Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) di SD IT Nurul 'Azizi, Medan – Sumatra Utara

RadarJateng.com, Pendidikan Dalam upaya peningkatan kualitas sekolah, tenaga kependidikan yang meliputi, tenaga pendidik, pengelola satuan pendidikan, penilik, pengawas, peneliti, teknis sumber belajar, sangat diharapkan berperan sebagaimana mestinya dan sebagai tenaga kependidikan yang berkualitas.Tenaga pendidik yang berkualitas adalah tenaga pendidik yang sanggup, dan terampil dalam melaksanakan tugasnya. Namun kenyataan dilapangan berbeda, banyak di sekolah-sekolah ditemukan guru mengajar tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, misalnya mereka mengajar dengan menggunakan metode yang tidak sesuai, media pembelajaran kurang menarik, atau dalam pembelajaran kurang menyenangkan, dan lain sebagainya.

Guru sebagai tenaga pendidik berperan penting dalam memberikan pengetahuan kepada peserta didik sehingga memiliki penguasaan pengetahuan dan keterampilan hidup yang dibutuhkan dalam menghadapi kehidupan nyata. Guru memiliki kewajiban untuk melahirkan generasi muda yang berkualitas baik dari segi intelektual maupun dari segi moralnya. Hal ini dapat dilakukan dengan menciptakan pembelajaran yang efektif. Dalam kegiatan pembelajaran terjadi interaksi antara dengan siswa, interaksi guru dengan siswa, maupun interaksi siswa dengan sumber belajar.

Sebagai pendidik, guru perlu memilih model yang tepat untuk menyampaikan sebuah konsep kepada anak didiknya. Untuk mencapai hasil belajar secara optimal, upaya yang dapat dilakukan seorang guru adalah menggunakan model yang sesuai dalam menyampaikan materi kepada peserta didik. Model pembelajaran yang dapat membantu peserta didik mengaitkan materi dengan kehidupan nyata. Model pembelajaran tersebut adalah problem based learning (PBL) atau pembelajaran berbasis masalah.

Read More
Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) di SD IT Nurul ‘Azizi, Medan – Sumatra Utara

Problem based learning (PBL) adalah metode pembelajaran yang dipicu oleh permasalahan, yang mendorong siswa untuk belajar dan bekerja kooperatif dalam kelompok untuk mendapatkan solusi, berpikir kritis dan analitis, mampu menetapkan serta menggunakan sumber daya pembelajaran yang sesuai. Metode PBL /pemecahan masalah adalah suatu cara pembelajaran dengan menghadapkan siswa kepada suatu problem/masalah untuk dipecahkan atau diselesaikan secara konseptual masalah terbuka dalam pembelajaran.

Karakteristik Problem Based Learning

Model pembelajaran Problem Based Learning memiliki lima karakteristik yang membedakannya dengan model-model pembelajaran lain, yaitu:

  1. Learning is student centered, yaitu proses pembelajaran lebih menitikberatkan kepada siswa sebagai pembelajar. Teori kontruktivisme dalam model pembelajaran Problem Based Learningmenuntut siswa untuk dapat mengembangkan pengatahuannya sendiri melalui beberapa kegiatan yang akan mereka lakukan.
  2. Autenthic problems from the organizing focus for learning,
    masalah yang disajikan kepada siswa adalah masalah yang autentiksehingga siswa dengan mudah mampu memahami masalah tersebut serta dapat menerapkannya dalam kehidupan profesionalnya.
  3. New information is acquired through self-directed learning. Dalam proses pemecahan masalah mungkin saja siswa belum mengetahui dan memahami semua pengetahuan prasayaratnya sehingga siswa berusaha untuk mencari sendiri melalui sumbernya, baik dari buku atau informasi lainnya.
  4. Learning occurs in small group,agar terjadi interaksi ilmiah dan tukar pemikiran dalam usaha mengembangkan pengetahuan secara kolaboratif, PBM dilaksanakan dalam kelompok kecil. Kelompok yang dibuat menuntut pembagian tugas yang jelas dan penerapan tujuan yang jelas.
  5. Teachers act as facilitatorsPada pelaksanaan PBM, guru hanya berperan sebagai fasilitator. Meskipun begitu guru harus selalu memantau perkembangan aktivitas siswa dan mendorong mereka agar mencapai target yang hendak dicapai.

Penulis : Zuraida, S.Pd.I. Guru SD IT Nurul ‘Azizi, Medan – Sumatra Utara

Referensi

Related posts