Pentingnya Peranan Guru Dalam Meningkatkan Kecerdasan Moral Anak Usia Dini.

Kegiatan Sholat Berjamaah di TK Al Furqon, Kec Keluang, Kab Musi Banyuasin, Sumsel

RadarJateng.com, Pendidikan Guru adalah praktisi pendidikan yang hidup di era globalisasi serta modenisasi imu pengetahuan dan tehnologi.Kedua hal  tersebut tentu memiliki implikasi dan dampak positif maupun negatif.Sebagai guru di tingkatan masa anak usia dini,secara prinsip kita memiliki peluang,peranan sekaligus tantangan yang luar biasa dalam kondisi zaman seperti ini.Kunci sukses dalam mengahadapi tantangan itu terletak pada kualitas sumber daya manusia( SDM) indonesia yang handal dan berbudaya.Oleh karena itu,peningkatan kualitas SDM sejak dini merupakan hal penting yang harus dipikirkan secara sungguh-sungguh.

Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Sekolah Tk Al Furqon kami yaitu Ibu Siti Muhajirotin,S.Ag yang mengatakan bahwa mendidik anak agar menjadi anak yang bermoral harus dilakukan sejak dini atau sedini mungkin mengenalkan kepada anak tentang kebiasaan-kebiasaan yang baik,misalkan mulai dari hal-hal yang paling sederhana atau yang mudah dipahami oleh anak.Pembiasaan itu contohnya mengajak anak sholat dhuha setiap hari,mengajak anak mengucap surat-surat pendek al-quran,mengucap doa-doa harian,mengajarkan anak untuk berbagi dengan sesama ketika bulan ramadhan,dll.Saya sangat bangga dengan para guru dan anak didik kami,semoga anak didik kami menjadi manusia yang memiliki moralitas tinggi nantinya.Saya sebagai guru juga mengaharapkan semoga apa yang telah kita ajarkan kepada anak didik kami melalui pembiasaan-pembiasaan  sederhana itu bisa menjadikan mereka anak yang berakhlakul karimah.

Peran dan kedudukan guru dalam meningkatkan kecerdasan moral anan dapat berbentuk sebagai model,programer,dan motivator yang baik.Menurut Lickona,perilaku moral,karakter,dan kepribadian manusia berwujud pada perbuatan manusia sehari-hari.Agar anak usia dini dapat berperilaku yang baik,dibutuhkan standar model perilaku yang langsung mereka amati atau tiru.Orang terdekat dalam kehidupan mereka tentunya,selain ayah dan ibunya,adalah guru.Sangatlah naif apabila seorang guru tidak mempersiapkan diri memiliki moral,sikap.perilaku,kepribadian,dan karakter yang dapat dijadkan sebagai standar model bagi anak didiknya.

Read More
Kegiatan Berbagi Takjil di TK Al Furqon, Kec Keluang, Kab Musi Banyuasin, Sumsel

Peranan guru pendidikan bagi anak usia dini dalam meningkatkan kecerdasan moral adalah sebagai berikut:

1.Sebagai Model. Guru diambil dari suatu istilah “GU“= digugu (dipercaya) ucapannya dan “RU“= ditiru (diikuti/dicontoh) perbuatnnya.Istiah demikianmemiliki makna bahwa sosok dan profesi guru adalah figur manusia yang harus dapat dipercaya dan baik perilakunya.Dalam proses beajar mengajar,guru memiliki kapasitas sebagai pendidikk,model,dan teladan bagi peserta didiknya.Hal ini sesuai dengan salah satu dari empat kompetensi yang harus dimiliki oleh guru,yaitu kepribadian.

Tidak terbayangkan oleh kita semua,seandainya sosok guru tidak lagi seperti peran dan fungsinya diatas,akan ke mana anak-anak manusia ini dibawa,mau jadi apa arti peradabanmanusia di amsa mendatag,serta seperti apa kehidupan ini.Gru sesungguhnya akan memberikan dampak serius terhadap proses belajar mengajar di setiap satuan pendidikan yang pada akhirnya juga akan turut menentukan kualitas SDM indonesia.Untuk itulah,guru diharapkan mampu menjadi pelopor dalam kebaikan.profesionalitas,komitmen,kredibilitas dan keteladanan dalam seluruh aspek kehidupan manusia.

2.Sebagai Pembimbing. Fungsi dan peran pembimbing memiliki makna sebagai orang yang memberikan arah,memandu,dan mendampingi anak dalam melaksanakan program pembiasaan.Pada posiis ini,guru sebaiknya memperhatikan kualita skomunikasi yang aktif,meliputi jarak antar anak dan guru(saat bersosialisasi jangan terlalu jauh),pola tatapan mata(antar mata anak dan gurutidak membuat tatapan anak merasa terlalu tinggi menatap guru),dan selalu melontarkan kalimat-kaliat penyejuk dan penuh kasih sayang.

3.Sebagai Pelatih. Anak usia ini adalah sosok manusia yang masih sangat mebutuhkan latihan,pengulangan,dan perbaikan berbagai macam perilaku dan perbuatan.Moralitas manusia membutuhkan pembiasaan,latihan,dan pengualangan pada bentuk dan perbuatan positif sehungga hal ini menjadi suatau kebiasaan (habit).Pernan dan keberadaan guru dapat berfungsi sebagai pelatih dalam kaitannya dengan latihan pembiasaan berperilaku dan perbuatan positf.

4.Sebagai Motivator. Peserta ddik adakalnya kadang merasa lesu,lemah,dan motivasi diri menjadi turun,untuk itu harus bisa memahami dan memeelihara kondisi psikologis seperti itu.Pada posisi ini guru berperan sebagai pemberi semangat(motivator).Stabilitas motivasi peserta didik sangat perlu dijaga dengan baik dan konsisten.Adanya fluktuasi (naik turun) dalam suasan kebatinan pada anak adalah suatu keniscayaan yang tidak daat kita hindari.Untuk memelihara motivasi peserta didik selama mengikuti proses belajar mengajar,guru dapat melakukan refresh(pengulangan) dengan cara-cara,seperti mengajak anak mengikuti tepuk tangan berpola,bernayanyi bersama,atau tebak-tebakan lucu.

5.Sebagai Penilai.Perkembangan moral anak usia dini memerlukan program evaluasi secara berkesinambungan agar pembentukan moralitas dan karakteristik anak bangsa menjadi baik dan kuat.Peranan guru dalam kedudukannya sebagai penialia perkembangan anak usia dini menjadi tahapan strategis.Pada tahap inilah,anak-anak mulai diperkenalajan secara terstruktur norma dan hakikat kehidupan bersosialisasi yang sesungguhnya.Proses penilain yang dimaksud memberi manfaat yang sangat baik untuk ditindak lanjuti proses pendidikannya.Dari hasil penilain,kita akan mendapatkan berbagai informasi terkait dengan perkembangan proses pendidikan,khususnya catatan tentang kemajuan moralitas anak didik.Sebagai penilai secara tidak langsung sebenarnya kita telah mempersiapkan anak bangsa agar memiliki karakter yang baik dan bermoral tinggi.Kualitas anak bangsa di amsa depan akan seperti apa sangat tergantung pada seberapa besar tingkat kepedulian kita sebagai guru pda proses pendidikan moral anak bangsa.Semakin konsentrasi kita terhadap hal itu,semakin baiklah anak bangsa indonesia.

Penulis : Mujiati,S.Pd Guru TK Al Furqon, Kec Keluang, Kab Musi Banyuasin, Sumsel

Related posts