RadarJateng.com, Pendidikan – Menurut Suyadi (2017) pendidikan dilaksanakan untuk memfasilitasi perkembangan dan pertumbuhan anak. Prinsip pendidikan sejatinya anak tidak lepas dari kata bermain, dengan bermain diharapkan anak mampu memenuhi seluruh perkembangan dan pertumbuhannya dengan baik. Salah satu komponen pendidikan adalah guru. Guru memegang peranan penting dalam pencapaian tujuan pendidikan. Guru berperan sebagai fasilitator yang dapat memfasilitasi peserta didik untuk belajar mengembangkan kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki oleh peserta didik.
Menurut Evelin Siregar (2014:2) belajar merupakan sebuah proses yng kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak masih bayi (bahkan dalam kandungan) hingga liang lahat. Salah satu pertanda seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif). Unsur penting dari proses belajar mengajar adalah metode dan media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi peserta didik.
Media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat dikembangkan secara sederhana misalnya dari barang bekas. Barang bekas yang sering dijumpai di lingkungan sekitar contohnya yaitu botol plastik. Sampah botol plastik tidak dapat terurai atau sulit diuraikan secara fisika, kimiawi, maupun biologis. Beranjak dari hal itu, kita dapat memanfaatkan sampah botol plastik untuk membuat media pembelajaran yang inovatif. Pemanfaatan barang bekas seperti botol plastik menjadi media pembelajaran inovatif bertujuan untuk melatih kreativitas dan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan.
Materi yang dipilih untuk pembuatan media pembelajaran dari botol plastik adalah sistem peredaran darah manusia. Sistem peredaran darah manusia ada dua, yaitu peredaran darah besar dan peredaran darah kecil. Sistem peredaran darah besar dimulai dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung. Sedangkan sistem peredaran darah kecil dimulai dari jantung menuju paru-paru dan kembali ke jantung. Materi sistem peredaran darah manusia bersifat abstrak dan sulit disimulasikan secara nyata di kelas. Oleh karena itu, pemanfaatan botol plastik sebagai media pembelajaran inovatif pada materi sistem peredaran darah diharapkan dapat memvisualisasikan materi yang sedang dipelajari. Melalui alat peraga sistem peredaran darah manusia peserta didik akan lebih mudah memahami konsep materi tentang proses peredaran darah, meningkatkan hasil belajar dan keterampilan proses peserta didik.
Cara membuat media sistem peredaran darah manusia dari botol bekas:
- Siapkan alat dan bahan yang diperlukan (6 buah botol plastik, selang transparan, tali rivet, kardus bekas, kertas origami, dan lem tembak)
- Lubangi 6 buah botol plastik pada bagian tutup dan dasar botol sebesar ukuran selang.
- Rangkailah botol plastik dan selang sesuai dengan gambar berikut:
Note: selang sebagai pembuluh darah
- Rangkaian alat peraga ditempelkan pada kardus bekas.
- Tuliskan nama organ-organ peredaran darah manusia pada kertas origami dan tempelkan pada botol plastik.
- Rangkaian botol yang telah jadi diisi dengan air yang telah diberi pewarna makanan berwarna merah sebagai darah.
Cara penggunaan alat peraga sistem peredaran darah manusia:
Air berwarna merah yang sudah dimasukkan ke dalam botol dialirkan hingga melewati seluruh botol melalui selang. Darah yang ada di paru-paru masuk ke serambi kiri kemudian darah dari serambi kiri turun ke bilik kiri. Bilik kiri memompa darah bersih ke seluruh tubuh. Di seluruh tubuh terjadi pertukaran darah yang mengandung oksigen dengan darah yang banyak menngandung karbon dioksida. Darah dari seluruh tubuh masuk ke serambi kanan. Serambi kanan menerima darah yang kaya akan karbon dioksida. Bilik kanan memompa darah kotor ke paru-paru.
Daftar Pustaka
- Siregar, Evelin dan Hartini Nara. (2011). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
- Suyadi, S. (2017). Teori Pembelajaran Anak Usia Dini Dalam kajian Neurosains. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya.
Penulis: Hadits Rafidah Deli, S.Pd, SD Negeri Ujung Menteng 02, Kec. Cakung, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta