RadarJateng.com, Pendidikan – Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan oleh anak secara alami, dengan mengenali diri dan benda benda di lingkungannya. Dalam keseharian anak- anak selalu bermain, baik di rumah, di lingkungan maupun di sekolah. Dari kegiatan bermain anak dapat mengetahui tentang kehidupan di lingkungannya. Anak dapat belajar banyak hal kerana mereka memiliki keingitahuan yang tinggi untuk belajar apapun dengan cara mengamati, menyentuh/meraba, membau, mendengarkan bunyinya dan merasakan. Semua indera anak akan digunakan sebagai modal bermain anak. Belajar yang memenuhi rasa ingin tahu anak bisa di peroleh melalui kegiatan bermain anak yang mendatangkan banyak manfaat bagi anak khususnya bagi perkembangan anak untuk menjadi pribadi yang matang.
Mentossori memangdang bahwa permainan merupakan kebutuhan batiniah setiap anak karena bermain mampu menyenangkan hati, meningkatkan keterampilan dan meningkatkan perkembangannya.
Britton, 1992 mengemukakan bagi anak permainan adalah sesuatu yang menyenangkan, suka rela, penuh arti, dan aktfitas secara spontan. Permainan juga bisa dianggap kreatif, menyertakan pemecahan masalah, belajar keterampilan social baru, Bahasa baru, dan keterampilan fisik yang baru.
Salah satu permainan tradisional yang ada di Sulawesi barat yaitu “ Matteba” sering dilakukan anak- anak zaman dulu, namun sekarang sangan jarang dijumpai anak -anak memainkannya. Permainan ini bisa dilakukan oleh anak laki laki dan perempuan secara bersama sama yang menggunakan media tanah bergambar geometri yaitu segi empat, setengah lingkaran dan segitiga secara bersusun yang harus di lompati satu persatu di setiap ruang geometri tersebut.
Sebelum melompat, pemain harus mebuang “ teba” yaitu berupa kepingan kuali dari tanah liat atau pecahan piring batuyang berbentuk segi empat atau bundar pada ruang geometri mulai dari bawah. Nanti bisa dibuang lagi ke ruang berikutnya jika pemain mampu menyelesaikan lompatan dari bawah sampai ke puncak lalu kebawah lagi. Jika membuang “ Teba “ tidak berada tepat pada ruang geometri atau dengan kata lain mengenai garis atau berada diluar garis, maka pemain di gantikan oleh pemain lainnya.
Pemain yang mampu membawa “ Teba” sampai ke puncak., harus mengambil teba tersebut dengan cara merabake belakang tampa harus menyentuh garis, lalu dibawa menggunakan punggung tangan sambal melompat turun. Setelah sampai pada garis bawah maka pemain harus melempar membuang tena tersebut ke belakang yang diarahkan pada salah satu ruang geometri tampa harus menyentuh garis lompatan yang digunakan dalam permainan ini yaitu terkadang menggunakan satu kaki dan terkadang juga menggunakan dua kaki sekaligus.
Tujuan penggunaan permainan ini adalah :
Pengembangan Fisik motorik
- Melompat dengan 2 kaki, melompat dengan 1 kaki, meloncat, melempar/mengayunkan lengan.
- Kekuatan dan kelenturan jari jari tangan.
Perkembangan social emosional
- Berani tampil di depan teman
- Mentaati aturan main
- Sabar menunggu giliran
- Perilaku mandiri
- Mengakui kesalahan
- Mengerjakan sesuatu hingga tuntas
Nilai karakter
- Mandiri, sub nilainya : Etos kerja, professional, kreatif, keberanian
- Gotong royong sub nilainya : menghargai, kerjasama, komitmen atas keputusan Bersama.
- Integritas, sub nilainya : tanggung jawab
Semoga info diatas bermanfaat bagi kita semua.
Penulis Zamzam, S. Pd Guru TK Pertiwi Unit Pemwilda, Kelurahan Binanga, Kec Mamuju – Sulawesi Barat