RadarJateng.com, Pendidikan – Konsep Anak Usia Dini. Anak usia dini adalah sosok yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan sealnjutnya. Pada masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek mengalami masa yang cepat dalam rentang perkembangan hidup manusia (Yuliani Nuraini Sujiono, 2013). Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun yang kita kenal dengan golden age. Pendidikan anak usia dini merupakan dasar pertama pendidikan utama untuk mengembangkan pribadi anak yang memiliki karakter, kekuatan fisik, kemampuan kognitif, kecakapan bahasa, seni, sosial emosional, spiritual, disiplin diri dan kemandirian (Hasyim, 2015). Pendidikan anak usia dini menyediakan sarana-prasarana yang cukup bagi menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak. Dalam proses pembelajran seharusnya memiliki metode yang menyenangkan dan kreatif sehingga anak mudah menerima apa yang disampaikan guru.
Berbagai aspek perkembangan perlu di asah dan distimulasi pada usia ini yaitu aspek Nilai Agama dan Moral, Fisik Motorik, Kognitif, Sosial Emosional dan seni. Kemampuan kognitif merupakan salah satu aspek yang perlu ditingkatkan dan menjadi perhatian dalam dunia pendidikan anak usia dini. Kemampuan kognitif ini meliputi kemampuan belajar memecahkan masalah sederhana, berpikir logis, berpikir simbolik yaitu mampu mengenal konsep bilagan dan mengenal huruf. Menurut Kementerian Pendidikan Nasional RI (2014) aritmatika adalah suatu pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan berhitung, didalam kurikulum 2013 didalam lembaga PAUD diberitahukan bawasanya peserta didi harus mencapai beberapa hal termasuk point penting dalam susunan berhitung yaitu mampu melafalkan lambang bilangan 1-10, menggunakan lambang bilangan untuk menghitung dan mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan (Dwiyanti et al, 2019).
Fenomena hari ini anak-anak sebagian besar sudah kenal dengan nama bilangan, namun belum kenal dengan bentuk dan jumlah bilangan yang tepat. Hal ini disebabkan karena berbagai faktor, salah satunya yaitu kurangnya penyediaan media yang menarik bagi anak dan juga permainan yang mampu memancing rasa ingin tahu anak terhadap pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Oleh karena itu, penulis penulis berpendapat bahwa permainan kantong ini merupakan permainan yang paling tepat untuk mengenalkan konsep bilangan pada anak, anak bisa mengenal bentuk huruf, dan anak bisa mencocokkan jumlah gambar dengan lambang huruf yang tepat.
Bahan Dan Alat Yang Digunakan Dalam Pembuatan Kantong Pintar
Dalam membuat permainan kantong pintar ini bahan yang bisa digunakan yaitu kardus, botol mineral, lem, kertas warna sebagai hiasan kantong pintar agar lebih menarik. Cara pembuatan cukup sederhana yaitu kardus digunakan sebagai landasan dalam permainan kantong pintar, dan sebagian lagi digunakan untuk membuat kotak sebgai tempat untuk meletakkan kartu angka. Botol mineral sebagai kantong untuk meletakkan gambar yang sesuai dengan angka yang dimiliki anak. Dan kertas warna sebagai hiasan agar tampilan kantong pintar menarik bagi anak.
Cara Bermain Kantong Pintar
Cara bermain kantong pintar yang pertama anak diminta untuk mengambil kartu angka dari angka 1-10 yang anak sukai, kemudian ia menempelkan kartu angka yang telah ia ambil pada kantong persegi empat. Setelah tu, anak mencari jumlah gambar yang sesuai dengan kartu angka yang ia miliki tadi. Setelah selesai, tugas guru memastikan bahwa angka dan jumlah gambar yang dimasukkan anak sesuai dengan cara menghitung bersama-sama dengan anak agar anak yang lain juga mengatahui jumlah dan bentuk huruf yang tepat.
Penulis : Gita Riski Alfath, S.Pd Guru TK Islam Khaira Ummah, Kec. Koto Tangah, Kota Padang, Sumater Barat