RadarJateng.com, Pendidikan – Bermain merupakan kebutuhan bagi anak. Bermain pada anak usia dini merupakan suatu aktivitas fisik dan psikis yang harus dapat melibatkan panca indra, terutama pendengaran dan penglihatan, serta melibatkan otak. Bermain dengan membangun balok-balok anak mendapatkan kesempatan melatih kerja sama mata dan tangan serta koordinasi fisik. Selain itu anak belajar berbagai bentuk konsep matematika melalui keseimbangan yang diperlukan dalam membangun gedung yang disusun. Melalui bermain anak akan mengenal balok yang sama, atau dua kali lebih panjang dari balok lain dan berbagai ukuran lain.
Membangun konsep geometri pada anak dimulai dengan mengidentifikasi bentuk-bentuk, menyelidiki bangunan, memisahkan gambar gambar biasa, seperti segiempat, lingkaran, segitiga.” Pengenalan ketiga bentuk geometri tersebut dapat dimulai dengan memperlihatkan bentuk-bentuk secara langsung dan dapat juga dengan mengajak anak bermain sambil mengamati berbagai benda yang ada di sekelilingnya.
Bentuk geometri meliputi: (1) Segitiga adalah suatu bidang yang dibentuk oleh tiga garis lurus. Jumlah ketiga sudut segitiga sama dengan ; (2) Lingkaran adalah suatu bidang sederhana yang dibatasi oleh suatu garis melingkar, setiap titik terletak pada garis tersebut memiliki jarak yang sama terhadap satu titik ditengah lingkaranl (3)Setengah Lingkaran adalah setengah dari satu lingkaran penuh; (4)Segiempat adalah persegi panjang yang keempat sisinya sama panjang: dan (5) Persegi panjang adalah segiempat dengan sisi yang sejajar dan sama panjang, serta keempat sudutnya siku-siku.
Balok sangat ideal bagi anak untuk melakukan permainan dramatis. Balok dapat memberikan kegiatan belajar yang sehat yang memungkinkan anak memahami konsep-konsep yang dibutuhkan dalam matematika, ilmu pengetahuan, geometri, studi social.
Media balok adalah alat edukatif yang terbuat dari kayu atau plastik berbentuk balok dengan bentuk-bentuk yang beragam, dan kegiatan pembelajaran ini terdiri dari menyusun, merangkai dan membangun.
Bermain dengan membangun balok-balok anak mendapatkan kesempatan melatih kerja sama mata dan tangan serta koordinasi fisik. Selain itu anak belajar berbagai bentuk konsep matematika melalui keseimbangan yang diperlukan dalam membangun gedung yang disusun. Melalui bermain anak akan mengenal balok yang sama, atau dua kali lebih panjang dari balok lain dan berbagai ukuran lain (Kanaria, 2011:12) Pendapat Saleh Dan Wismiarti (2010: 38) manfaat bermain balok akan memberikan kesempatan bagi anak untuk mengembangkan: (1) Keterampilan interaksi dengan teman sebaya; (2) Kemampuan berkomunikasi; (3) Kekuatan dan koordinasi gerakan motorik halus dan kasar; (4) Pemikiran simbolik; (5) Konsep matematika dan geometri; (6) Pengetahuan topologi/pemetaan; dan (7) Keterampilan membedakan penglihatan Kemudian fungsi dari bermain balok (dalam Kanaria, 2011: 14) yaitu belajar mengenai konsep; dalam bermain susun balok, akan ditemukan beragam konsep, seperti warna, bentuk, ukuran, dan keseimbangan. Belajar mengembangkan imajinasi : untuk membangun sesuatu tentunya diperlukan kemampuan anak dalam berimajinasi. Imajinasi yang dituangkan dalam karya mengasah kreativitas anak dalam mencipta berbagai bentuk. Melatih kesabaran: dalam menyusun balok satu demi satu agar terbentuk bengunan seperti dalam imajinasinya, tentu anak memerlukan kesabaran. Berarti ia melatih dirinya sendiri untuk melakukan proses dari awal sampai akhir demi mencapai sesuatu. Ia berlatih untuk menyelesaikan pekerjaannya. Secara social anak belajar berbagi: ketika bermain susun balok bersama teman, anak terlatih untuk berbagi. Misalnya, jika si teman kekurangan balok tertentu, anak diminta untuk maun berbagi balok yang dibutuhkan. Perlahan tapi pasti, anak juga belajar untuk tidak saling berebut saat bermain. Mengembangkan rasa percaya diri anak: ketika anak bermain susun balok dan bisa membuat bangunan, tentu anak akan merasa puas dan gembira. Pencapaian ini akan menumbuhkan rasa percya diri akan kemampuannya.
Jenis-jenis permainan balok
- Menara balok, Anak memainkan balok yang berbentuk persegi, dengan cara disusun sejajar dan meninggi keatas, berdasarkan warnanya maupun acak, sesuai dengan imajinasi anak masing-masing.
- Balok istana, Anak memainkan balok dengan berbagai bentuk, warna dan ukuran, dengan cara menyusunya hingga membentuk suatu bangunan seperti istana atau rumah-rumahan yang sesuai dengan imajinasinya masing-masing.
- Balok Kendaraan, Anak memainkan balok dengan berbagai bentuk, warna dan ukuran dengan cara menyusunnya sesuai imajinasi atau keinginan masing-masing, dan mencoba berpura-pura untuk menjalankannya, seolah-olah balok yang disusunya tadi adalah sebuah kendaraan seperti mobil, kereta api dan lain sebagainya, didalam bermain balok juga terdapat balok yang didesain dengan ada roda di sisi kanan dan kirinya sehingga,setelah balok tersebut disusun sesuai imajinasi mereka, balok tersebut benar-benar dapat dijalankan.
Manfaat bermain balok
- Bermain balok, memang terlihat cukup sederhana untuk anak, akan tetapi kegiatan bermain ini memiliki banyak sekali manfaat yang sangat penting untuk anak, antara lain:
- Mengembangkan aspek motorik halus anak, Dalam bermain balok, dibutuhkan koordinasi antara mata dan tangan pada anak, sehingga secara tidak langsung kegiatan ini akan mengembangkan aspek motorik halusnya yakni koordinasi mata dan tangan.
- Melatih anak dalam memecahkan masalah, Dalam bermain balok, anak akan berlajar mengenai bagaimana memecahkan suatu permasalahan, dengan cara ia menyusun balok- balok tersebut menjadi bentuk yang sesuai dengan keinginan atau imajinasi mereka masing-masing.
- Melatih anak untuk mengenal konsep, Mainan balok dibuat dengan bentuk, warna, dan ukuran yang beragam, sehingga secara tidak langsung dengan bermain balok anak akan belajar megenai beragam konsep yakni mulai dari bentuk, warna dan ukuran. Guru atau orang tua dapat mengenalkan konsep tersebut pada saat anak menyusun balok dengan cara mengajak anak untuk menyebutkan apa bentuk, warna, dan ukuran dari balok tersebut secara bersama-sama, melakukan tanya jawab dan lain sebagainya, Tidak hanya bentuk, warna dan ukuran, dengan bermain balok anak juga akan belajar mengenai konsep keseimbangan, serta konsep banyak dan sedikit.
- Mengembangkan imajinasi, Dengan bermain balok, daya imajinasi anak akan berkembang karena anak akan menggunakan daya imajinasinya untuk menentukan bagaimana bentuk dari bangunan yang akan mereka bangun. Dengan begitu bermain balok tidak hanya mengembangkan daya imajinasi saja, akan tetapi mengembangkan kreativitas anak juga.
- Melatih kesabaran, Dalam bermain balok, anak akan mencoba menyusun balok satu persatu untuk membangun suatu bangunan yang sesuai dengan daya imajinasinya masing-masing, mereka harus menyusunnya dengan hati-hati dan memperhatikan keseimbangan diantara balok-balok tersebut, dengan begitu secara tidak langsung bermain balok akan dapat melatih anak untuk memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar dalam dirinya.
Ada empat tahapan perkembangan anak dalam bermain balok yaitu:
Tahap 1 : Membawa balok (bermain fungsional) anak yang belum pernah bermain dengan balok sebelumnya, akan membawa balok berkeliling atau memuatnya ke dalam truk (mainan) dan membawanya. Pada saat itu, anak tertarik untuk belajar tentang balok-seberapa berat balok-balok tersebut, seperti apa rasanya, dan seberapa banyak balok-balok dapat dibawa sekali angkat. Dengan mengalami hal-hal tersebut, anak mulai belajar tentang balok-balok yang dapat digunakannya dan memiliki pemahaman tentang apa yang dapat dan apa yang tidak dapat ia lakukan dengan balok.
Tahap 2: Menumpuk balok dan meletakkannya di lantai. Menumpuk atau mengatur balok di lantai adalah tahap berikutnya. Pada tahap 2 anak masih meneruskan bermain tentang sifat-sifat balok. Mereka menemukan bagaimana caranya membuat menara dengan menumpuk balok dan bagaimana keliatannya jika disusun di lantai. Pada tahap ini anak juga menerapkan khayalan dan kemampuan berpikir kritis. Bagi pemula, balok berpermukaan rata di lantai biasanya dibuat menjadi jalan.
Tahap 3: Menghubungkan balok untuk membentuk bangunan. Penggunaan jalan pada tahap 2 menandai transisi dari hanya menumpuk balok, kepada membuat bangunan yang nyata. Anak yang telah terbiasa dengan bangunan jalan menemukan bahwa mereka dapat menggunakan jalan untuk menghubungkan menara-menara. Penemuan ini membawa anak kepada tahap percobaan aktif ketika anak menerapkan kemampuan memecahkan masalah. Biasanya dalam tahap 3 anak telah memiliki berbagai pengalaman dengan balok. Pengalaman ini membuat mereka mampu menggunakan balok dengan cara-cara baru yang kreatif.
tahap 4: Membuat bangunan yang jelas terlihat (bermain dramatik). Anak yang berpengalaman dengan balok dapat meletakkan balok dengan menggunakan keterampilan dan ketelitian. Anak belajar beradaptasi pada bangunan mereka dengan membuat struktur dan dengan membangun balok ke atas, ke sekeliling atau di atas penghalang. Pada tahap 4 anak mulai ahli dalam 5 membuat susunan yang kompleks.
Penulis : Siti Isnaini,S.Pd Guru TK Syarif Hidayatullah Bangil, Pasuruan – Jatim