RadarJateng.com, Pendidikan – Usia Dini adalah masa keemasan (golden age) di mana pada tahap ini merupakan masa terbaik untuk mengoptimalkan fungsi otak anak dengan memberikan stimulasi yang sesuai. Suyadi di kutip Sundari berpendapat bahwa periode emas adalah masa dimana otak anak mengalami perkembangan paling cepat sepanjang sejarah kehidupannya. Periode ini berlangsung pada saat anak dalam kandungan hingga usia dini, yaitu 0-6 tahun. Namun, masa bayi dalam kandungan hingga lahir, sampai usia 4 (empat) tahun adalah masa-masa yang paling menentukan.Oleh sebab itu dibutuhkan stimulasi yang sesuai dengan tahap perkembangannya. Menelisik akan hal tersebut perlunya pendidikan dimulai sejak usia dini.
Pendidikan Anak Usia Dini pada hakekatnya adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini secara menyeluruh atau menekankan pada pengembangan seluruh aspek kepribadian anak. Pendidikan Anak Usia Dini memberi kesempatan untuk mengembangkan kepribadian anak, oleh karena itu lembaga pendidikan untuk anak usia dini perlu menyediakan berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan yang meliputi kognitif, bahasa, sosial.emosi, fisik dan motorik. Dengan kegiatan yang bervariatif dan sesuai dengan prinsip-prinsip perkembangan, maka anak akan berkembang semua potensinya dengan baik dan seimbang.
Pendidikan anak usia dini memiliki peranan sangat penting untuk mengembangkan kepribadian anak serta mempersiapkan mereka memasuki jenjang pendidikan selanjutnya.14 Meskipun demikian pendidikan anak usia dini sebenarnya lebih berorientasi pada pengoptimalan fungsi perkembangan anak melalui kegiatan permainan. (Sonnia, 2021)
Berdasarkan Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab 1 ayat 14 menyatakan bahwa “Pendidikan Anak Usia Dini merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Dalam hal ini orang tua harus mengetahui dan memperhatikan tentang pentingnya aspek perkembangan dan pertumbuhan serta masa depan seorang anak
secara keseluruhan. Selain orang tua dan lingkungan sekitar anak, lembaga pendidikan anak usia dini juga perlu menyediakan berbagai bentuk kegiatan untuk mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak.
Salah satu upaya menanamkan karakter pada Anak Usia Dini, melalui peduli lingkungan bagi anak, melalui kegiatan pembelajaran berkebun. Berkebun merupakan suatu kegiatan yang dilakukan di alam terbuka atau di luar kelas caranya dengan mengajak anak, antara lain bercocok tanam, mengenal tumbuh-tumbuhan, dan cara merawat tanaman dengan baik. Di samping itu melalui berkebun ada nilai edukatifnya, seperti anak akan mengerti arti menghargai makhluk hidup dan lainnya. Tumbuh-tumbuhan yang harus dijaga begitu juga dengan kelestarian lingkungannya dan membantu anak-anak dalam mengkoordinasikan kemampuan gerak melalui aktivitas di alam bebas.
Hal ini didukung oleh hasil riset dari (Marietta, 2021) Pendidikan karakter yang orientasinya untuk membekali pengetahuan, pemahaman, penghayatan dan pengalaman nilai-nilai keutamaan dalam hidup (living values) kepada peserta didik juga mendesak dilakukan. Nilai-nilai tersebut meliputi kasih sayang dan empati, kerjasama, keberanian, tolong menolong, kesabaran, tanggung jawab, tenggang rasa, harga diri, dan kemandirian.
Alat dan bahan yang digunakan untuk kegiatan “gardening” menanam umbi kentang antara lain : Polibeg, kentang yang sudah bertunas, talenan, pisau, tanah humus dan tanah kompos.
Langkah-langkah Menanam Kentang :
- Pilih kentang yang sudah bertunas
- Potong Kentang. Kemudian iris kentang kecil-kecil sesuai mata atau tunas yang tumbuh
- Anak-anak memakai baju “Ayah”, sepatu dan topi untuk berkebun. Baju “Ayah” berfungsi sebagai pelindung agar baju anak tidak kotor. Baju ayah yang digunakan adalah yang sudah tidak terpakai lagi.
- Guru mengajak anak ke area aktivitas berkebun
- Di area berkebun guru sudah menyiapkan bibit yang akan ditanam beserta alat-alatnya
- Guru dan anak-anak membentuk lingkaran, setelah itu guru memberikan instruksi kepada anak mengenai aktivitas yang akan dikerjakan hari itu
- Anak dibagi menjadi beberapa kelompok
- Setelah itu anak dan guru mulai beraktivitas mulai dari mencampur tanah humus dan kompos, memasukkan tanah kedalam polibeg, menanam, menimbun, dan menyiram yang dilakukan anak secara bersama-sama
Manfaat kegiatan berkebun selain berpengaruh terhadap fisik motorik anak, juga dapat meningkatkan kecerdasan naturalistik anak, melatih kesabaran, memupuk tanggung jawab, serta membangun emosi dan empati (Herdianing, 2014). Adapun kelebihan dari kegiatan Gardening Time “Menanam Umbi Kentang” diantaranya adalah :
- Meningkatkan kerjasama antar anak
- Menanamkan kepada anak betapa pentingnya menjaga lingkungan
- Menanamkan kemandirian kepada anak
- Memberikan pemahaman kepada anak tentang proses pertumbuhan makhluk hidup
- Mengajak anak untuk berani kotor
- Mengenalkan kepada anak tentang konsep sebab-akibat
Semoga info diatas bermanfaat bagi kita semua.
Penulis Ulfa Hartinah, S.Pd Guru TK Aisyiyah Busthanul Athfal Suayan, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Lima Puluh Kota – Sumatra Barat