RadarJateng.com, Pendidikan – Loose Parts adalah bahan yang dapat dipindahkan, dibawa, digabungkan, dirancang ulang, dipisahkan dan disatukan kembali dengan berbagai cara. Loose Parts menciptakan kemungkinan kreasi tanpa batas dalam aktifitas pembelajaran dan mengundang kreativitas peserta didik. Loose part merupakan media bahan ajar yang kegunaannya dalam pembelajaran peserta didik tidak pernah ada habisnya Juga bahan ajar loose part dapat digunakan sebagai alat untuk mengeksplorasi berbagai aspek: Pemecahan masalah, Kreativitas, Konsentrasi , Motorik halus, Motoric kasar, Sains (Sience), Pengembangan bahasa (Literasi), Seni (Art), Logika berpikir Matematika (Math), Teknik (Engineering), Teknologi (Technology).
Belajar melalui bermain adalah pembelajaran yang tepat untuk anak usia dini, bermain merupakan dunia yang tidak bisa dihindari oleh anak. Karena bagi anak bermain merupakan hal yang menyenangkan Tidak hanya itu , anak juga dapat belajar tentang kehidupan dari bermain setiap hari. Cara mendidik anak usia dini yang benar adalah dengan belajar sambil bermain, bukan memberikan materi PAUD yang sebenarnya, karena anak kehidupan tidak dapat dipisahkan dari bermain.
Dalam kegiatan bermainnya terlihat anak usia dini lebih senang bermain dengan bahan permainan yang ada disekitarnya seperti pasir, batu, dedaunan, peralatan minum dan peralatan makan dibandingkan dengan menggunakan mainan yang sudah siap pakai,
Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Loose Part
Tujuan pembelajaran dengan menggunaka media Loose Parts adalah agar anak lebih kreatif karena secara kreatif dapat membongkar pasang bahan Loose Part yang disediakan sesuai dengan imajinasinya. Anak juga dapat menggunakan barang-barang pribadi untuk berpartisipasi dalam Perlindungan Lingkungan,
Menurut lanningan dan Dietze (2017) bermain di luar ruangan dengan pembelajaran Loose Part memiliki dampak positif pada perilaku dan perkembangan anak, membantu mereka menunjukkan tingkat keterlibatan yang tinggi. Media pembelajaran Losee Part memiliki 4 manfaat diantaranya:
- Pengembangan keterampilan penelitian.
- Menstimulasi anak untuk bertanya.
- Mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak.
- Menumbuhkan imajinasi dan kreativitas.
Media Pembelajaran Loose Part
Kelangsungan aktivitas sehari-hari anak selalu berkaitan dengan lingkungan. Tidak dapat dipungkiri bahwa anak-anak lebih senang dan lebih tertarik untuk bermain dengan bahan-bahan yang ada di sekitarnya, terutama yang alami. Haughey (2017) berpendapat bahwa ada tujuh jenis media dalam pembelajaran Loose Part yaitu: 1) Bahan alam, 2) Plastik, 3) Logam, 4) Kayu dan bambu, 5) Benang dan kain, 6) Kaca dan keramik, 7) Limbah kemasan.
Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa komponen media pembelajaran Loose Part berada di lingkungan sekitar dan mudah ditemukan, didukung dengan pendapat Siskawati & Herawati. (2021) yang menyebutkan bahwa media Loose Part merupakan benda yang mudah ditemukan di lingkungan kita, seperti ranting, kerang, plastik bekas kemasan, botol plastik, kardus bekas, logam, kain dan lain-lain yang tersedia secara gratis untuk anak, orang tua dan guru. Penggunaan media Loose Part juga harus memperhatikan kriteria bahan yang aman digunakan bagi anak, dalam media Loose Part sendiri memiliki 3 karakteristik yaitu menarik, terbuka, dan dapat digerakkan serta dipindahkan.
Kelebihan dan Kekurangan Penerapan Media Loose Part
Kegiatan pembelajaran ini memungkinkan untuk lebih kreatif dalam mengajar guru, dan untuk pembelajaran selanjutnya, meningkatkan pembelajaran, memudahkan anak-anak untuk memahami, dan kegiatan adalah minat dan usia anak-anak.
Kelebihan
- Meningkatkan tingkat permainan kreatif dan imajinatif untuk anak Anda.
- Anak-anak menjadi lebih aktif secara fisik
- Lebih murah dan lebih mudah didapat
- Dorong anak untuk memecahkan masalah
- Temukan cara baru untuk melakukan sesuatu
Kekurangan
Pembelajaran media loose part memiliki kekurangan yaitu, media ini memerlukan perhatian khusus guru yang menggunakan media ini harus memerhatikan sikap anak menghadapi benda-benda loose part. Contohnya seperti, tongkat kayu dilihat orang dewasa tongkat bisa menjadi pedang samurai dan digunakan untuk membasmi segala macam kejahatan namun lain lagi pandangan anak usia dini tongkat dapat digunakan untuk memukul temannya, memukul benda-benda disekitarnya hingga rusak, manik-manik yang ditempelkan pada kertas, namun hal ini dapat dikhawatirkan tertelan oleh anak yang masih belum memahami dan mengira itu permen. Maka dari itu, guru harus benar-benar mendampingi anak saat proses pembelajaran menggunakan media loose part.
Tujuan pembelajaran tidak akan tercapai secara meksimal jika dilakukan tanpa persiapan yang matang. Oleh karena itu ketersediaan media bermain adalah syarat diterapkannya metode ini. Media yang berbentuk barang namun bisa berbentuk banyak sekali jenis permainan yang wajib dikuasai pengajar supaya pembelajaran berjalan baik. Jika pengajar tidak menyediakan media pembelajaran maka tujuan pembelajaran akan sulit tercapai.
-Semoga Bermanfaat-
Penulis, Erna Setyaningsih, S.Pd Guru TK Dharma Wanita 1 Banaran, Kediri – Jatim