RadarJateng.com, Pendidikan – Anak pada jenjang usia 0 – 6 tahun merupakan masa pendidikan yang fundamental karena perkembanga anak dimasa selanjutnya sangat ditentukan oleh berbagai stimulus yang di berikan sejak usia dini. Dalam permendikbud 146 tahun 2014 tentang Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini, dinyatakan bahwa anak dapat berkembang secara optimal perlu di perhatikan aspek – aspek sepeti nilai agama dan moral, fisik motorik, sosial emosional, kognitif, bahasa dan seni. Dalam mengembangkan aspek ini harus sesuai dengan kurikulum untuk anak usia dini yaitu dalam konteks bermain.
Pembelajaran pengenalan keaksaraan awal pada anak usia dini dilakukan dengan mengenalkan huruf – huruf vocal dan konsonan yang merupakan dasar membaca. Melalui pengenalan huruf vocal dan konsonan melalui media tuboruf ini, anak akan memahami bentuk huruf dan selanjutnya dapat dapat membentuk suku kata dak kata tertentu. Dalam mengoptimalkan pelaksanaannya, anak perlu di bimbing oleh guru sehingga dalam kemampuan anak dalam membaca akan meningkat. Upaya untuk meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal keaksaraan awal dapat di lakukan dengan memperkenalkan bentuk huruf sehingga anak dapat memahami kata – kata yang di ajarkan.
Pengenalan huruf merupakan kemampuan mengenal objek, benda/kejadian. Pengenalan huruf merupakan daya untuk suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan, kemampuan menegnal huruf termasuk dalam perkembangan bahasa yang merupakan dasar bagi perkembangan intelegen anak.
Pengenalan huruf pada anak usia 5 – 6 tahun harus dengan cara yang menyenangkan, karena pemahaman anak saat pengenalan huruf harus lebih kongkrit atau jelas, bias dengan bermain sambil mengenalkan huruf pada anak. Pembelajaran huruf sangat penting dan bermanfaat untuk meminimalisir kesalahan yang terjadi pada penggunaan alat ukur, sehingga menjadi lebih teliti, karena dalam pengukuran yang mutlak pasti ada kesalahan relative dalam setiap pengukuran Pada kenyataannya banyak orang tua atau guru yang mengajarkan anak tentang huruf sebatas nulis saja, padahal banyak hal yang bias di lalukan, di antaranya dengan membuat media sedernaha atau alat peraga sederhana dengan menggunakan barang – barang yang sudah tidak terpakai seperti tutup botol plastik
Permainan tutup botol hias merupakan sebuah metode bermain yang digunakan dalam pengenalan huruf kepada anak. Dengan menggunakan media tutup botol hias ini, kita dapat memperkenalkan pada anak-anak kita semuanya, dari mulai huruf, suku kata ataupun kosa kata. Hal ini di dukung oleh pendapat Cahyo (2010: 1) “Permainan yang berisikan gambar dan huruf secara langsung dapat meningkatkan kemampuan membaca anak”.
Jadi media tutup botol hias adalah media yang digunakan dalam permainan yang sengaja dibuat oleh pendidik untuk perantara dalam pembelajaran yang bertujuan meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal huruf.
Alat dan Bahan . Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :
- Tutup botol
- Kertas lipat
- Double tipe
- Pensil
- Spidol
- Gunting
Cara penggunaan :
- Potong kertas lipat sesuai bentuk tutup botol
- Tutup botol bagian atas di beri double tipe
- Tempel kertas lipat pada tutup botol
- Kemudian tulislah huruf menggunakan spidol
Langkah-langkah permainan
Adapun langkah-langkah permainan tutup botol hias adalah sebagai berikut :
Permainan mengenal huruf
1) Guru menjelaskan tentang media permainan tutup botol hias yang akan digunakan dan mengenalkan tema hari ini.
2) Guru mengambil dan memperkenalkan satu persatu huruf yang akan diperkenalkan hari ini
3) Setelah pengenalan huruf dilakukan barulah pendidik membuat permainan “siapa yang tahu”. guru memberi tebak-tebakkan dengan menyebutkan salah satu huruf kepada anak. Jika anak faham dan mengenal huruf yang disebutkan guru tersebut maka dengan spontan anak akan mengambil tutup botol hias tersebut sesuai dengan huruf yang tertera diatasnya.
Permainan tebak huruf awal dan akhir suatu benda
1) Guru menyiapkan gambar-gambar berhuruf sesuai tema hari ini
2) Guru menanyakan pada anak siapa yang dapat menyebutkan huruf awal pada gambar tersebut
3) Jika anak mengerti huruf apa yang ditanyakan pendidik maka anak dapat mengambil tutup botol hias di dalam toples yang berisi tutup botol hias.
4) Setelah itu pendidik menanyakan juga pada anak huruf akhir yang ada pada gambar tersebut
Penulis : Farida Chasanah, S.Pd Guru TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal 2 Pendil, Probolinggo – Jawa Timur