RadarJateng.com, Pendidikan – Menjadi seorang guru yang asyik dan menyenangkan disukai murid dizaman milenial seperti sekarang tantanganya cukup sulit. Anak –anak generasi milenial cenderung merasa paham akan semuanya. Tentu saja karena banyaknya informasi yang tersedia secara gratis didunia maya. Anak –anak cenderung merasa lebih pintar dari guru. Terlebih lagi anak –anak yang kurang mendapat pendidikan karakter dari keluarga, akan bersikap seenaknya . Mulai membantah perkataan guru , membangkang tugas yang diberikan guru dan tindakan tidak sopan lainya. Anak –anak yang terpapar kemajuan teknologi ini membutuhkan bimbingan dari guru yang juga mengikuti perkembangan teknolongi.
Oleh karena itu, seorang guru wajib menambah ilmunya setiap saat agar dapat selangkah lebih maju dari anak muridnya. Setidaknya usaha ini dilakukan agar menjadi seorang guru yang disukai oleh murid. Seorang guru menjadi orangtua pengganti bagi anak-anak murid disekolah. Banyak orangtua yang merasa kesulitan menagarahkan anaknya, lalu mereka meminta bantuan bapak/ibu guru untuk mendidik anaknya.Di beberapa daerah, profesi guru sangat dihormati dikalangan masyarakat. Jika terjadi suatu masalah dilingkungan masnyarakat yang melibatkan hubungan anak dan orangtua, atau kenakalan anak-anak maka bapak atau ibu guru yang akan diminta bantuanya ini karena hubungan guru, murid dan orangtua terbina dengan baik, Sebagai tenaga pendidik, guru memang kerap disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Namun, apakah andan sudah yakin bahwa semua yang anda lakukan sebagai guru sudah memenuhi kriteria sebagai guru ideal yang di idam2kan para murid ? berikut ini beberapa tips menjadi guru yang asyik dan menyenangkan.
Guru tidak hanya menjadi guru, namun guru harus menjalin kedekatan dengan murid agar suasana belajar menjadi asyik
Anda bisa mulai menyapa dan bertegur sapa pada murid lama maupun murid baru, Ubahlah mindset guru itu harus ditegur lebih dulu, lebih baik tunjukan pada murid bahwa bersosialisasi tanpa pandang usia maupun jabatan itu sangat penting. Murid akan merasa senang apabila seorang guru mengingatnya dengan baik. Misalnya, pujilah penampilan murid meskipun dia hanya memotong rambut, berikan apersiasi atas persiapannya kembali ke sekolah.
Berkomunikasi dengan jelas agar pelajaran bisa disampaikan dan diterima dengan baik.
Tak sedikit murid yang merasa bosan ketika guru tidak bisa menyampaikan materi dengan baik. Oleh sebab itu, sebagai guru yang asyik anda harus bisa menguasai dan memahami materi pelajaran agar bisa menyampaikanya dengan singkat dan jelas.
Jadilah sosok guru yang humoris tanpa mengurangi martabat seorang pengajar
Ada dua tipe guru yang akan selalu dikenang dan dirindukan, yakni guru paling galak dan guru paling lucu. Jadilah guru yang humoris untuk meningkatkan semangat belajar murid melalui candaan, hubungan anda dengan murid akan lebih dekat. Penyampaian materi pembelajaran juga bisa lebih mudah. Muridpun bebas berekspresi dan menyampaikan aspirasi didalam kelas tanpa rasa takut.
Jangan lemas cobalah semangat dan antusias
Ketika keadaan memaksa kita untuk belajar dari rumah bahkan terhalang jarak, pembelajaran tidak selalu monoton. Dengan antusias dan semangat guru bisa memberikan senyum dan menyapa murid terlebih dahulu sebelum masuk ke materi. Jika sudah demikian, semoga saja nih motivasi mereka dalam belajar kian bertambah dan guru bisa jadi guru favorit para murid.
Penguasaan terhadap materi ajar
Seorang guru sebaiknya melakukan persiapan sebelum memasuki ruang kelas. Persiapan ini meliputi pemahaman akan materi yang akan disampaikan. Jangan sampai guru tidak paham dengan materi yang akan diajarkan, apalagi dizaman sekarang yang mana anak- anak cenderung lebih pintar dari guru. Seorang guru juga harus menyiapkan amunisi yang banyak sebelum memasuki ruang kelas. Amunisi itu berupa sifat –sifat positif yang harus dimiliki guru, seperti sifat kreatif. Seorang guru harus aktif dan kreatif saat berhadapan dengan murid-muridnya khususnya saat menjelaskan pelajaran yang agak rumit. Jangan menjelaskan sesuatu yang rumit dengan lebih rumit lagi. Lakukan dengan alat peraga yang mudah didapat agar anak didik bisa lebih mengerti. Oleh karena gaya belajar anak yang berbeda-beda, maka cara mengajar guru pun harus berubah-ubah. Gunakan media, seperti video pembelajaran, suara agar anak bisa mencerna pelajaran dengan baik.
Penulis : Efa Nurfadilah, S.Pd Guru TK Pertiwi Karanglewas, Kec Jatilawang, Banyumas – Jateng
