitu dengan menyusun huruf-huruf yang sesuai dengan gambar yang dipasang pada bagian tutup kotak, anak bisa memilih media huruf apa saja dan gambar apa saja yang ingin mereka mainkan. Setelah saya gunakan permainan kotak literasi ini pada peserta didik saya, Alhamdulillah tingkat konsentrasi mereka meningkat serta rasa jenuh yang biasanya mereka rasakan juga menghilang. Permainan kotak literasi ini jika digunakan secara berulang dan berkelanjutan dapat meningkatkan kemampuan keaksaraan awal pada anak. Dimulai dari dua suku kata, tiga suku kata lalu berlanjut ke kata yang sudah menggunakan huruf paten.
Semoga alat permainan kotak literasi ini dapat menjadi salah satu alternative solusi dalam meningkatkan kemampuan keaksaraan awal pada peserta didik bunda-bunda semua.
Penulis: Natalia Tri Utaminingsih S.Pd Guru TKIT Permatasari Kid’s School. Kec. Boyolali, Kab. Boyolali. Jawa Tengah