RadarJateng.com, Pendidikan – Taman kanak – kanak memiliki peran yang sangat strategis dalam proses peletakkan dasar pendidikan generasi bangsa pada masa mendatang. TK merupakan tahap awal proses pendidikan yang diselenggarakan secara terstruktur dalam upaya pembentukan sumber daya manusia Indonesia agar kelak mampu menjadi generasi yang handal dan mampu membangun bangsanya serta memiliki harkat dan martabat yang mampu bersaing dengan bangsa lain. Taman kanak-kanak menurut Helmawati (2015:49) yaitu pendidikan jalur formal untuk anak usia 4-6 tahun, sedangkan menurut Maimunah (2012: 355) Taman Kanak-Kanak merupakan jenjang Pendidikan formal setelah play group.
Berkaitan dengan pengembangan seni bagi anak TK, pembelajaran seni merupakan sejumlah kegiatan yang dapat dilakukan oleh anak dengan lebih banyak melibatkan kemampuan motorik, khususnya motorik halus. Gerakan motorik halus mempunayai peranan yang penting dalam pengembangan seni. Motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu yang melibatkan otot-otot kecil. Oleh karena itu gerakan motorik halus tidak perlu membutuhkan tenaga, tetapi membutuhkan koordinasi yang cermat serta ketelitian.
Proses pembelajaran di TK akan memberikan kesempatan pada peserta didik untuk berekspresi dengan berbagai cara dan media untuk berkreasi. Kreativitas merupakan kemampuan untuk menciptakan atau membuat sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relative berbeda dengan apa yang telah ada dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan. Menurut Wulandari dkk (2020:83) kreativitas merupakan kemampuan untuk menemukan hal-hal baru yang lebih kreatif dan inovatif yang dikemas secara menarik Menurut Sari dkk (2019:45) Kreativitas dimaksudkan kompetensi dalam mengkombinasikan suatu hal menjadi sesuatu yang baru didasarkan pada komponen yang telah ada hingga membentuk suatu hal yang berguna.
Kreativitas bisa terwujud dalam melahirkan ide, gagasan, proses, metode ataupun produk baru yang efektif yang bersikap imajinatif, estentis, fleksibel, integrasi, suksesi, diskointiniuitas, dan diferensasi yang berdaya guna dalam berbagai bidang untuk pemecahan suatu masalah. Ciri-ciri Kreativitas biasanya berhubungan erat dengan kemampuan berpikir atau berpikir kreatif. Media kreatif di Taman Kanak-Kanak bisa dilakukan dengan menggunakan kertas, pensil, pensil warna, krayon, tanah liat, kain, bahan alam, bahan bekas dan sebagainya. Di dalam kegiatan pengembangan seni terdapat bermacam-macam kegiatan salah satunya adalah kegiatan eco print.
Eco print dapat diartikan sebagai teknik mencetak pada kain dengan menggunakan pewarna alami dan membuat motif dari daun secara manual, yaitu dengan cara daun ditata diatas kain kemudian ditutup dengan plastik setelah itu dipukul-pukul dengan balok kayu. Mengapa memakai balok kayu? Karena balok kayu aman untuk anak TK dan sudah sering dilihat oleh anak. Dalam kegiatan ecoprint sebaiknya, kain dari serat alam yang digunakan, hal ini bertujuan untuk memudahkan penyerapan warna dari daun ke serat-serat benang. Contohnya kain katun. Menurut Maharani (2018:15) ecoprint merupakan sebuah metode yang dapat mengimplikasikan bentuk dan warna tumbuhan secara langsung pada kain. Menurut Waluyo dkk (2019:1) teknik ecoprint ini salah satunya yang menggunakan media tanaman (daun dan bunga) sebagai bahan dasar pemberian warna dan motif pada kain. Ecoprint adalah suatu teknik menghias kain dengan memanfaatkan warna alami ekstrak langsung dari tanaman membentuk motif atau corak sehingga menghasilkan suatu karya yang indah
Teknik Ecoprint
Dalam proses ecoprint ada 2 teknik pewarnaan
- Teknik iron blanket, langkah pertama yang dilakukan adalah mordanting (pembersihan kain dari kotoran atau sama seperti dengan mencuci pakaian). Setelah itu siapkan pewarna dari bahan alam dengan merendam daun dalam larutan cuka yang bertujuan untuk mengeluarkan zat warna pada daun dengan maksimal. Kemudian tempelkan daun pada kain yang sudah dibersihkan lalu gulung pada pipa paralon dan ikat dengan tali. Tahap selanjutnya kukus kain yang telah diikat selama 2 jam.
- Teknik pounding, caranya daun ditempelkan pada kain kemudian dipukul-pukul dengan palu kayu atau balok kayu.
Perbedaan dari 2 teknik diatas adalah pada teknik iron blanket pengeringan dilakukan dengan mengukus selama 2 jam, sedangkan pada teknik pounding cukup dijemur saja.
Dengan kegiatan ecoprint peserta didik mempunyai ketrampilan dalam kaitannya dengan penggunaan bahan alam untuk memperoleh produk yang ramah lingkungan, pembuatannya mudah, bahannya mudah diperoleh berasal dari dedaunan, bunga maupun tumbuhan disekitar lingkungan anak. Selain itu pengembangan kreativitas melalui seni batik ecoprint dapatmengembangkan aspek lainnya seperti motorik, kognitif, soial emosional, nilai moral agama dan kognitif anak. Aspek motorik yang dikembangkan meliputi gerakan tangan dalam memilih bahan alam, gerakan jari pada saat menata menempel daun diatas kain, dan memukul-mukul daun selama kegiatan ecoprint. Aspek kognitif meliputi kemampuan anak dalam memilih berbagai bentuk daun, mengenali berbagai warna daun dan menyusunnya menjadi suatu karya yang bernilai seni.
Aspek nilai moral dan agama tergambar dari pemanfaatan bahan alam serta menjaga lingkungan alam maupun rasa syukur terhadap ciptaan Allah. Aspek sosial emosional terlihat dari interaksi anak selama kegiatan dengan temannya serta rasa sabar selama proses membuat ecoprint dan rasa senang setelah menyelesaikan kegiatan. Aspek Bahasa anak mampu menyebutkan bahan untuk membuat ecoprint yaitu kain, daun, plastik, balok kayu. Dampak positif lainnya adalah anak memiliki rasa percaya diri dan mandiri dalam menciptakan hal baru lainnya. Hal tersebut terlihat dari anak yang antusias dalam menuangkan imajinasi anak dalam kegiatan ecoprint sehingga menjadi suatu karya kreasi seni yang indah.
Penulis, Sri Wahjuningsih, S.Pd – Guru TK AL HUDA Lowokwaru Kota Malang Jawa Timur