Peningkatan Strategi Pembelajaran Bagi Pendidik Dengan Pendampingan Pembuatan Video Tutorial Melalui In House Training (IHT) TK Pandan Arum, Bojonegoro Jawa Timur.

Peningkatan Strategi Pembelajaran Bagi Pendidik Dengan Pendampingan Pembuatan Video Tutorial Melalui In House Training (IHT) TK Pandan Arum, Bojonegoro Jawa Timur

RadarJateng.com, Pendidikan Guru selama melaksanakan tugas pokok dan fungsinya harus menyesuaikan tuntutan perkembangan ipteks, masyarakat dan kebutuhan peserta didik. Guru perlu kreatif dan inovatif di dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya bahkan dituntut mampu memprediksi perkembangan tugas pokok dan fungsinya. Pada kondisi pandemi, diperlukan adaptasi untuk memenuhi tuntutan pembelajaran jarak jauh di dunia pendidikan, salah satu hal yang penting untuk dipersiapkan adalah video pembelajaran. Hal ini penting untuk dipersiapkan setiap guru, agar siswa mendapatkan materi yang menarik untuk dipelajari. Berdasarkan hasil pengamatan, didapatkan masalah yang muncul berikut: 1) Kemampuan guru dalam pembuatan video pembelajaran sangat rendah. 2) Kesadaran guru masih rendah pada literasi digital. 3) Kurangnya motivasi guru untuk mengupgrade diri menjadi lebih canggih dan profesional. Sehingga timbul permasalahan salah satunya yaitu guru masih menjalankan pembelajaran secara konvensional yang mengakibatkan motivasi belajar siswa generasi Z juga menurun.

Maka diperlukan sebuah pelatihan di tingkat sekolah untuk meningkatkan kemampuan guru dalam pembuatan video pembelajaran inovatif melalui IHT (In House Training). In house training merupakan program pelatihan yang diselenggarakan di tempat sendiri, sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi guru, dalam menjalankan pekerjaannya dengan mengoptimalkan potensi yang ada (Sujoko, 2012). Tahap pelaksanaan IHT adalah : Tahap perencanaan meliputi menyiapkan daftar guru, menyiapkan lembar observasi guru dan menyiapkan evaluasi IHT bagi guru. Pada tahap pelaksanaan meliputi mengadakan rapat guru untuk sosialisasi pembuatan video pembelajaran inovatif, dan menunjuk guru-guru yang mengikuti program IHT.

Selanjutnya pada tahap observasi dilakukan dengan menggunakan format pengamatan yang telah disediakan. Hal-hal yang diamati adalah aktivitas guru selama IHT. Terakhir pada tahap refleksi meliputi proses analisis hasil pembelajaran dan penyusunan rencana perbaikan untuk program IHT berikutnya. Kegiatan refleksi meliputi kegiatan mencatat hasil pengamatan, mengevaluasi hasil pengamatan, menganalisis tingkat pemahaman guru di dalam mengikuti program IHT serta membuat perbaikan tindakan untuk program IHT berikutnya. Melalui program IHT (In House Training), guru TK Pandan Arum dapat meningkat kemampuannya dalam membuat video pembelajaran inovatif. Sehingga dapat memotivasi peserta didik untuk semangat juga mengikuti pembelajaran digital di era pandemi.

Read More

Peran strategis kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru dan mutu pendidikan di sekolah. Maka kepala sekolah sebagai pemimpin harus mampu: mendorong timbulnya kemauan yang kuat dengan penuh semangat dan percaya diri kepada para guru, staf dan peserta didik dalam melaksanakan tugas nya masing-masing; dan memberikan bimbingan dan mengarahkan para guru, staf dan para peserta didik, serta memberikan dorongan, memacu dan berdiri di depan demi kemajuan dan memberikan inspirasi dalam mencapai tujuan.

Peningkatan Strategi Pembelajaran Bagi Pendidik Dengan Pendampingan Pembuatan Video Tutorial Melalui In House Training (IHT) TK Pandan Arum, Bojonegoro Jawa Timur

Tugas pokok kepala sekolah dalam usaha mengembangkan sekolah, yaitu bagaimana upaya kepala sekolah dalam menyusun dan atau menyempurnakan visi, misi dan tujuan sekolah; menyusun struktur organisasi sekolah; menyusun rencana kerja jangka menengah (RKJM) dan rencana kerja tahunan (RKT); menyusun peraturan sekolah dan mengembangkan sistem informasi manajemen.

Kepala sekolah dalam mengembangkan sekolah dapat menggunakan alur strategi sekolah dalam mengembangkan sekolah :

  1. Melakukan analisis lingkungan strategis dengan menggunakan metode analisis dengan membandingkan antara kondisi pendid ikan saat di sekolah dan pendidikan yang diharapkan (kondisi ideal). Sekolah dapat menggunakan metode analisis seperti SWOT, Evaluasi Diri Sekolah (EDS) atau metode lain.
  2. Menggunakan indikator Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang akan dianalisis.
  3. Menemukan kesenjangan antara kondisi nyata dan kondisi ideal yang diharapkan. Kesenjangan pada setiap indikator akan menjadi bahan rujukan untuk strategi perencanaan program pendidikan di sekolah.
  4. Mengelompokkan program-program sekolah yang t erdeteksi dari kesenjangan berdasarkan skala prioritas.
  5. Menuangkan skala prioritas ke dalam rencana kerja jangka menengah (RKJM).
  6. Menguraikan RKJM secara operasional ke dalam rencana kerja tahunan (RKT).
  7. Melengkapi RKT dengan pembiayaan sehingga menjadi rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS).
  8. Melakukan pemonitoran untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian tujuan dan hasil dari berbagai yang direncanakan sekolah dan evaluasi berupa pemantauan, pengawasan dan evaluasi. Hasilnya dapat dijadikan sebagai rujukan menindaklanjuti program selanjutnya.

Kesimpulan dengan adanya peningkatan strategi pembelajaran bagi pendidik dengan pendampingan pembuatan video tutorial pembelajaran melalui IHT secara keseluruhan hasilnya adalah dengan memanfaatkan media video tutorial pembelajaran dapat meningkatkan kretivitas guru dalam membuat video tutorial pembelajaran dan dapat mengimplementasikan serta meningkatkan semangat belajar anak di masa pandemi.Dari hasil pelaksanaan kegiatan ini, pendampingan pembuatan video tutorial pembelajaran melalui IHT diketahui bahwa dapat memfasilitasi guru dalam membuat rencana pembelajaran yang baik dan implementatif, mempraktikkan metode pembelajaran yang lebih variatif dan menarik, memperoleh sumber belajar yang lengkap dan memanfaatkan multimedia, serta mendokumentasikan aktivitas belajar dan sumber belajar yang digunakan dengan baik. Desain materi pembelajaran yang menarik membuat siswa dapat belajar dengan lebih menyenangkan dan tidak membosankan. Bahkan belajar terasa seperti bermain dengan menggunakan berbagai permainan edukatif, video, dan berbagai sumber belajar yang disediakan oleh guru. Orang tua juga dapat mendampingi kegiatan belajar putra/putrinya di rumah selama pandemi.

Penulis : Sriwit Wahyuni, S.Pd Guru TK Pandan Arum, Bojonegoro Jawa Timur

Related posts