RadarJateng.com, Pendidikan – Pendidikan anak usia dini merupakan suatu upaya pembinaan yang diberikan kepada anak sejak usia 0 sampai 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak. Pendidikan anak usia dini adalah pendidikan yang diselenggarakan sebelum pendidikan dasar.
Beberapa aspek yang harus diberikan pada anak usia dini yaitu aspek nilai agama dan moral, sosial emosional, bahasa, kognitif, fisik motorik dan seni. Perkembangan aspek kognitif termasuk salah satu aspek yang sangat berpengaruh dalam kehidupan anak karena perkembangan kognitif dapat meningkatkan daya tanggap anak berdasarkan sesuatu yang dilihat, didengar, serta yang dirasakan anak. Selain itu anak juga dapat memecahkan masalah yang terjadi dalam kehidupannya. Kegiatan pembelajaran pada anak usia dini dapat memberi rangsangan atau stimulasi pendidikan yang sesuai dengan tahap tumbuh kembang anak usia pra-sekolah. Seluruh aktivitasnya dilakukan melalui pendekatan bermain sambil belajar.
Kemampuan kognitif dapat dipahami sebagai kemampuan anak yang mencangkup segala bentuk pengenalan kesadaran dan pengertian yang bersifat mental pada diri individu yang digunakan dalam interaksinya antara kemampuan potensial dengan lingkungan sekitar seperti dalam aktifitas mengamati, menafsirkan, memperkirakan, mengingat, menilai dan lainnya. Peran kognitif anak untuk memecahkan permasalahan hidup yang dialaminya agar dirinya dapat tertolong serta untuk memahami beragam simbol di lingkungan sekitarnya. Piaget dan Barbel (2010) mengatakan bahwa perkembangan kognitif anak usia 4-6 tahun sedang dalam tahap pra operasional yang mana dikenalkan konsep matematika dasar antara lain, bilangan, jarak, kecepatan, klasifikasi, konservasi, pengukuran, pola, seriasi, dan waktu.
Seriasi mengenai kemampuan anak untuk menempatkan objek berdasarkan rangkaian atau urutan dari objek tersebut. Tahapan seriasi yang tercantum di Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini (Depdiknas, 2014), perkembangan kognitif anak dalam lingkup perkembangan berfikir logis, anak usia 4-5 tahun anak mampu mengurutkan benda berdasarkan lima seriasi ukuran atau warna. Anak mampu mengurutkan objek dalam seriasi ukuran meliputi ukuran besar-kecil. Tugas seriasi pada anak prasekolah melibatkan manipulasi objek aktual oleh beberapa dimensi dimana terdapat perbedaan relatif seperti membandingkan suatu urutan dari yang terkecil hingga yang terbesar (S.L. Calvert,dkk., 2014). Penggunaan objek aktual atau benda yang nyata digunakan untuk memahami tugas dalam mengurutkan benda.
Upaya seorang guru maupun orangtua dalam mengenalkan seriasi pada anak usia dini dapat dilakukan melalui pemanfaat media bekas, bahan alam, maupun mainan yang dimiliki anak dirumah. Dan salah satu media bermain dalam mengenalkan seriasi ukuran besar kecil pada anak usia dini adalah dengan media KOFLA INRIA SARCIL (Kotak flanel pintar seriasi besar kecil). Media ini, merupakan media yang terbuat dari pemanfaatan barang bekas. Adapun langkah langkah dalam pembuatan media ini sebagai berikut :
Alat dan bahan :
- Kardus bekas
- Kain flanel
- Spon hati/busa hati
- Stik balon
- Gunting
- Lem tembak
Langkah langkah pembuatan :
- Potong kardus dengan membuat pola segi empat dengan ukuran 17cm x 60cm sebanyak 2 lembar
- Potong kardus dengan ukuran 3cm x 60cm sebanyak 2 lembar dan beri 5
- Potong kardus dengan ukuran 3cm x 17 cm sebanyak 2 lembar
- Kemudian rangkai potongan kardus tersebut hingga membuat seperti bentuk balok.
- Selanjutnya lapisi kardus dengan kain flanel
- Buat pola gambar rumput pada spon hati/ busa hati dengan 5 ukuran yang berbeda
- Setelah itu gunting pola rumput dan tempelkan pada stik balon
- Langkah selanjutnya buat lambang bilangan 1 sampai 5 dengan spon Kemudian tempelkan pada kotak flanel yang sudah dibuat sesuai dengan lubangnya.
Langkah langkah penggunaan :
- Anak diminta untuk menancapkan bentuk rumput dalam lubang sesuai ukuran terbesar hingga terkecil
- Bentuk rumput yang terbesar menempati lubang dengan lambang bilangan 1 (satu) hingga bentuk rumput terkecil ditancapkan pada lubang dengan lambang bilangan 5 ( lima)
Tujuan dari pembuatan dan menggunaan media ini salah satunya untuk menstimulasi perkembangan kognitif anak dalam mengenal urutan seriasi berdasarkan ukurannya. Selain itu, dengan media ini anak dapat melakukan kegiatannya secara praktik langsung untuk mengembangkan konsep abstrak perangkaian. Kemampuan anak dalam menentukan atau menempatkan benda pada urutan yang ditentukan. Anak bisa mengidentifikasi benda mana yang berada pada urutan yang pertama dan terakhir, kemudian mereka akan mengidentifikasi benda yang memiliki ukuran terbesar, besar, sedang, kecil hingga ukuran terkecil.
Penulis : Khoirunnisa’ Mardiana Dewi, S. Pd (TK Al Khodijah Serut) Tulungagung – Jawa Timur
