Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Di TK Dharma Wanita Manduro 2 .

Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Di TK Dharma Wanita Manduro 2

RadarJateng.com, PendidikanMetode berbasis proyek adalah metode pembelajaran yang dapat diterapkan pada  semua  jenjang pendidikan. Model pembelajaran yang diawali dengan tahapan mengumpulkan informasi berupa gagasan dan pertanyaan anak-anak sesuai dengan topik yang dipilih   lalu dikembangkan menjadi kegiatan belajar dan eksplorasi. Pembelajaran menggunakan metode berbasis proyek siswa mengembangkan suatu proyek baik secara individu  ataupun secara kelompok untuk menghasilkan suatu produk. Topik dalam pendekatan  proyek harus konkret, dekat dengan pengalaman pribadi anak, menarik, memiliki  potensial secara emosional dan intelektual berkaitan kehidupan sehari-hari sehingga anak dapat aktif dan kreatif dalam memecahkan masalah. Metode penelitian kualitatif, prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan perilaku yang dapat diamati. Hasil penelitian penerapan  metode berbasis proyek pada anak usia dini, dibagai menjadi 3 diantaranya adalah: pembelajaran proyek total, pembelajaran proyek parsial dan pembelajaran proyek okasional. Model pembelajaran project based learning merupakan alternatif dalam menyampaikan pembelajaran pada anak usia dini di TK Dharma Wanita Manduro 2 karena dapat memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah sehari-hari pada anak usia dini di TK Dharma Wanita Manduro 2.

PENDAHULUAN

Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan bagi hidup selanjutnya. Pendidikan anak usia dini pada dasarnya meliputi seluruh upaya dan tindakan yang dilakukan oleh pendidik dan orang tua dalam proses perawatan, pengasuhan, pendidikan anak dengan menciptakan suasana dan lingkungan dimana anak dapat mengeksplorasi pengalaman yang memberikan kesempatan kepadanya untuk mengetahui dan memahami pengalaman belajar yang diperolehnya dari lingkungan melalui cara mengamati, meniru dan bereksperimen yang berlangsung secara berulang-ulang dan melibatkan seluruh potensi dan kecerdasan anak.

Read More

Sikap positif terhadap belajar anak usia dini berhubungan erat dengan minatnya dalam proses pembelajaran. Perkembangan minata belajar ini dapat dirangsang dengan berbagai cara seperti membuat suasana atau lingkungan belajar yang menyenangkan anak, proses pembelajaran yang tidak monoton serta penggunaan Model pembeajaran yang dapat merangsang minat asnak untuk belajar.

Salah satu metode yang cocok untuk diterapkan adalah metode pembelajaran proyek. Metode pembelajaran proyek merupakan salah satu cara mengajar dengan memberikan kesempatan pada anak untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari baik secara individu maupun secara berkelompok. Moeslichatoen mengemukakan bahwa metode pembelajaran proyek merupakan salah satu cara pemberian pengalaman belajar dengan menghadapkan anak dengan persoalan sehari-hari yang harus dipecahkan secara berkelompok (Moeslichatoen, 2004: 139)

Metode proyek menjadi penting untuk diterapkan pada anak usia dini karena berkaitan dengan kehidupan sehari-hari secara nyata sehingga anak belajar dari pengalamannya sendiri. Hal ini terbukti lebih bermakna dibandingkan metode biasa. Selain itu anak dapat belajar mengatur diri sendiri untuk bekerja sama dengan temandalam memmecahkan masalah dan dapat berdampak dalam pengembangan etos kerja (Tin rustini, 2012:7). Ada empat pilar yang ditumbuhkan setelah penerapan model Project Based Learning yaitu learning to know, learning to do, learning to live together dan learning to be (Subali, & Sopyan , 2012).

Dari latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang model pembelajaran berbasis proyek dan penerapannya dalam pembelajaran anak usia dini di TK Dharma Wanita Manduro 2 Karena model pembelajaran berbasis proyek ini sangat sering digunakan dan berpengaruh kepada keberhasilan atau kegagalan dalam proses pembelajaran anak. Selain teori yang berhubungan dengan model pembelajaran berbasis proyek, maka peneliti juga mencantumkan penelitian terdahulu dalam penulisan hasil mini research ini, untuk menggali informasi dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya sebagai bahan perbandingan untuk mengetahui posisi model pembelajaran berbasis proyek dalam hasil penelitian baik kekurangan maupun kelebihan yang sudah ada. Selain itu juga untuk mengetahui kedudukan dari penerapan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan model proyek.

Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Di TK Dharma Wanita Manduro 2

METODE

Penelitian ini dilakukan di Taman Kanak- kanak Dharma Wanita Manduro 2 . Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah penelitian kualitatif. Menurut Moleong metodelogi kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Moleong, Lexy,2012:4). Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu secara utuh (holistik). Dengan metode ini peneliti melakukan penelitian untuk mencari data yang bersifat deskriptif kualitatif mengenai penerapan metode proyek pada ana kusia 5-6 tahun di TK Dharma Wanita Manduro 2. Sifat deskriptif kualitatif ini mengarah pada mutu uraian dan pemahaman data yang dikumpulkan tentang penggunaan metode proyek selama beberapa minggu. Sumber data dalam penelitian kualitatif meliputi sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara atau interview, dan dokumentasi (Sugiyono, 2010:239).

HASIL PENILITIAN

Model pembelajaran project based learning merupakan alternatif dalam menyampaikan pembelajaran pada anak usia dini di TK Dharma Wanita Manduro 2 karena memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah sehari-hari dan Pelaksanaan pembelajaran dengan berbagai macam variasi atau metode dalam penyampaian materi pelajaran membuat peserta didik tidak jenuh atau bosan dalam menerima pembelajaran yang menyenangkan. Motivasi Peserta Didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran meningkat begitu juga tujuan pembelajaran tercapai dengan maksimal.

Penulis : Linda Henny Handiya, S.Pd Guru TK Dharma Wanita Manduro 2, Ngoro – Mojokerto, Jawa Timur

Related posts