RadarJateng.com, Pendidikan – Pada dasarnya pendidikan merupakan salah satu aspek penting bagi pembangunan bangsa. Oleh karena itu, hampir semua bangsa menempatkan pembangunan pendidikan sebagai prioritas utama dalam program pembangunan nasional. Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan, ditetapkanlah kurikulum 2013. Pada Kurikulum 2013 kimia merupakan mata pelajaran peminatan yang harus di dapatkan oleh peserta didik kelompok belajar jurusan MIPA. Pelajaran kimia diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. namun tidak sedikit orang yang menganggap kimia sebagai ilmu yang kurang menarik. Adapun karakteristik pelajaran Kimia pada tingkat pendidikan menengah atas yang meliputi konsep-konsep, hukum-hukum dan teori-teori untuk menjelaskan berbagai fenomena yang terjadi di alam.
Peserta didik menganggap kimia mata pelajaran yang sulit, sehingga ketika proses pembelajaran terlihat peserta didik kurang ada kemauan, keinginan dan motivasi untuk belajar. ini sejalan dengan hasil belajarnya yang rendah ditinjau dari hasil ulangan hariannya. Permasalahan yang ada pada kegiatan proses belajar mengajar bisa berasal dari guru dan dari peserta didik. Permasalahan dari guru diantaranya dalam penyajian materi pelajaran kimia yang monoton membuat peserta didik kurang tertarik. Sementara itu permasalahan dari peserta didik terletak pada kecenderungan peserta didik yang pasif dalam kegiatan pembelajaran. Peserta didik tidak menunjukkan kerja kerasnya untuk belajar memahami materi pelajaran kimia karena peserta didik sudah menganggap kimia sulit.
Proses belajar mengajar yang diterapkan selama pembelajaran tatap muka lebih dominan dengan metode ceramah, hal ini disebabkan tuntutan materi yang harus disampaikan banyak. Dari permasalahan yang ada maka harus adanya perbaikan pada proses pembelajaran kimia supaya peserta didik lebih tertarik untuk belajar. Kurikulum 2013 merekomendasikan pembelajaran berpusat kepada peserta didik agar peserta didik aktif dalam pembelajaran.
Metode praktikum merupakan metode pembelajaran yeng membuat siswa aktif melakukan penyelidikan langsung yang terkait dengan materi pembelajaran. Hal ini sejalan dengan penelitian Fascal (2018) penggunaan metode praktikum dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik, dengan metode praktikum siswa dapat mengamati secara langsung materi yang sedang dipelajari. Sedikitnya ada empat alasan yang dikemukakan oleh para pakar pendidikan IPA mengenai pentingnya kegiatan praktikum. Pertama, praktikum membangkitkan motivasi belajar IPA. Kedua, praktikum mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar melaksanakan eksperimen. Ketiga, praktikum menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah. Keempat, praktikum menunjang pemahaman materi pelajaran (Woolnough dan Allsop, 1985). Hasil penelitian Abhi Purwoko (2020) penerapan metode praktikum sederhana dapat memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap minat belajar siswa kelas X SMA materi kepolaran senyawa.
Hasil penelitian menunjukkan metode praktikum tepat untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Maka dilakukan penelitian “Pengaruh Metode Praktikum terhadap Motivasi belajar siswa pada Materi Elektrolisis tahun ajaran 2022/2023”. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif di laksanakan di SMAS WASKITO. Dengan metode quasi eksperimen terdapat kelas sebagai kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas kontrol yaitu kelas XII Mipa 2, di kelas ini diterapkan metode pembelajaran ceramah. Kelas eksperimen di kelas XII MIPA 4 diterapkan metode praktikum.
Sebelum menerima perlakuan berupa pembelajaran, kedua kelompok tersebut masing-masing mendapatkan angket motivasi belajar yang disebut dengan pre test. Tes awal antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen adalah sama. Setelah mendapatkan tes awal yang sama, baru kemudian kedua kelompok tersebut diberikan perlakuan yang berbeda. Perlakuan tersebut berupa pembelajaran materi elektrolisis dengan metode praktikum bagi siswa kelas eksperimen dan metode ceramah bagi siswa kelas kontrol. Setelah diberi perlakuan yang berbeda, kedua kelompok tersebut kembali mendapatkan angket motivasi belajar yang disebut post test. Angket motivasi belajar yang diberikan diawal maupun di akhir keduanya merupakan satu bentuk angket yang sama. Hasil angket motivasi belajar dari kedua kelompok sebelum mendapat perlakuan adalah cenderung sama, dan hasil angket motivasi belajar dari kedua kelompok tersebut memiliki perbedaan yang signifikan setelah mendapat perlakuan. Perbedaan tersebut tentunya dipengaruhi oleh adanya penerapan metode praktikum dalam pembelajaran Elektrolisis.
Metode praktikum memiliki pengaruh yang positif terhadap motivasi belajar siswa kelas eksperimen. Peserta didik kelas eksperimen terlihat antusias melaksanakan praktikum elektrolisis. Semua peserta didik aktif melaksanakan praktikum dari menyiapkan alat dan bahan, melaksanakan Langkah kerja dan membuat kesimpulan hasil praktikum. Hasil belajar kelas eksperimen juga lebih bagus dibandingkan dengan kelas kontrol.
Penulis : Kiki Sukirman, S.Pd Guru SMA Waskito, Kec. Ciputat. Kota Tangerang Selatan
Daftar Pustaka
Abhi Purwoko. 2020. PENGARUH METODE PRAKTIKUM SEDERHANA PADA MATERI KEPOLARAN SENYAWA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS X SMA. Chemistry Education Practice. doi: 10.29303/cep.v4i1.2287.
Woolnough, B., dan Allsop, T.,. 1985. Practical Work In Science. Cambridge: Cambridge University Press.
Fascal, Raiska. 2018. PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI UNSUR, SENYAWA, CAMPURAN DENGAN METODE PRAKTIKUM. https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/download/23746/18633