Peran Lingkungan Terhadap Perkembangan Sosial Emosional Anak.

TK Al Hasyimi, Bondowoso – Jawa Timur

RadarJateng.com, Pendidikan Anak usia dini berada dalam masa keemasan disepanjang rentang usia perkembangan manusia. Menurut Sujiono (2013:55) masa usia dini merupakan peletak dasar atau pondasi awal bagi pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. Oleh karna itu, agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai secara optimal, maka dibutuhkan situasi dan kondisi yang kondusif pada saat memberikan stimulasi dan upaya pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan minat anak.

Menurut Morrison (2016: 7-8) perkembangan anak adalah tahap-tahap pertumbuhan fisik, sosial, mental dan bahasa yang muncul sejak lahir hingga usia 8 tahun. Namun, diantara berbagai aspek perkembangan tersebut, perkembangan sosial merupakan salah satu aspek yang dianggap penting untuk dikembangkan sebagai bekal kehidupan sekarang dan masa yang akan datang. Menurut Gabriel (dalam Nurmalitasari, 2015) keberhasilan hidup seseorang lebih ditentukan oleh kemampuan sosial emosionalnya dibandingkan dengan  kemampuan intelektual.

Perkembangan sosial emosional merupakan perkembangan yang sangat penting untuk dikembangkan pada masa usia prasekolah, karena pada masa ini merupakan masa sensitif anak dalam menerima rangsangan dari lingkungannya. Aspek-aspek dalam perkembangan sosial emosional yang berkaitan  dengan perilaku prososial pada umumnya yaitu anak sudah mampu bermain dengan teman sebaya, mengetahui perasaan temannya, dan anak sudah bisa berbagi dengan orang lain. Ketika anak belum mampu menunjukkan aspek-aspek tersebut sesuai dengan usianya bisa jadi anak mengalami masalah dalam perilakunya. Menurut Soertarno dan Hurlock (dalam Nugraha dan Rahmawati 2011:4.15) Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial anak adalah faktor lingkungan keluarga, faktor dari lingkungan sekitar rumah dan faktor pengaruh  pengalaman sosial awal.

Read More
TK Al Hasyimi, Bondowoso – Jawa Timur

Bronfenbrenner (Carter, 2016) menyatakan bahwa perkembangan awal anak dipengaruhi oleh beberapa konteks sosial dan budaya yang termasuk keluarga, pengaturan pendidikan, dan masyarakat. Perkembangan yang dialami anak mencerminkan pengaruh dari sejumlah sistem lingkungan keluarga. Keluarga termasuk dalam sistem mikrosistem yaitu lingkungan tempat tinggal hidup. Lingkungan sekitar anak memberikan kontribusi besar untuk perkembangan sosial emosional anak dan keterlibatan orangtua dapat memprediksi perilaku sosial emosional anak. Orangtua yang lebih terlibat aktif mengkomunikasikan masalah perilaku anak kepada guru akan membantu guru lebih memahami perilaku anak.

Anak-anak usia prasekolah yang memiliki pengalaman positif di lingkungan rumah dan sekolah akan memberikan pengaruh baik dalam perkembangan sosial emosional anak. Nugraha dan Rachmawati (2011:4.19) mengemukakan bahwa kekuatan perilaku sosial awal sebagai pola perilaku yang menetap mampu mempengaruhi perilaku anak pada situsi sosial selanjutnya.

Pengalaman sosial anak hendaknya difasilitasi dengan situasi sosial yang positif dan diterima oleh lingkungan luas. Setiap pengalaman yang diperoleh oleh anak akan saling berkaitan dengan pengalamannya yang lain dan akan menghasilkan perubahan perkembangan permanen pada anak. Menurut teori ekologi, lingkungan yang menyediakan peluang dan dukungan untuk pertumbuhan adalah lingkungan yang mampu menciptakan situasi untuk anak berinteraksi dengan orang-orang dan lingkungannya. Pengalaman baik ataupun buruk yang didapat anak dapat terjadi karena lingkungan sekitarnya. Lingkungan yang baik akan memberikan pengalaman baik pula untuk anak. Sebaliknya jika kondisi lingkungan sekitar anak tidak baik maka pengalaman yang didapat anak akan kurang baik. Hal tersebut dapat disimpulakan bahwa perkembangan sosial emosianal anak banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan sekitar anak.

Penulis : Ulfa Maisaroh, S.Pd Guru TK Al Hasyimi Tamanan Kab. Bondowoso Jawa Timur

Related posts